Tuesday, 14 Rabiul Akhir 1444 / 08 November 2022
Tuesday, 14 Rabiul Akhir 1444 / 08 November 2022
Jumat 27 May 2022 00:12 WIB
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Spanduk himbauan waspada terhadap Covid-19 dan Hepatitis terpasang di depan Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Jumat (20/5/2022). Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta warga untuk tetap menggunakan masker meskipun di area terbuka. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjangkit hepatitis akut yang menyerang anak-anak seperti yang sudah terjadi di DKI Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menggencarkan pencegahan hepatitis akut dari sekolah-sekolah. Khususnya dari jenjang pendidikan TK, SD, hingga SMP.
Kepala Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran SMP, Disdikpora Kota Yogyakarta, Hasyim mengatakan, pencegahan dilakukan salah satunya dengan sosialisasi secara masif terkait hepatitis akut di sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan bersama dengan dinas kesehatan.
“Kami mem-backup dan mendukung langkah-langkah yang dilakukan dinas kesehatan terkait pencegahan (hepatitis akut) di sekolah-sekolah,” kata Hasyim kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Kamis (26/5/2022).
Saat ini, kasus hepatitis akut di Kota Yogyakarta belum ditemukan pada anak. Meskipun begitu, Hasyim meminta agar pihak sekolah tetap waspada dan berhati-hati terhadap penyakit ini.
“Artinya, dengan kondisi dan informasi yang terus berkembang soal hepatitis akut itu, perlu kehati-hatian sekolah untuk menjaga anak-anak,” ujar Hasyim.
Dinkes Kota Yogyakarta mengaku sudah meminta agar sekolah-sekolah untuk waspada terkait hepatitis akut ini. Dinkes sendiri sudah memberikan surat edaran (SE) kepada sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hepatitis akut pada anak.
Sosialisasi dan edukasi terkait hepatitis ini juga digencarkan. Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Yogyakarta, Arumi Wulandari mengatakan, melalui SE tersebut disampaikan langkah-langkah pencegahan dan penanganan awal jika ada anak yang memiliki gejala hepatitis.
“Diharapkan sekolah meningkatkan kewaspadaan terutama untuk penyaringan dan deteksi dini dari gejala-gejala hepatitis,” kata Arumi.
Pasalnya, saat ini pembelajaran tatap muka sudah mulai dilakukan. Jika ditemukan adanya anak yang menderita gejala hepatitis atau tidak enak badan, diharapkan untuk segera dilaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
“Sekolah kita harapkan aware dan kemudian melaporkanya kepada faskes di puskesmas sesuai wilayah sekolah. Jadi ada kewaspadaan dari kedua belah pihak, dari puskesmas juga memantau dan dari pihak sekolah juga aware kepada anak didiknya,” ujar Arumi.
Dapatkan Update Berita Republika
Koalisi Partai Incar Efek Ekor Jas dan Restu Istana di Pilpres 2024
Rencana Akuisisi PT KCI oleh PT MRT Disambut Ancaman Mogok Serikat Pekerja Kereta Api
Ketidakpastian dan Ancaman Resesi 2023: APBN Disetel Dinamis, Pemerintah Optimistis
Kematian Akibat Gagal Ginjal Akut pada Anak Terus Bertambah, Tersangka Masih Nihil
Pengaruh Sanksi untuk Ganjar Pranowo Terhadap Elektabilitas PDIP
Banten
Pelaku kasus peredaran narkoba ditangkap dalam pengungkapan di 3 wilayah
Politik
Sebagai kader PDIP, Jokowi dianggap mesti patuh dengan keputusan partai.
Jateng Jatim
Proses revitalisasi Pura Mangkunegaran sendiri sudah dimulai sejak Juli lalu.
Pendidikan Repjabar
Kepala sekolah menuntut persamaan hak antara siswa sekolah swasta dan negeri di Jabar
Liga Inggris
Klopp sebelumnya menuduh Tottenham bermain dengan karakter defensif.
7 PHOTO
6 PHOTO
5 PHOTO
5 PHOTO
7 PHOTO
Selasa , 08 Nov 2022, 00:35 WIB
Selasa , 08 Nov 2022, 15:11 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved