PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengingatkan pemerintahan di kabupaten/kota aktif menjalankan program penurunan angka stunting, mengingat daerah setempat masih tergolong tinggi.
"Penurunan angka stunting ini harus menjadi perhatian semua pihak karena berkaitan dengan kualitas generasi pada masa mendatang," kata Gubernur Sumsel, Herman Deru, dalam Rapat Telaah Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022 yang diselenggarakan BKKBN di Palembang, Rabu (2/11/2022).
Herman Deru mengatakan, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia dinilai perlu melakukan upaya percepatan karena prevalensi balita gagal tumbuh kembang (stunting) di Sumsel masih 24,8 persen pada 2022. Sementara, negara menargetkan sebesar 14 persen pada 2024.
Pemprov Sumsel meminta seluruh kabupaten kota untuk proaktif dalam percepatan program penurunan stunting dengan mengeluarkan surat edaran terkait pengalokasian anggarannya. Dengan begitu, semua pihak terkait dapat digerakkan untuk melakukan percepatan program penurunan angka stunting.
"Terpenting, ciptakan kesadaran para orangtua dan calon ibu untuk agar anaknya kelak tidak gagal tumbuh," kata Herman Deru.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Medi Heryanto, mengatakan, penanganan kasus stunting harus dilakukan secara serius karena berhubungan dengan kelangsungan sumber daya manusia. Stunting adalah tanggung jawab semua sektor, baik pemerintah, non-pemerintah dan individu.
Upaya yang dilakukan itu diawali dengan pematangan data keluarga yang berisiko stunting, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca-melahirkan dan bayi yang baru dilahirkan serta anak batita yang berisiko stunting.
Saat ini semua kabupaten/kota sudah bergerak, bahkan ada beberapa kabupaten yang langsung membuat program katering untuk keluarga berisiko stunting selama tiga bulan.
Melalui rapat telaah program dengan mengusung tema "Refleksi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dan Strategi Peningkatan Kinerja Tahun 2023" ini, BKKBN Sumsel mengevaluasi sejauh mana implementasi percepatan penurunan stunting.
Rapat telaah ini diikuti 600 peserta, di mana 144 orang mengikuti secara offline dan 500 peserta melalui Zoom meeting.
Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto, yang hadir sebagai narasumber mengatakan, BKKBN telah menjadikan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting sebagai prioritas dalam rangka membangun keluarga sejahtera.
Selain itu, BKKBN juga diharapkan tetap dapat menjawab tantangan pembangunan keluarga dan mengintensifkan program Keluarga Berencana (KB).
Artikel ini juga bisa Anda baca di Koran Info Indonesia edisi Kamis, 3 November 2022.
INFO INDONESIA. SAMARINDA – Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kesenian Daerah menyampai …
INFO INDONESIA. JAKARTA – Penggunaan produk pemutih kulit di kalangan wanita menjadi tren yang tak ada habisnya. Banyak …
INFO INDONESIA. JAKARTA – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menolak nota keberatan atau eksepsi Kompo …
INFO INDONESIA. JAKARTA – Ikatan Motor Indonesia (IMI) berkomitmen untuk terus mendukung dan mengirim pembalap muda Tana …
INFO INDONESIA. JAKARTA – Ekonomi digital Indonesia saat ini berada dalam jalur pertumbuhan yang sangat kuat. Bahkan, Ot …

source