Wednesday, 15 Rabiul Akhir 1444 / 09 November 2022
Wednesday, 15 Rabiul Akhir 1444 / 09 November 2022

Selasa 08 Nov 2022 19:01 WIB
Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan umum Masjid Sharjah yang diterangi selama Festival Cahaya Sharjah di emirat Teluk Sharjah, Uni Emirat Arab, 13 Februari 2022. Festival Cahaya Sharjah ke-11 berlangsung hingga 20 Februari 2022. Pertama Kali dalam 28 Bulan, Muslim UEA Boleh Sholat tanpa Masker
REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI — Pada 16 Maret 2020, ketika UEA mengambil langkah-langkah ketat untuk menjaga warganya aman dari pandemi, masjid-masjid di seluruh negeri ditutup untuk jamaah. Namun saat ini, untuk pertama kalinya dalam 28 bulan, umat Islam di negara itu dapat sholat tanpa masker karena pihak berwenang mengumumkan pencabutan hampir semua pembatasan Covid-19.
“Hari ini, kami mengumumkan pencabutan semua pembatasan Covid-19 dan mengenakan masker di semua fasilitas terbuka dan tertutup, termasuk tempat ibadah dan masjid,” kata Saif Al Dhaheri dari Badan Penanggulangan Bencana dan Krisis Darurat Nasional, dilansir dari Khaleej Times, Senin (7/11/2022).
Imam Masjid Jumeirah, ketika berbicara kepada Khaleej Times, mengatakan sangat senang dengan kebijakan ini. “Ini adalah langkah yang sangat disambut; masjid sekarang dibuka seperti pada hari-hari sebelum pandemi. Pemerintah UEA mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan publik,” ujarnya.
Sementara Imran, seorang jemaah di masjid, mengatakan hal ini sangat melegakan. “Berdoa dengan bebas di masjid tanpa mengikuti pedoman pencegahan yang ketat adalah melegakan,” ujarnya.
“Selain itu, jika kita ketinggalan jamah, kita bisa pergi ke masjid lain dan sholat, padahal sebelumnya, slot waktu buka dan tutup masjid itu merepotkan,” tambahnya.
Pengurus masjid dan para imam melakukan pekerjaan yang terpuji untuk memastikan bahwa protokol Covid diikuti dan dipatuhi oleh semua jamaah. Abdul, seorang pengurus masjid, mengatakan pencegahan penularan adalah prioritas mereka.
“Bagi kami, keamanan tempat suci adalah prioritas utama; kami harus memastikan semua orang masuk dengan sajadah dan masker wajah mereka sendiri. Jika tidak, kami harus menyediakannya,” jelasnya.
Kemudahan pembatasan telah membawa senyum di seluruh jamaah dari semua agama. Di gurudwara, persembahan diberikan sebagai takeaways ketika pembatasan diberlakukan. Sekarang para penyembah dapat melahap persembahan suci di sekitar gurudwara.
Ann Melvin, seorang penduduk Dubai, mengatakan kepada Khaleej Times bahwa slot waktu untuk mengunjungi gereja menghalangi rutinitas hariannya. Tapi sekarang, setelah pembatasan Covid dicabut, dia senang dia bisa mengunjungi gereja kapan pun dia mau. Para jemaah merasa senang karena mereka dapat berdoa tanpa batasan dan protokol apa pun.
Dapatkan Update Berita Republika
Resmi Terdaftar Bappebti, Platform Nusa Akan Fokus Web 3.0
Tingkatkan Literasi Warga, Indodax Gelar Kompetisi Perdagangan Kripto
Telkom: Talenta Jadi Kunci Utama Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia
Penuh Ketidakpastian, Fintech Hadapi Tantangan Pendanaan di 2023
AFPI: 60 Persen Pendanaan Bersama Disalurkan ke Sektor Produktif
Islam Nusantara

Diharapkan sinergi pesantren modern dan salaf untuk internasionalisasi pesantren.
Info Sehat

Data menunjukkan 60 persen pasien kanker paru datang dalam stadium lanjut.
Mozaik

Syekh Ibnu Athailah menyatakan orang bijaksana adalah malu meminta kepada manusia.
Bisnis

Kenaikan tarif cukai tembakau dinilai tidak akan berdampak besar bagi tenaga kerja.
Aplikasi

Aplikasi pihak ketiga bisa dilakukan untuk memodifikasi lokasi.
4 PHOTO
6 PHOTO
6 PHOTO
12 PHOTO
8 PHOTO
Rabu , 09 Nov 2022, 02:04 WIB
Selasa , 08 Nov 2022, 15:11 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved

source