PEKANBARU, iNews.id – Puluhan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) menggelar unjuk rasa. Aksi ini terkait dipotongnya remunerasi (tunjangan kinerja) para dosen.
Tidak hanya remunerasi para dosen, tunjangan kinerja bagi para pegawai UIN juga terkena pemotingan oleh pihak kampus. Jumlah pegawai UIN Suska Riau yang terpotong ratusan orang.
Aksi demo para dosen ini dimulai dengan melakukan jalan kaki sambil membawa spanduk bertuliskan kecaman atas pemotongan tunjangan kinerja. Selain dalam spanduk juga mereka menuliskan banyaknya persoalan di UIN Suska.
Mereka bergerak dari Masjid Al-Jamiah, yang merupakan masjid yang sudah lama terbengkalai. Kemudian mereka bergerak mengelilingi kampus. Kemudian aksi terakhir berada di Gedung Rektorat UIN Suska Riau Jalam HM Subrantas. Di sana para tenaga pengajar itu meletakkan puluhan spanduk di lantai.
Tulisan spanduk seperti, Jangan Sunat Remunerasi, Jangan Kebiri Penghasilan Dosen, Kami Dosen dan Tendik Bukan Pekerja Rodi dan lainnya. Remunerasi yang ‘disunat’ itu dari Rp 2 juta hingga Rp12 juta perorang. 
“Tuntutan kita cukupkan atau kembalikan remunerasi kita semua yang terpotong. Itu yang terpotong adalah Tendik (tenaga kependidikan) dan dosen. Jumlahnya banyak ada 1 orang itu terpotong sampai Rp12 jutaan. Masak BMM naik remun turun,” ujar Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Majelis Pengurus Cabang (MPC) UIN Suska Riau, Iskandar Arnel dalam orasinya Jumat (4/11/2022).
Dia menjelaskan bahwa adanya pembayaran ganda kepada sejumlah  dosen. Padahal itu sangat melanggar. “Kita menduga ada pembayaran ganda kepada dosen dosen yang menjabat. Itu kan terlarang. Ini semua tidak boleh diteruskan.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel:

BERITA TERKAIT
KOMENTAR

source