Sunday, 12 Rabiul Akhir 1444 / 06 November 2022
Sunday, 12 Rabiul Akhir 1444 / 06 November 2022

Senin 17 Oct 2022 14:24 WIB
Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Stok vaksin Covid-19 di beberapa Puskesmas di DKI Jakarta dilaporkan menipis. Seperti di Puskemas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan dan Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang menutup sentra vaksin lantaran stok vaksin yang habis.
“Mohon maaf, saat ini ketersediaan vaksin kami di Puskesmas kelurahan dan Puskesmas kecamatan habis,” seperti yang tertulis dalam akun resmi Instagram Dinkes DKI, Senin (17/10/2022).
Dikonfirmasi terkait menipisnya stok vaksin Covid-19, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini stok vaksin yang tersedia sekitar 1,2 juta. Sebanyak 200 ribu dosis di antaranya ada di pemerintah pusat dan sekitar 1 juta dosis lainnya menyebar di berbagai fasilitas penyimpanan daerah.
Ia pun memastikan, menipisnya stok vaksin Covid-19 di sejumlah daerah akan segera diatasi paling lambat akhir Oktober 2022. “Kelangkaan ini kami akan atasi paling lambat pekan ketiga dan keempat bulan ini. Kami yakin itu,” ujar Nadia saat ditemui di Jakarta, Senin (17/10/2022).
Untuk mengantisipasi kekosongan vaksin, Kemenkes akan merelokasi vaksin di sejumlah daerah yang memiliki jumlah lebih banyak, menuju daerah yang memiliki laju penyuntikan vaksin di atas rata-rata nasional. “Misalnya, untuk mengisi stok vaksin di Jakarta, kami relokasi dari Banten, bisa juga geser Sulawesi Selatan. Saat ini, stok vaksin di pusat tidak banyak, hanya 200 ribu dosis, kalau urgen kami distribusi,” terangnya.
Perihal persyaratan vaksinasi dosis ketiga sebagai syarat perjalanan, menurut Nadia, masih bisa dimaklumi dengan pemberian bukti hasil tes antigen negatif. Hal itu dilakukan bila stok vaksin booster di daerah tersebut kosong.
“Kalau memang urgen untuk bepergian, mereka harus sertakan hasil tes negatif. Itu cukup,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan Indonesia tak akan lagi membeli vaksin produk luar negeri. Vaksin dari luar negeri yang tetap diterima adalah vksin hibah dari skema COVAX terdiri dari vaksin Pfizer, Moderna pada Oktober nanti.
Untuk vaksin Pfizer pada Oktober akan datang sebanyak 5,5 juta dosis, November 7 juta dosis, dan Desember 5 juta dosis. Sementara vaksin merk Moderna pada Oktober akan datang sebanyak 3,5 juta dosis.
“Kami akan fokus membeli vaksin COVID-19 produksi dalam negeri IndoVac dari Biofarma dan vaksin buatan Unair. Sementara ini backup juga hibah dari COVAX,” ujar Budi.
Dapatkan Update Berita Republika
Koalisi Partai Incar Efek Ekor Jas dan Restu Istana di Pilpres 2024
Rencana Akuisisi PT KCI oleh PT MRT Disambut Ancaman Mogok Serikat Pekerja Kereta Api
Ketidakpastian dan Ancaman Resesi 2023: APBN Disetel Dinamis, Pemerintah Optimistis
Kematian Akibat Gagal Ginjal Akut pada Anak Terus Bertambah, Tersangka Masih Nihil
Pengaruh Sanksi untuk Ganjar Pranowo Terhadap Elektabilitas PDIP
Jabodetabek Nasional

Kasus tabrak lari itu akan diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi.
Timur Tengah

Islam mengharuskan umatnya menjaga lingkungan hidup, mengembangkan, dan melestarikan.
Bulutangkis

Wakil empat negara menguasai babak final turnamen Hylo Open 2022.
Korporasi

BUMDes diharapkan bisa melakukan konsolidasi petani, peternak, perajin dan UMKM.
Ruang Tekno

Download GB Whatsapp paling update November 2022 dengan mudah dan cepat di sini. Jajal sederet fitur uniknya.
2 PHOTO
3 PHOTO
3 PHOTO
5 PHOTO
6 PHOTO
Ahad , 06 Nov 2022, 00:05 WIB
Sabtu , 05 Nov 2022, 21:11 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved

source