Pemerintah Targetkan Angka Prevalensi Stunting Turun 3 Persen pada 2022

JAKARTA, KOMPAS.com Wakil Presiden Ma’ruf Amin menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 dapat turun minimal 3 persen dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 24,4 persen.
Hal itu disampaikan Ma’ruf saat memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/5/2022).
“Prevalensi stunting tahun 2022 harus turun setidaknya 3 persen melalui konvergensi (program) intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran, serta didukung data sasaran yang lebih baik dan terintegrasi, pembentukan TPPS dan (penguatan) tingkat implementasinya hingga di tingkat rumah tangga melalui Posyandu,” kata Ma’ruf saat memberikan pengantar rapat.
Ma’ruf bersyukur lantaran angka prevalensi stunting di Indonesia sudah berangsur-angsur turun, dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 24,4 persen pada 2022 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia.
Baca juga: Wapres: Penurunan Stunting Bukan Hanya Kewajiban Negara
Namun, ia mengingatkan tugas pemerintah masih cukup berat karena ada target prevalensi stunting 14 persen yang harus dicapai pada 2024.
“Itu artinya, kita harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4 persen dalam 2,5 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya,” kata dia.
Oleh karena itu, ia berpesan agar alokasi anggaran penurunan stunting pada anggaran tahun ini melalui APBN, APBD, maupun APBDesa dioptimalkan.
“Kebutuhan anggaran penurunan stunting perlu dihitung lagi, dikalkulasi lagi, dikonsolidasikan agar lebih efektif dan efisien,” kata dia.
Ia juga meminta agar penurunan stunting difokuskan pada daerah-daerah yang prevalensi stunting melalui pendanaan yang terkonsolidasi dan terpadu.
Daerah-daerah yang dimaksud adalah Nusa Tengara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Ketua TP PKK Jabar Puji Data Stunting Milik Pemkab Sumedang
Ma’ruf menambahkan, daerah-daerah yang memiliki banyak anak stunting juga mesti diperhatikan yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara.

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source