Elshinta.com – Mempunyai julukan sebagai Kota Santri, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terus memperbaiki pelayanan bagi para santri. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelayanan kesehatan terbaik bagi para santri berupa pemberian jaminan pelayanan kesehatan bagi santri luar kota atau daerah yang mengenyam pendidikan di Kabupaten Kudus.
Bupati Kudus Hartopo menyebut kebijakan ini pertama di Indonesia setelah melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan. “Melihat banyaknya santri luar kota yang mondok di Kudus, kami berkomitmen agar pelayanan kesehatan terbaik bagi santri. Ini inovasi pertama di Indonesia,” tuturnya usai kegiatan Mlampah Sareng Santri di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu (30/10).
Nantinya, kartu anggota BPJS Kesehatan yang dimiliki santri dari luar kota bisa digunakan di Kabupaten Kudus.
“Mekanismenya nanti kartu BPJS Kesehatan santri luar kota bisa digunakan di sini jadi kalau sakit atau mau berobat tidak harus dibawa ke daerah asalnya,” lanjut Bupati seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (31/10).
Salah satu santri dari MTs NU Banat, Fazan, mengaku senang dengan kebijakan baru pelayanan kesehatan di Kudus. Selama ini, santri dari Semarang ini mengaku tetap membayar apabila memeriksakan diri di fasilitas kesehatan Kudus.
“Senang sekali, jadi kalau mau periksa pakai kartu BPJS Kesehatan bisa di Kudus. Nggak perlu jauh-jauh pulang dulu,” ungkapnya.
Penandatanganan MoU antara BPJS Kesehatan dengan pondok pesantren secara simbolis disaksikan Bupati Kudus Hartopo. Dukungan penuh disampaikan Ketua PCNU Kudus Asyrofi Masyito. Menurutnya, terobosan ini menjadi langkah maju Pemerintah Kabupaten Kudus untuk selalu mendukung pondok pesantren.
“Terima kasih Pak Bupati dan jajaran yang telah berupaya terbaik untuk santri di Kabupaten Kudus,” ujarnya.