Merdeka.com – Pada 5 April 2022, muncul 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan sampai 5 tahun. Seiring waktu, jumlahnya terus bertambah hingga 170 kasus yang dilaporkan lebih dari 12 negara.
Kasus ini menggemparkan dunia. WHO resmi menetapkan fenomena ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Fenomena ini juga turut menarik perhatian dokter-dokter di Indonesia, tak terkecuali Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara dr. Agus Ujianto, Sp.B., M.Si.Med.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah menjadi patriot dalam upaya pencegahan penyakit ini.
“Selama ini pemerintah telah habis banyak dana untuk membiayai upaya kuratif saat pandemi COVID-19, sehingga seharusnya masyarakat membantu dengan upaya-upaya pencegahan melalui kegiatan promotif dan preventif,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Jumat (6/6).
Lantas apa saja upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penyakit hepatitis akut itu? Berikut selengkapnya:
Agus mengatakan, penyakit hepatitis sebenarnya sudah ada sejak dulu. Lawan penyakit ini adalah imunitas tubuh, baik yang diperoleh secara alami maupun yang dimasukkan ke dalam tubuh.
Dalam konteks patriotisme, pada zaman penjajahan seorang patriot mempertaruhkan jiwa raganya saat berperang melawan penjajah, namun dalam peperangan melawan penyakit, seluruh manusia sejatinya adalah patriot dengan unsur utama patriotnya adalah tenaga kesehatan.
“Seperti sel manusia yang berubah dan berevolusi sesuai lingkungan, bakteri, virus, dan sebagainya juga berubah. Penelitian manusia sering terlambat jika dibanding penyakit maupun perubahan itu sendiri. Konsep dasar yang harus dipahami adalah tetap menjaga dan memproteksi diri,” kata Agus.
Advertisement
Agus mengatakan kebanyakan penularan virus hepatitis terjadi karena bersentuhan dengan berbagai cara, sehingga cara menghindarinya tetap menjaga 5M seperti dalam pencegahan COVID-19, yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Menurutnya, sebagai upaya untuk menangkal hepatitis, masyarakat dapat meminum ramuan tradisional seperti campuran madu dan temulawak, jahe, kulit manggis, atau sari kurma yang bisa diperoleh di apotek maupun toko obat karena telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Masyarakat juga bisa meraciknya sendiri. Dengan mengonsumsi ramuan itu diharapkan livernya kuat melawan hepatitis yang memang melawan sel kupffer hati,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi (Perdigti) itu.
Selain itu, Agus juga mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak jajan sembarangan mengingat hepatitis banyak menyerang anak-anak. Pemilik restoran juga harus lebih higenis dalam mencuci peralatan makanan dan sebagainya untuk mencegah penularan penyakit itu.
“Penyakit ini bisa saja menular melalui vektor yang tidak kita ketahui,” kata Agus.
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami
DR Saharjo, Pejabat Jujur Jualan Kecap Keliling Naik Sepeda Karena Kekurangan Uang
Kisah DR Saharjo, Menteri Jujur Tak Punya Rumah dan Kehabisan Makanan
Cukai Naik, Siap-Siap Harga Rokok Bisa Melonjak Dua Kali Lipat
Kisah Rubini, Dokter Sederhana Pejuang Kemanusiaan
Ganjar Pranowo Kagum dengan Aksi Dalang Cilik, Beri Pesan dan Hadiah Ini
Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, Ini Kisah Hidup Paku Alam VIII
Berkembang di Tengah Masyarakat Petani, Ini Fakta Unik Wayang Kedu
Jadi Nama Masjid Megah di Solo, Ini Sosok Sheikh Zayed
Gelar Pertemuan R20 di Jogja, Para Pemimpin Agama Dunia Serukan Ini
Meninggalnya Basuki Abdullah 5 November 1993, Maestro Lukis Indonesia yang Mendunia
Bangunan di Tebing Bukit Bintang Rawan Longsor, Ini Imbauan Bupati Bantul
20 Kata-kata Bijak Arnold Joseph Toynbee, Penuh Makna Mendalam
8 Makanan di Bandung yang Enak dan Lezat, Wajib Dicoba
Camat di Banyumas Gagas Pembentukan Relawan Penjaga Janda, Ini Penjelasannya
Tingkatkan Kesadaran Bayar Pajak, Keluarga Alumni SMA di Jogja Adakan Acara Ini
4 Fakta Percobaan Bunuh Diri Mahasiswi Unsoed, Sering Jadi Korban Perundungan
40 Kata-Kata Pramuka yang Penuh Makna dan Semangat Juang
Mengunjungi Pasar Kotagede, Pasar Tradisional Tertua di Jogja
Deretan Anak Kembar Sukses jadi Perwira TNI-Polri, Ada yang Sama-Sama Jenderal
Korban Tragedi Kanjuruhan Tanya Polisi 'Salah Saya Apa', Sikap Kapolres Disorot
VIDEO: Tegas! Polisi Tindak Warga Pengibar Bintang Kejora di Pemakaman Filep Karma
Warga Meninggal Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Bersihkan Senjata, Begini SOP-nya
Jadwal Lengkap Sidang Ferdy Sambo dkk Terkait Brigadir J Tewas, Agenda Periksa Saksi
Bharada E akan Bela Yoshua untuk Terakhir Kali, Soal Apa?
VIDEO: Fakta Sidang, Jaksa Geram Sebut Kodir ART Sambo Bohong
Rifaizal Samual Mengaku Ferdy Sambo Minta Peristiwa di Magelang Tidak Diumbar
Jadwal Lengkap Sidang Ferdy Sambo dkk Terkait Brigadir J Tewas, Agenda Periksa Saksi
Bharada E akan Bela Yoshua untuk Terakhir Kali, Soal Apa?
VIDEO: Fakta Sidang, Jaksa Geram Sebut Kodir ART Sambo Bohong
Rifaizal Samual Mengaku Ferdy Sambo Minta Peristiwa di Magelang Tidak Diumbar
Jadwal Lengkap Sidang Ferdy Sambo dkk Terkait Brigadir J Tewas, Agenda Periksa Saksi
Bharada E akan Bela Yoshua untuk Terakhir Kali, Soal Apa?
Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Blak-blakan Diintervensi Propam usut Kasus Brigadir J
Efek Samping Vaksin Merah Putih: Demam, Nyeri Otot dan Sakit Kepala
BPOM Resmi Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Merah Putih Inavac
Arema FC Bentuk Tim Pemulihan, 4 Sosok Sepak Bola Indonesia Berpengalaman Ikut Dikaitkan
Cerita Aji Santoso Temukan Pengganti Sepatu Usangnya: Dari Merek Ternama ke Produk Lokal
Advertisement
Advertisement
Bharada E akan Bela Yoshua untuk Terakhir Kali, Soal Apa?
Panglima TNI Andika Pensiun Akhir Tahun, Giliran Siapa Penggantinya?
Saksi di Sidang Ferdy Sambo Bikin Hakim Hingga Jaksa Jengkel dan Marah
Angkie Yudistia
Kekerasan Seksual Terhadap Penyandang Disabilitas Memiliki Kerentanan Tinggi
Hifsila Bintang Fortuna
Hadirnya Perma No 13/2016 Sebagai Pedoman Penanganan Pidana Oleh Korporasi
Ecxel Arya Pratama
e-Court, Kedayagunaan atau Penyalahgunaan?