JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kegiatan promosi KIE Program Bangga Kencana dan penurunan stunting bersama mitra kerja kepada masyarakat di wilayah khusus bekerjasama dengan BKKBN, terus digencarkan. Senin (31/10) pagi, kegiatan sosialisasi dan dialog interaktif tersebut berlangsung di salah satu hotel di Kabupaten Jember.
Acara sosialisasi yang dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB dan diliput oleh TVRI Jawa Timur ini, dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Ir H Nur Yasin, Koordinasi ADPIN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Sofia Hanik, serta Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Jember Suprihandoko.
BACA JUGA: BKKBN Sosialisasi Penurunan Angka Stunting di Jember
Bertema “Hindari Kehamilan 4T untuk mencegah Anak Stunting”, dialog itu memaparkan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Hal ini karena anak yang mengalami stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, bertubuh pendek atau kerdil saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi ibu melahirkan anak stunting. Salah satunya adalah karena kualitas kesehatan ibu yang kurang baik, gizi yang tidak terpenuhi, serta kurangnya menjaga kesehatan reproduksi. Disebutkan, keluarga adalah sumber segalanya. Keluarga cerdas dan sehat juga akan melahirkan generasi yang cerdas dan sehat pula. Oleh sebab itu, pendidikan dan pengetahuan dini bagi remaja sangatlah penting.
Mengingat pentingnya hal itu, saat ini mulai banyak digelar sosialisasi di sekolah-sekolah tentang peningkatan kesehatan reproduksi dan gizi remaja untuk mencegah stunting. Dan bagi para calon pengantin, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan di Kabupaten Jember, pemeriksaan kesehatan sudah diberikan secara gratis bagi calon pengantin.
Selain itu, di Kecamatan Sumbersari juga sudah diadakan kegiatan yang diberi nama “Jumat Stunting”. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jumat dengan membagikan makanan, susu dan biskuit pada anak stunting selama anak belum menikah. Makanan dan susu itu diberi oleh donatur sekitar desa untuk menyukseskan kegiatan bebas stunting. Dengan adanya pendampingan keluarga, diharapkan bayi dapat terlahir sehat dan bebas stunting.
Di sisi lain, tim dari anggota Komisi IX DPR RI H Nur Yasin juga secara massif melakukan gerakan pemberian makanan bergizi kepada masyarakat di Jawa Timur. (*)
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kegiatan promosi KIE Program Bangga Kencana dan penurunan stunting bersama mitra kerja kepada masyarakat di wilayah khusus bekerjasama dengan BKKBN, terus digencarkan. Senin (31/10) pagi, kegiatan sosialisasi dan dialog interaktif tersebut berlangsung di salah satu hotel di Kabupaten Jember.
Acara sosialisasi yang dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB dan diliput oleh TVRI Jawa Timur ini, dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Ir H Nur Yasin, Koordinasi ADPIN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Sofia Hanik, serta Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Jember Suprihandoko.
BACA JUGA: BKKBN Sosialisasi Penurunan Angka Stunting di Jember
Bertema “Hindari Kehamilan 4T untuk mencegah Anak Stunting”, dialog itu memaparkan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Hal ini karena anak yang mengalami stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, bertubuh pendek atau kerdil saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi ibu melahirkan anak stunting. Salah satunya adalah karena kualitas kesehatan ibu yang kurang baik, gizi yang tidak terpenuhi, serta kurangnya menjaga kesehatan reproduksi. Disebutkan, keluarga adalah sumber segalanya. Keluarga cerdas dan sehat juga akan melahirkan generasi yang cerdas dan sehat pula. Oleh sebab itu, pendidikan dan pengetahuan dini bagi remaja sangatlah penting.
Mengingat pentingnya hal itu, saat ini mulai banyak digelar sosialisasi di sekolah-sekolah tentang peningkatan kesehatan reproduksi dan gizi remaja untuk mencegah stunting. Dan bagi para calon pengantin, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan di Kabupaten Jember, pemeriksaan kesehatan sudah diberikan secara gratis bagi calon pengantin.
Selain itu, di Kecamatan Sumbersari juga sudah diadakan kegiatan yang diberi nama “Jumat Stunting”. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jumat dengan membagikan makanan, susu dan biskuit pada anak stunting selama anak belum menikah. Makanan dan susu itu diberi oleh donatur sekitar desa untuk menyukseskan kegiatan bebas stunting. Dengan adanya pendampingan keluarga, diharapkan bayi dapat terlahir sehat dan bebas stunting.
Di sisi lain, tim dari anggota Komisi IX DPR RI H Nur Yasin juga secara massif melakukan gerakan pemberian makanan bergizi kepada masyarakat di Jawa Timur. (*)
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kegiatan promosi KIE Program Bangga Kencana dan penurunan stunting bersama mitra kerja kepada masyarakat di wilayah khusus bekerjasama dengan BKKBN, terus digencarkan. Senin (31/10) pagi, kegiatan sosialisasi dan dialog interaktif tersebut berlangsung di salah satu hotel di Kabupaten Jember.
Acara sosialisasi yang dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB dan diliput oleh TVRI Jawa Timur ini, dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Ir H Nur Yasin, Koordinasi ADPIN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Sofia Hanik, serta Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Jember Suprihandoko.
BACA JUGA: BKKBN Sosialisasi Penurunan Angka Stunting di Jember
Bertema “Hindari Kehamilan 4T untuk mencegah Anak Stunting”, dialog itu memaparkan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Hal ini karena anak yang mengalami stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, bertubuh pendek atau kerdil saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi ibu melahirkan anak stunting. Salah satunya adalah karena kualitas kesehatan ibu yang kurang baik, gizi yang tidak terpenuhi, serta kurangnya menjaga kesehatan reproduksi. Disebutkan, keluarga adalah sumber segalanya. Keluarga cerdas dan sehat juga akan melahirkan generasi yang cerdas dan sehat pula. Oleh sebab itu, pendidikan dan pengetahuan dini bagi remaja sangatlah penting.
Mengingat pentingnya hal itu, saat ini mulai banyak digelar sosialisasi di sekolah-sekolah tentang peningkatan kesehatan reproduksi dan gizi remaja untuk mencegah stunting. Dan bagi para calon pengantin, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan di Kabupaten Jember, pemeriksaan kesehatan sudah diberikan secara gratis bagi calon pengantin.
Selain itu, di Kecamatan Sumbersari juga sudah diadakan kegiatan yang diberi nama “Jumat Stunting”. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jumat dengan membagikan makanan, susu dan biskuit pada anak stunting selama anak belum menikah. Makanan dan susu itu diberi oleh donatur sekitar desa untuk menyukseskan kegiatan bebas stunting. Dengan adanya pendampingan keluarga, diharapkan bayi dapat terlahir sehat dan bebas stunting.
Di sisi lain, tim dari anggota Komisi IX DPR RI H Nur Yasin juga secara massif melakukan gerakan pemberian makanan bergizi kepada masyarakat di Jawa Timur. (*)
Jl. Ahmad Yani No. 99 Jember
Telepon Redaksi: 0331-483545
Fax: 0331-486894
Email: radarjember.digital@gmail.com