Dewan Pendidikan Buleleng Lakukan Uji Petik Pengelolaan Dana BOS
Pengungsi Korban Banjir Jembrana Berangsur Sepi, Masih Sisa 5 KK
Kabar Gembira! Pendaftaran PPPK Dibuka Lagi, Terbanyak Formasi Guru
Kapolri Pantau Terus Jelang Operasi Puri Agung 7-17 November untuk G20
Dewan Pendidikan Buleleng Lakukan Uji Petik Pengelolaan Dana BOS
Pengungsi Korban Banjir Jembrana Berangsur Sepi, Masih Sisa 5 KK
Kabar Gembira! Pendaftaran PPPK Dibuka Lagi, Terbanyak Formasi Guru
Kapolri Pantau Terus Jelang Operasi Puri Agung 7-17 November untuk G20
SEMARAPURA, Radar Bali– Sebuah ambulans milik UPTD Puskesmas Banjarangkan I, Klungkung, terbakar, Jumat (4/11) malam sekitar pukul 22.00. Diduga kebakaran itu terjadi akibat ambulans terkena arus listrik dari sambaran petir menyambar dua penangkal petir puskesmas tersebut.
Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I, dr. I Wayan Agus Arisnawan, saat dikonfirmasi, Sabtu (5/11) membenarkan bila ambulans terbakar. Dia menduga kebakaran itu terjadi akibat terkena imbas sambaran petir.
Sebab penangkal petir Puskesmas Banjarangkan I yang mestinya lurus, ternyata keduanya ditemukan dalam kondisi bengkok pagi kemarin.
“Diduga karena terkena arus listrik dari sambaran petir yang menyambar penangkal listrik. Ini pertama kalinya terjadi peristiwa seperti ini (tersambar petir). Hanya ambulans itu saja yang terkena imbas sambaran petir,” katanya.
Saat peristiwa itu terjadi, menurutnya ada tiga staf UGD yang tengah bertugas di malam dengan hujan deras disertai petir itu. Ketika sedang berjaga, alarm kebakaran di puskesmas tersebut berbunyi setelah petir menyambar sekitar pukul 22.00.
Begitu mendengar suara alarm, para staf mencoba mencari titik kebakaran yang menyebabkan alarm berbunyi. “Setelah dicari-cari di semua ruangan, tidak ditemukan adanya kebakaran. Akhirnya dicek ke garasi, ternyata salah satu ambulans mengeluarkan asap,” tuturnya.
Melihat asap mengepul dari ambulans DK 1162 M, para staf bergegas mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di puskesmas dan langsung menyemprotkannya ke dalam ambulans.
Meski asap tidak muncul lagi setelah APAR disemprotkan, ambulans langsung dibawa keluar dari garasi dan diparkir di pinggir jalan lantaran khawatir terjadi korsleting susulan pada kendaraan itu.
Apalagi ada satu ambulans lagi yang terparkir di garasi tersebut. “Yang terbakar itu dari panel pintu, jok depan, beberapa panel depannya, dan karpet bawah. Tidak semua terbakar tetapi tidak bisa hidup, tidak bisa operasional karena ada kebel yang juga terbakar,” terangnya.
Meski ambulans puskesmas keliling itu rusak, menurutnya layanan puskesmas keliling akan tetap dilayani menggunakan ambulans yang biasanya digunakan untuk melakukan rujukan. Hanya saja akan agak kerepotan bila saat melakukan layanan Puskesmas keliling, ternyata ada pasien yang harus dirujuk.
“Kami belum tahu kapan ambulans itu bisa kami perbaiki karena ambulans tersebut baru saja menjalani perbaikan dan anggaran telah menipis mengingat telah akhir tahun. Kira-kira biaya perbaikan sekitar Rp 10 juta- Rp 15 juta. Kemungkinan awal tahun bisa dilakukan perbaikan,” tandasnya. (dewa pitri arisanti/radar bali)
SEMARAPURA, Radar Bali– Sebuah ambulans milik UPTD Puskesmas Banjarangkan I, Klungkung, terbakar, Jumat (4/11) malam sekitar pukul 22.00. Diduga kebakaran itu terjadi akibat ambulans terkena arus listrik dari sambaran petir menyambar dua penangkal petir puskesmas tersebut.
Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I, dr. I Wayan Agus Arisnawan, saat dikonfirmasi, Sabtu (5/11) membenarkan bila ambulans terbakar. Dia menduga kebakaran itu terjadi akibat terkena imbas sambaran petir.
Sebab penangkal petir Puskesmas Banjarangkan I yang mestinya lurus, ternyata keduanya ditemukan dalam kondisi bengkok pagi kemarin.
“Diduga karena terkena arus listrik dari sambaran petir yang menyambar penangkal listrik. Ini pertama kalinya terjadi peristiwa seperti ini (tersambar petir). Hanya ambulans itu saja yang terkena imbas sambaran petir,” katanya.
Saat peristiwa itu terjadi, menurutnya ada tiga staf UGD yang tengah bertugas di malam dengan hujan deras disertai petir itu. Ketika sedang berjaga, alarm kebakaran di puskesmas tersebut berbunyi setelah petir menyambar sekitar pukul 22.00.
Begitu mendengar suara alarm, para staf mencoba mencari titik kebakaran yang menyebabkan alarm berbunyi. “Setelah dicari-cari di semua ruangan, tidak ditemukan adanya kebakaran. Akhirnya dicek ke garasi, ternyata salah satu ambulans mengeluarkan asap,” tuturnya.
Melihat asap mengepul dari ambulans DK 1162 M, para staf bergegas mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di puskesmas dan langsung menyemprotkannya ke dalam ambulans.
Meski asap tidak muncul lagi setelah APAR disemprotkan, ambulans langsung dibawa keluar dari garasi dan diparkir di pinggir jalan lantaran khawatir terjadi korsleting susulan pada kendaraan itu.
Apalagi ada satu ambulans lagi yang terparkir di garasi tersebut. “Yang terbakar itu dari panel pintu, jok depan, beberapa panel depannya, dan karpet bawah. Tidak semua terbakar tetapi tidak bisa hidup, tidak bisa operasional karena ada kebel yang juga terbakar,” terangnya.
Meski ambulans puskesmas keliling itu rusak, menurutnya layanan puskesmas keliling akan tetap dilayani menggunakan ambulans yang biasanya digunakan untuk melakukan rujukan. Hanya saja akan agak kerepotan bila saat melakukan layanan Puskesmas keliling, ternyata ada pasien yang harus dirujuk.
“Kami belum tahu kapan ambulans itu bisa kami perbaiki karena ambulans tersebut baru saja menjalani perbaikan dan anggaran telah menipis mengingat telah akhir tahun. Kira-kira biaya perbaikan sekitar Rp 10 juta- Rp 15 juta. Kemungkinan awal tahun bisa dilakukan perbaikan,” tandasnya. (dewa pitri arisanti/radar bali)
PT. Bali Intermedia Pers
Jalan Hayam Wuruk No 294 Denpasar
Telp (0361) 417153-56
Email: onlineradarbali@gmail.com