Koreri.com,Manokwari– Pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2022 sudah masuk pada perubahan dan 2 bulan lagi tahun ini akan berakhir.
Realisasi anggaran setiap organisasi perangkat daerah (DPA) berjalan tentatif, ada yang naik melambung naik, ada juga belum mencapai 50 persen.
Misalnya dinas kesehatan Provinsi Papua Barat realisasi DPA anggaran pendapatan dan belanja daerah baru mencapai 46 persen lebih.
Angka realisasi anggaran ini terungkap dalam hearing komisi V DPR Papua Barat dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat di Ruang Wasior, Lantai II Swiss-Belhotel Manokwari, Rabu (2/11/2022).
“Dari penyampaian itu realisasi anggaran T.A 2022 Dinas Kesehatan Papua Barat mencapai 46 persen,” ungkap Syamsudin Seknun,S.Sos.,S.H.,M.H kepada wartawan usai memimpin hearing dengan Dinas Kesehatan.
Dikatakan Sase bahwa sebanyak seratusan milyar lebih yang belum dibayarkan, volume terbesar terjadi pergeseran di APBD Perubahan tahun 2022. Sebagian besar pekerjaan fisik yang tinggal finishing, jika dilakukan penagihan 100 persen maka progresnya akan naik.
Realisasi anggaran ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan,S.KM.,M.Kes.
Menurut Otto Parorongan bahwa masih banyak program yang dilaksanakan sehingga berpengaruh pada realisasi serta serapan anggaran.
“Ya, pada prinsipnya masih banyak yang kurang sehingga menjadi perhatian komisi V dan bersama-sama kami menggenjot realisasi anggaran yang sudah ada untuk kebutuhan RSU Papua Barat dan Masyarakat,” ujar Otto.
Komisi V dan Dinas Kesehatan komitmen mengawal program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat Papua Barat.
Hadir juga dalam hearing komisi V DPR Papua Barat ini Direktur RSU Provinsi Papua Barat dr Arnold Tiniap,M.Epid bersama stafnya.
KENN
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.
Siapa kandidat bupati terbaik bagi Biak 2024?
View Results