Oleh
Jakarta – Allah subhanahu wa ta’ala menganugerahi manusia dengan akal dan pikiran untuk menghasilkan peradaban. Potensi manusia tersebut akan menjadi optimal dengan pendidikan. Pendidikan pula yang akan menjaga keberlangsungan kemampuan dan tingkat kompetitif individu. Oleh karena itu, dalam rangka merespons tuntutan perkembangan zaman serta memenuhi kebutuhan masyarakat ini, diperlukan peran aktif dunia pendidikan diantaranya melalui empat langkah.
“Pertama, saya minta Universitas Darunnajah menyelenggarakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam tayangan vidio pada acara Konferensi Internasional Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara dan Peresmian Universitas Darunnajah di Jakarta, Senin (07/11/2022).
Kedua, dunia pendidikan (salah satunya pada jenjang universitas) harus dapat mengembangkan keahlian dan bakat individu yang sesungguhnya dipersiapkan untuk memajukan perekonomian dan mengurangi kemiskinan negara. Nantinya, individu-individu yang dihasilkan melalui pendidikan di universitas ini diharapkan menjadi angkatan kerja yang mumpuni dalam menghadapi aneka tantangan di dunia kerja.
“Saat ini, visi kita bukan lagi di tingkat nasional, melainkan kita ingin mewujudkan tenaga kerja yang kompetitif di tingkat global. Saya harap Universitas Darunnajah dapat menjadi salah satu institusi yang mampu memenuhi target ini. Dari Darunnajah, lahir profesional dan ahli yang dibutuhkan oleh negeri,” paparnya.
Ketiga, Wapres menilai, dengan jejaring yang dimiliki, universitas memiliki akses terhadap perkembangan pengetahuan global yang dapat diambil dan dimanfaatkan untuk kemajuan di dalam negeri. Kelebihan ini pun harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta melakukan inovasi secara terus-menerus.
“Untuk itu Universitas Darunnajah harus mengembangkan kerja sama seluas-luasnya dengan institusi lain, baik di dalam maupun di luar negeri,” pesan Wapres.
Sementara dari sisi keilmuan, selain menciptakan lulusan yang berdaya saing melalui ilmu pengetahuan, Universitas Darunnajah juga diminta untuk dapat mendidik lulusannya menjadi individu yang saleh melalui ilmu agama. Dengan keseimbangan kedua ilmu tersebut, maka individu yang tercipta akan memiliki modal kuat dalam membangun negeri serta dapat menjadi duta dalam penyebaran ajaran Islam yang moderat.
“Keempat, sebagai lembaga perguruan tinggi berbasis pesantren, saya harap Universitas Darunnajah turut berkontribusi dalam pengembangan dan penyebaran ilmu-ilmu Islam (al-‘ulum asyar’iyah) yang berpaham moderat, sehingga Indonesia dapat menjadi rujukan Islam wasathiyah bagi dunia,” imbau Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berharap agar ke depan, seluruh usaha yang dilakukan oleh Universitas Darunnajah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terus membawa peradaban Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
“Insya Allah, ikhtiar ini akan mengantar dan membimbing para mahasiswa dan santri Darunnajah menjadi generasi yang saleh, cerdas, terampil dan mandiri dalam mewujudkan kemajuan peradaban umat Islam dan dakwah Islam rahmatan lil alamin di negara Indonesia yang kita cintai,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Sofwan Manaf memaparkan sejarah berdirinya Universitas Darunnajah yang semangatnya telah dimulai sejak tahun 1942 dari sekolah bernama Madrasah Islamiyah hingga menjadi universitas di Tahun 2022 ini. Ia pun menyatakan komitmennya bahwa Universitas Darunnajah akan terus mengimplementasikan semangat para pendiri Pondok Pesantren Darunnajah dalam mendidik sumber daya manusia yang unggul melalui proses belajar mengajar yang dilakukan di Universitas Darunnajah.
“kita tetap memegang kepada amanat dari pendiri Pondok Pesantren Darunnajah bagaimana supaya Darunnajah ini menjadi lembaga pendidikan yang membantu masyarakat umat Islam dan membantu masyarakat Indonesia mendidik para kader-kadernya sehingga menjadi pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang,” imbuh Sofwan.
Selain Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, hadir dalam acara ini Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Ketua Dewan Penyantun Universitas Darunnajah H.M. Jusuf Kalla, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Hasan Abdullah Sahal, para Civitas Akademika Universitas Darunnajah dan para Kiai Pengasuh Pesantren se-Asia Tenggara.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah.
Tiba di Sharm El Sheikh, Wapres Ma’ruf Siap Hadiri KTT Perubahan Iklim COP27
Bertemu Presiden PEA, Wapres Ma’ruf Harapkan Kerja Sama Pembangunan School of Future Studies di Indonesia Segera Terealisasi
Wapres Ma’ruf Wakili Presiden Jokowi Terima Penghargaan Al Hasan bin Ali untuk Perdamaian dari ADFP
Oleh
Jakarta – Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh partai politik (parpol) agar berhati-hati dalam menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang. Hal itu dikarenakan capres dan cawapres tersebut akan memimpin lebih dari 270 juta rakyat Indonesia di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
“Memang harus hati-hati, hati-hati, loh, menakhodai 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang? Memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.
Kepala Negara juga mengingatkan bahwa pasangan capres dan cawapres itu disiapkan oleh partai politik atau gabungan partai politik, sebelum dipilih oleh rakyat. Oleh karena itu, peran partai politik dalam menentukan pasangan capres dan cawapres sangatlah penting.
“Saya ulang ya, bahwa yang namanya capres, cawapres, itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang pilih rakyat, bukan saya. Partai atau gabungan partai, yang milih rakyat, sehingga sekali lagi, hati-hati memilih capres dan cawapres,” imbuhnya.
Presiden juga berpesan agar partai-partai politik mempertimbangkan waktu yang tepat dalam mengumumkan capres dan cawapres. Presiden meminta parpol menjaga situasi kondusif politik, terutama di tengah keadaan global yang tidak menentu.
“Pemilunya sudah tinggal Februari 2024, awal loh berarti, tinggal setahun praktis, iya kan? Tetapi menjaga kondusivitas politik, karena tidak terdukung oleh keadaan global itu yang harus kita tahu semuanya, hati-hati. Keadaan ini tidak sedang normal-normal saja,” ungkapnya.
Oleh
Jakarta – Presiden Joko Widodo berpesan kepada seluruh partai politik (parpol) yang akan berkompetisi pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 mendatang agar menjaga rivalitasnya secara sehat. Presiden juga berpesan agar para politisi saling memuji, bukan saling menjatuhkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden saat memberikan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.
“Kita sudah masuk ke tahun politik dan apa yang harus kita lakukan adalah menjaga persaingan antarpartai itu agar rivalitasnya sehat. Jangan saling menjatuhkan. Kalau bisa itu antarpartai saling memuji, gitu loh. Itu didengerin juga enak. Antarpolitisi saling memuji, antarpartai saling memuji, itu yang dengar juga enak, rakyat juga segar,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi juga berpesan kepada Partai Perindo untuk berhati-hati dalam memilih calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres). Menurut Presiden Jokowi, Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, sering berdiskusi dengannya terkait hal tersebut. Namun, Presiden Jokowi menyerahkan keputusan tersebut kepada Partai Perindo.
“Biasanya Pak Hari ini kalau dengan saya sering bisik-bisik, ‘Pak, capresnya Perindo milih ini bagaimana menurut Bapak?’ Saya sampaikan ‘Terserah Perindo, nanti saya ikut-ikut dipikir.. nanti salah, saya bisa keliru nanti’,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat kepada seluruh keluarga besar Partai Perindo atas perayaan ulang tahun partai yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo tersebut.
“Kepada keluarga besar Partai Perindo, Partai Persatuan Indonesia, saya mengucapkan selamat ulang tahun Partai Perindo yang ke-8. Selamat berjuang, selamat bekerja keras, dan semoga sukses seperti tadi yang disampaikan oleh Pak Hari Tanoe,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan sejumlah sekretaris jenderal partai politik.
Oleh
Jakarta – Pemerintah menegaskan sejarah dan gelar pahlawan nasional Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno. Dalam keterangannya terkait Hari Pahlawan tahun 2022, Senin (07/11/2022), di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Bung Karno tidak pernah mengkhianati bangsa dan telah memenuhi syarat penganugerahan gelar kepahlawanan.
“Tahun 1986 pemerintah telah menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Ir. Soekarno, dan di tahun 2012 pemerintah telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Ir. Soekarno. Artinya, Ir. Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menegaskan kembali sejarah kepahlawanan Bung Karno, terutama terkait Ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno. Menurut Presiden, Ketetapan MPR Nomor 1/MPR/2003 telah menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 sebagai kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat final telah dicabut, maupun telah dilaksanakan.
“Hal ini merupakan bukti pengakuan dan penghormatan negara atas kesetiaan dan jasa-jasa Bung Karno terhadap bangsa dan negara, baik sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan, maupun sebagai Kepala Negara di saat bangsa Indonesia sedang berjuang membangun persatuan dan kedaulatan negara,” jelasnya.
Sementara itu, Guntur Soekarnoputra, putra Bung Karno yang mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tersebut. Menurutnya, meskipun Bung Karno telah dianugerahi gelar pahlawan nasional, namun hingga saat ini masih terjadi proses de-soekarnoisasi yang berupaya memperkecil peranan dan kehadiran Bung Karno.
“Saya rasa dengan adanya penegasan dari Bapak Presiden yang tadi, proses de-soekarnoisasi jilid dua ini sedikit banyak bisa kita redam dan sedikit banyak dapat kita lawan dengan lebih kuat,” ujar Guntur.
Lebih lanjut, Guntur menilai bahwa pernyataan Presiden Jokowi juga merupakan penegasan mengenai sosok Bung Karno yang bersih dan tidak patut dituduh terlibat G30S/PKI. Bung Karno, lanjutnya, justru merupakan seorang patriot sejati.
“Di sini ditegaskan lagi dengan adanya penjelasan dari Bapak Presiden tadi, jelas Soekarno bukan PKI dan Soekarno bukan komunis. Soekarno tetap seorang nasionalis sejati, seorang patriot paripurna,” tandasnya.
Copyright © 2019 fakta.news – All Rights Reserved