21:51:08

Sidoarjo (republikjatim.com) – Setiap Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo terdapat gerobak display jamu yang produknya bisa dibeli pengunjung. Gerobak itu, dikhususkan menjual makanan dan minuman olahan Taman Obat Keluarga (TOGA).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo sengaja menyediakan gerobak ini untuk diisi produk dari Kelompok Asman (Asuhan Mandiri) TOGA yang ada di setiap desa. Gerobak display jamu ini juga dilakukan penilaiannya.
Kegiatan itu, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 58 Tahun 2022. Penilaian sudah mulai dilakukan, Rabu (02/11/2022). Hari pertama penilaian dilakukan di empat Puskesmas. Diantaranya Puskesmas Sidoarjo, Puskesmas Urangagung, Puskesmas Buduran dan Puskesmas Sekardangan.
Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor yang akrab dipanggil Ning Sasha menjadi salah satu tim penilai kegiatan itu. Ning Sasha sendiri menyambut baik terobosan Dinkes Pemkab Sidoarjo ini. Menurutnya, display jamu olahan TOGA di setiap puskesmas dapat menjadi sarana mengenalkan kembali obat tradisional kepada masyarakat.
“Secara tidak langsung juga akan melestarikan tanaman herbal nusantara yang menjadi warisan budaya. Terobosan yang dilakukan Kepala Dinas Kesehatan ini bagus. Setiap puskesmas harus ada produk pemanfaatan dan pengolahan rempah-rempah Indonesia dengan menggandeng kelompok Asman dan kader-kader posyandu,” ujar Ning Sasha.

Selain itu, Ning Sasha menjelaskan rempah-rempah Indonesia sudah terbukti bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Hal itu, sudah dibuktikan sendiri saat pandemi Covid-19 lalu. Saat itu, dirinya rutin meminum ramuan herbal. Hasilnya, dirinya tidak pernah dinyatakan positif Covid-19 meski suaminya, Ahmad Muhdlor Ali (Bupati Sidoarjo) kala itu dinyatakan positif.
“Apalagi saat pandemi Covid-19, masyarakat tahu betul manfaat jamu-jamuan. Itu sudah saya buktikan. Alhamdulillah saat Covid-19 saya pribadi belum pernah dinyatakan positif saat tes Covid-19 meski Bapak Bupati sempat dites hasilnya positif,” ungkap alumni Fakultas Hukum, Unair Surabaya ini.
Ning Sasha menilai saat Covid-19 mewabah, dirinya rutin minum ramuan jahe, madu, lemon dan cuka apel. Minuman itu, hasilnya nyata. Oleh karena itu, dirinya menyarankan masyarakat juga membuatnya untuk menjaga daya tahan tubuh. Apalagi, di saat kondisi seperti ini. Banyak virus penyakit batuk pilek.
“Minuman-minuman seperti ini memang khasiatnya nyata. Apalagi, di musim penyakit batuk pilek seperti ini. Tidak ada salahnya untuk kembali ke obat tradisional. Apalagi, akhir-akhir ini terdapat berita anak-anak mengidap ginjal akut. Saatnya kita kembali kepada obat herbal,” pintah alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.
Ning Sasha juga berharap di setiap puskesmas ada kampanye tanaman TOGA sebagai obat tradisional. Penjual produk-produk olahan tanaman TOGA diharapkan dapat dijual kepada pengunjung puskesmas. Caranya, dengan menerangkan manfaat dari produk olahan tumbuhan TOGA yang dibuat.
“Seperti makanan puding berbahan daun kelor maupun minuman daun kelor yang banyak manfaatnya. Mungkin nanti setiap sudut puskesmas juga ada pot tanaman TOGA untuk lebih mengenalkan kembali kepada masyarakat. Tidak hanya produk jadi, tapi juga tanamannya yang dijadikan bahan produk itu,” tegasnya.

Sementara Ning Sasha juga berharap tananam TOGA yang dijuluki apotik hidup dapat menjadi tanaman masyarakat di rumahnya masing-masing. Menurutnya, hal itu sama halnya dengan mendukung kampanye kembali memanfaatkan TOGA.
“Dengan menanam TOGA, upaya kesehatan mandiri dapat dilakukan masyarakat. Mudah-mudahan semangat kita tidak hanya memanfaatkan kembali. Tetapi menanam tumbuhan jamu bisa kita kampanyekan dan dilakukan bersama – sama,” pungkasnya. Hel/Waw
03 November 2022
02 November 2022
04 November 2022
01 November 2022
05 November 2022
30 Oktober 2022
31 Oktober 2022
02 November 2022
31 Oktober 2022
Copyright 2017 | republikjatim.com

source