RADARSOLO.ID-Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memasuki tahun kesembilan. Berbagai dinamika persoalan dan tantangan datang silih berganti, membuat BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara semakin kuat. Sekaligus wajib mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan dan menjawab tantangan tersebut.
Terlebih saat ini Program JKN telah menjadi jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan cakupan lebih dari 235 juta peserta dan menjangkau lebih dari satu juta pemanfaatan setiap harinya.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas layanan saja, BPJS Kesehatan juga terus mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
“Agar nantinya dapat membawa perubahan positif bagi kesinambungan program JKN. Asah kemampuan, semangat inovasi dan mampu beradaptasi dengan hal baru adalah sesuatu yang diharapkan agar nantinya dapat memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat khususnya peserta JKN,” beber Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati dalam kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Campus di Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (02/11).
Menurutnya, tidak kalah penting dalam aspek peningkatan SDM, adalah bagaimana BPJS Kesehatan melakukan rekrutmen yang berkualitas. BPJS Kesehatan mencari talenta terbaik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka. Yang kelak akan terlibat di dalam penyelenggaraan program JKN.
Tantangan mencari orang terbaik, khususnya dalam mengelola jaminan kesehatan terbesar ini yang membuat BPJS Kesehatan turun ke lapangan. Menemukan bibit unggul yang handal dan terpercaya, sehingga dapat mengelola program JKN dengan baik.
Pihaknya ingin BPJS Kesehatan diisi personel berintegritas kuat, mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan, dan kompetensi yang baik, gesit serta semangat inovasi yang tinggi.
“Salah satunya di UNS yang kami yakini mempunyai potensi besar mencetak generasi berkualitas. Terbukti, setidaknya ada 109 alumnus dari UNS yang saat ini berkiprah di BPJS Kesehatan dan membawa dampak positif dalam perjalanan BPJS Kesehatan,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa dan alumni yang hadir secara luring maupun daring.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan dan UNS berkomitmen turut menyukseskan program JKN sesuai tugas dan kewenangan masing-masing.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerja sama tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Ruang lingkupnya adalah proses rekrutmen, magang, program pembelajaran, seminar, workshop, dan pengembangan kompetensi SDM.
“Kami sampaikan apresiasi yang setinggi–tingginya kepada UNS yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan gambaran mengenai peluang karir di BPJS Kesehatan. Kami berharap ini menjadi awal dari sinergi antara BPJS Kesehatan dan UNS dalam berbagai bidang untuk bersama–sama mendorong kemajuan penyelenggaraan program JKN di masa depan,” papar Lily.
Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS Kuncoro Diharjo mengatakan, program hire dan magang dari BPJS Kesehatan akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun universitas.
Sejak UNS berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), fleksibilitasnya lebih tinggi, sehingga upaya optimalisasi melalui sinergi bersama BPJS Kesehatan sangat memberikan manfaat.
“Sinergi ini berpeluang, salah satunya di dunia teknologi informasi untuk meningkatkan layanan yang dapat terakselerasi. Rekrutmen pegawai menjadi hal yang sangat penting bagi universitas, karena selalu dimonitor, dikaji ulang, dan didata oleh kementerian,” tegasnya.
Kuncoro menambahkan, kesempatan rekrutmen bekerja bagi mahasiswa, menjadi kinerja utama di UNS yang harus dipenuhi. Sementara itu, dalam program praktisi mengajar, BPJS Kesehatan berpeluang menjadi pengajar dari praktisi atau profesioanal.
“Hal ini menjadi satu kesempatan yang besar dan wujud dari sinergi bersama UNS dengan BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (aya/wa)
RADARSOLO.ID-Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memasuki tahun kesembilan. Berbagai dinamika persoalan dan tantangan datang silih berganti, membuat BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara semakin kuat. Sekaligus wajib mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan dan menjawab tantangan tersebut.
Terlebih saat ini Program JKN telah menjadi jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan cakupan lebih dari 235 juta peserta dan menjangkau lebih dari satu juta pemanfaatan setiap harinya.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas layanan saja, BPJS Kesehatan juga terus mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
“Agar nantinya dapat membawa perubahan positif bagi kesinambungan program JKN. Asah kemampuan, semangat inovasi dan mampu beradaptasi dengan hal baru adalah sesuatu yang diharapkan agar nantinya dapat memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat khususnya peserta JKN,” beber Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati dalam kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Campus di Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (02/11).
Menurutnya, tidak kalah penting dalam aspek peningkatan SDM, adalah bagaimana BPJS Kesehatan melakukan rekrutmen yang berkualitas. BPJS Kesehatan mencari talenta terbaik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka. Yang kelak akan terlibat di dalam penyelenggaraan program JKN.
Tantangan mencari orang terbaik, khususnya dalam mengelola jaminan kesehatan terbesar ini yang membuat BPJS Kesehatan turun ke lapangan. Menemukan bibit unggul yang handal dan terpercaya, sehingga dapat mengelola program JKN dengan baik.
Pihaknya ingin BPJS Kesehatan diisi personel berintegritas kuat, mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan, dan kompetensi yang baik, gesit serta semangat inovasi yang tinggi.
“Salah satunya di UNS yang kami yakini mempunyai potensi besar mencetak generasi berkualitas. Terbukti, setidaknya ada 109 alumnus dari UNS yang saat ini berkiprah di BPJS Kesehatan dan membawa dampak positif dalam perjalanan BPJS Kesehatan,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa dan alumni yang hadir secara luring maupun daring.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan dan UNS berkomitmen turut menyukseskan program JKN sesuai tugas dan kewenangan masing-masing.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerja sama tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Ruang lingkupnya adalah proses rekrutmen, magang, program pembelajaran, seminar, workshop, dan pengembangan kompetensi SDM.
“Kami sampaikan apresiasi yang setinggi–tingginya kepada UNS yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan gambaran mengenai peluang karir di BPJS Kesehatan. Kami berharap ini menjadi awal dari sinergi antara BPJS Kesehatan dan UNS dalam berbagai bidang untuk bersama–sama mendorong kemajuan penyelenggaraan program JKN di masa depan,” papar Lily.
Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS Kuncoro Diharjo mengatakan, program hire dan magang dari BPJS Kesehatan akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun universitas.
Sejak UNS berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), fleksibilitasnya lebih tinggi, sehingga upaya optimalisasi melalui sinergi bersama BPJS Kesehatan sangat memberikan manfaat.
“Sinergi ini berpeluang, salah satunya di dunia teknologi informasi untuk meningkatkan layanan yang dapat terakselerasi. Rekrutmen pegawai menjadi hal yang sangat penting bagi universitas, karena selalu dimonitor, dikaji ulang, dan didata oleh kementerian,” tegasnya.
Kuncoro menambahkan, kesempatan rekrutmen bekerja bagi mahasiswa, menjadi kinerja utama di UNS yang harus dipenuhi. Sementara itu, dalam program praktisi mengajar, BPJS Kesehatan berpeluang menjadi pengajar dari praktisi atau profesioanal.
“Hal ini menjadi satu kesempatan yang besar dan wujud dari sinergi bersama UNS dengan BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (aya/wa)
Penerbit : PT Surakarta Intermedia Pers
Alamat : Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 37 Surakarta