Untuk menekan kasus stunting, Pemerintah Kabupaten Pasuruan semakin persisten mengoptimalkan implementasi Gerakan KASIH BERSANDING MESRA (KBM) yang merupakan akronim dari Keluarga Bersih Bersama Sadari Stunting Menuju Keluarga Sejahtera). Pengoptimalan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Pembangunan Jamban Sehat diantara fokus perhatiannya yang terus dipacu pelaksanaannya.
Dalam Talkshow Layanan Publik Maslahat bertema “Program RTLH dan Pembangunan Jamban Sehat Keluarga Dalam Rangka Mendukung Gerakan KBM” di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Pasuruan, Wakil Bupati Mujib Imron menekankan tentang beberapa poin penting. Utamanya tentang upaya percepatan realiasasi RTLH dan Jambanisasi yang intens dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan.
“Kabupaten Pasuruan lebih sejahtera maslahat dan berdaya saing. Sejahtera ini kompleks karena menyangkut SDGS yakni pembangunan berkelanjutan. Tanpa kemiskinnan, tanpa kelaparan, masyarakat sehat sejahtera. Sehingga Pak Bupati dan saya melalui Dinas Perkim punya tanggungjawab. Di pemukiman yang kumuh disitulah kemiskinan karena RTLH. Tidak ada ventilasi, dari bambu dan tidak layak,” papar Wakil Bupati kepada host Wisnu Dharmawan dan Wildhan pada hari Selasa (1/11/2022).
Agar hasilnya lebih maksimal dan menyeluruh tepat sasaran sesuai target, Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersinergi dan bekerjasama melibatkan beberapa perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Sehingga pelaksanaannya lebih cepat.
“Program KBM sudah mencakup semua aspek, tidak terkecuali aspek kesehatannya. Alhamdulillah OPD-nya kompak sesuai tupoksi. Kasus stunting sekarang ini sudah turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kalau tiga tahun lalu 23 persen, tahun lalu turun menjadi 18 persen. Alhamdulillah sekarang sudah 1 persen. Artinya, upaya percepatan stunting kita sudah cukup berhasil. Alhamdulillah rate-nya sudah dibawah angka nasional,” tutur Gus Mujib sapaan akrab Wakil Bupati dengan nada optimis.
Ditambahkannya, program Jambanisasi terbukti sangat efektif untuk mengurangi perilaku masyarakat yang masih suka Buang Air Besar (BAB) di sungai-sungai. Secara otomatis dapat menekan Open Defecation Free (ODF).
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Eko Bagus Wicaksono menargetkan, upaya percepatan perbaikan RTLH dan Jambanisasi akan rampung sesuai waktu yang ditargetkan. Harapan terbesarnya, mampu mendukung sekaligus menyukseskan gerakan KASIH BERSANDING MESRA di Kabupaten Pasuruan. (Eka Maria)
Saat ini agenda kegiatan masih kosong.

source