Berita Mojokerto
SURYA.co.id | MOJOKERTO – Pemkab Mojokerto bakal menambah alokasi anggaran untuk memaksimalkan percepatan penurunan kasus stunting di Tahun 2023.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, mengatakan Pemerintah Daerah dalam rancangan APBD Tahun 2023 ini telah mengalokasikan anggaran kegiatan dukungan untuk mengatasi stunting melalui sub kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat senilai Rp 1.392.845.000.
Kemudian, pengadaan antropometri dari anggaran DAK fisik sekitar Rp 10.067.082.000.
“Masih ada beberapa kegiatan yang terintegrasi pada perangkat daerah dalam rangka mendukung program stunting,” kata Ikfina dalam rapat paripurna jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023, di ruangan Graha Whicesa DPRD Kabupaten Mojokerto, Selasa (1/11/2022).
Menurut dia, pihaknya juga fokus mengatasi permasalahan kemiskinan seperti melakukan sinkronisasi data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Mojokerto.
“Adapun program yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui pemberdayaan ekonomi dengan program pemberian bansos, peningkatan keterampilan dan penguatan kewirausahaan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Ikfina menyampaikan terkait kenaikan 2,63 persen target PAD di Tahun 2023 yang mencapai Rp.632.842.772.806,91.
Sebelumnya, dalam P-APBD tahun anggaran 2022 senilai Rp.616.647.952.230,21.
Ia menyebut target ini sudah sesuai kondisi riil dan disparitas yang potensinya relatif kecil.
Bahkan jika dibandingkan dengan realisasi anggaran 2022 memang kenaikan lebih kecil pada 2023.
“Besarnya realisasi tahun anggaran 2021 karena realisasi klaim Covid-19 dari Kemenkes RI di RSUD Soekandar dan RSUD RA Basoeni serta realisasi BPHTB pada Badan Pendapatan Daerah yang melampaui diatas prediksi,” bebernya.
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini juga mengungkapkan terkait strategi menghadapi inflasi.
Diprediksi inflasi akan tinggi diawal tahun namun cenderung menurun di pertengahan tahun.
“Namun proyeksi ekonomi ini mulai tumbuh normal tentu harus didukung oleh kebijakan ekonomi dan sosial konsisten dan berkualitas. Kenaikan harga BBM berpotensi meningkatkan inflasi diKisaran dua persen (Ekonomi BNI Jatim) target angka inflasi, dan target inflasi Kabupaten Mojokerto pada rentang 4 sampai 4,5 persen,” ucap Ikfina.
Di akhir paparannya, Bupati Ikfina menyampaikan soal prediksi Silpa tahun 2022 yang sudah diperhitungkan secara cermat.
“Estimasi Silpa sebesar Rp 182.909.980.380, diperoleh dari sisa tender kegiatan atau efisiensi belanja dan sisa dari Belanja Tidak Terduga (BTT), maupun surplus dari RSUD. Soekandar dan RSUD. Basoeni,” pungkasnya.