Terkini.id, Makassar – Per Januari 2023, pemerintah akan mulai menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di rumah sakit. 
Jika selama ini kelas perawatan di rumah sakit untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas kelas 1, 2 dan 3 maka ke depannya standardisasi akan dilakukan yakni hanya terbagi atas dua kelas standar dengan hak ruangan berisi 2-4 tempat tidur. 
Perubahan ini tentu saja akan membawa dampak baik positif maupun negatif yang harus diantisiapasi oleh pemerintah, rumah sakit, BPJS dan masyarakat. 
Menyikapi hal tersebut Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin pada Sabtu 8 Oktober 2022 mengadakan Seminar Nasional dengan tema Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), peluang atau tantangan bagi RS.
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh Prodi MARS dan merupakan proses pendidikan untuk memberikan mahasiswa kemampuan dalam menganalisis hingga mengadvokasi kebijakan terkini terkait perumahsakitan.
 Pelaksana kegiatan tahun ini adalah Mahasiswa Prodi Magister Administrasi RS (MARS) FKM Unhas Angkatan ke-4. 
Menurut Ketua Panitia Dr. Zulkarnain Haroen Arrasjid, Sp. An, para peserta seminar yang hadir sebanyak 350 peserta yang berasal dari berbagai daerah tidak hanya di Sulawesi, namun hingga Kalimantan, Bali, Maluku dan Papua.
Dalam sambutannya, Prof.Sukri Palutturi, SKM.,M.Kes.,MSc.PH.,Ph.D menyatakan bahwa seminar ini penting selain untuk mensosioalisasikan kebijakan KRIS kepada RS juga diharapkan menjadi wadah untuk tempat berdiskusi terkait berbagai peluang dan tantangan yang harus diantisipasi RS ke depannya.
“Seminar Nasional ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang ke 40 tahun ini,” tambahnya.
Acara dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan salah satu tempat yang harus dikelola dengan baik adalah rumah sakit.
“Diharapkan RS kita ke depannya dapat memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dan bermanfaat tidak hanya bagi kesehatan pasien, namun juga bagi masyarakat hingga kesehatan lingkungan sekitarnya,” kata Prof Jamaluddin Jompa.
Rektor Unhas juga sangat mengapresiasi kegiatan tahunan ini yang diselenggarakan oleh Prodi MARS sebagai salah satu Prodi terbaik yang ada di Unhas saat ini.
Para pembicara yang hadir dalam kegiatan ini di antaranya Sekretaris Direktur Jenderal Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Azhar Jaya, SKM, MARS. dr. Andi Afdal Abdullah, MBA.AKK sebagai direktur Direktur Umum dan SDM BPJS Kesehatan. Dr.Bambang Wibowo, Sp.OG(K).,MARS sebagai Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), dr. Ediansyah, MARS.,MM sebagai Direktur RS Anisa Tangerang. Ir. Adi Utomo Hatmoko, AR.,M.Arch.,IAI.,AA selaku Praktisi Perencanaan RS dari UGM. Prof.dr.Mansyur Arif. Ph.D.,Sp.PK(K).,M.Kes selaku direktur RSUP Tadjuddin Chalid Makassar. Drg.Yulianti Wirawan sebagai Direktur RS Bintang Laut Palopo serta pembicara dari PT. Prudential Life Indonesia Bapak Jeremias Neonbeni.
Pada akhir sesi, Ketua Prodi Prodi Magister Administrasi RS (MARS) FKM Unhas, Dr.Syahrir A Pasinringi,MS bersama peserta menyusun berbagai rencana tindak lanjut yang harus disiapkan oleh rumah sakit untuk dapat menangkap peluang dan mengantisipasi hambatan dalam penerapan KRIS ke depannya.

source