TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Masalah stunting di Kabupaten Wonosobo sempat menduduki peringkat ke-20 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan angka stunting yang masih tinggi.
Berbagai macam intervensi telah dilakukan pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk dapat menurunkan angka stunting di daerahnya. 
Nampaknya seiring berjalannya waktu, program-program yang telah dilakukan untuk mengupayakan penurunan angka stunting mulai membuahkan hasil. 
Hingga hari ini, data stunting terbaru Kabupaten Wonosobo dilaunching bertempat di Pendopo Bupati, Selasa (1/11/2022) bersamaan dengan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonosobo, Jaelan menyampaikan data stunting yang dilaunching merupakan hasil dari penimbangan serentak bulan Agustus 2022.
Data prevalensi stunting Kabupaten Wonosobo berdasarkan penimbangan serentak bulan Agustus 2022 menunjukan berada di angka 14,7 persen, dimana sebelumnya pada bulan Februari berada di angka 19,22 persen. 
“Dari intervensi yang sudah dilakukan, wujudnya melalui timbangan serentak yg dilakukan Februari dan Agustus. Alhamdulillah dari data ada penurunan yg signifikan yaitu 14,7 persen dan itu menyemangati kita apa yang dilakukan tidak sia-sia, melalui hasil pengukuran yang valid,” ungkapnya. 
Dengan demikian, target nasional minimal 14 persen, Jaelan merasa optimis dapat tercapai tentunya dengan kolaborasi yang kuat antar stakeholder guna terus menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Wonosobo
“Saya kira 0,7 persen lagi sudah mendekati, dengan kolaborasi yang kuat lagi, melalui pengukuhan Bapak Anak Stunting, pemberian piagam penghargaan, bantuan, serta kerjasama multi pihak bisa mendorong percepatan penurunan,” tambahnya. 
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengucapkan terima kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan Penimbangan Serentak pada Bulan Agustus 2022 dan mencapai target. 
Bupati Afif berharap pada Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 nanti juga sama atau mendekati hasil Penimbangan serentak mengalami penurunan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi, dan perencanaan dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Wonosobo
“Namun demikian upaya kita bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting saya harap tidak berhenti di situ saja, akan tetapi harus terus kita lakukan secara riil, kontinyu,” tutur Bupati. 
Simultan dari hulu sampai hilir, melalui pemenuhan gizi bagi bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui serta remaja putri, dukungan tokoh agama, masyarakat dan media untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai informasi stunting ini sangat di harapkan Bupati Afif untuk menurunkan stunting kedepannya. 
Selain itu, Bupati Afif juga berharap dengan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting dapat memacu semangat untuk berkontribusi dalam penanganan stunting di Kabupaten Wonosobo
“Sehingga dengan ini akan mendukung upaya kita bersama mewujudkan Wonosobo menuju Zero Stunting Tahun 2024,” imbuhnya. (*)

source