TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI mengatakan sebanyak 151 tenaga kesehatan (nakes) peserta Nusantara Sehat (NS) siap mengabdi di pelosok Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi kesehatan melalui enam pilar, salah satunya transformasi SDM kesehatan yang menjadi fondasi dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan terjangkau dan berkualitas.
Ia mengatakan salah satu caranya diperlukan pengelolaan SDM kesehatan yang baik untuk menjamin SDM kesehatan berkualitas. Hal itu dimulai dari perencanaan, penyediaan, pendayagunaan, peningkatan mutu, pembinaan, dan pengawasan SDM kesehatan.
“Program NS disyaratkan untuk memenuhi kebutuhan jenis dan jumlah kualifikasi tenaga kesehatan dalam jangka pendek,” ujarnya dalam keterangan tertulis Rabu 2 November 2022.
Ia mengatakan secara berkelanjutan program NS menjadi bagian dari kebijakan pemerataan akses kesehatan dalam jangka panjang yang berkualitas.
Dia mengatakan tenaga kesehatan NS bekerja tim secara periodik selama dua tahun dalam sistem pelayanan kesehatan di puskesmas. Mereka bertugas sebagai pendamping, pemberi layanan kesehatan, dan penguatan program.
Ia menjelaskan sebanyak 51 peserta NS terdiri atas profesi ahli teknologi laboratorium medik 25 orang, bidan tiga orang, dokter umum 19 orang, dokter gigi 20 orang, perawat delapan orang, tenaga farmasi 20 orang, tenaga gizi 21 orang, tenaga kesehatan lingkungan 25 orang, dan tenaga kesehatan masyarakat 10 orang.
“Mereka bertugas di 28 puskesmas berstatus terpencil dan sangat terpencil yang tersebar di 23 kabupaten di 11 provinsi,” katanya.
Program NS, katanya, bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan hingga pelosok Tanah Air.
Dante mengatakan peran tenaga kesehatan di puskesmas sangat penting untuk menjaga masyarakat tetap sehat, terutama melalui prevensi, deteksi, respons dalam pencegahan, dan pengendalian penyakit.
Ia mengharapkan puskesmas dapat mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat.
Melalui program Nusantara Sehat, ujarnya, pelayanan esensial/primer seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi balita, pemantauan tumbuh kembang anak, dan sebagainya tetap dapat berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Baca: 347 Tenaga Kesehatan Ditempatkan di 40 Daerah Tertinggal
IDAI menyebut keanehan di kasus ini karena setelah dilakukan cuci darah, alih-alih sembuh, anak yang mengalami gagal ginjal akut malah meninggal
BPOM mengungkap adanya celah distribusi produk senyawa kimia penyebab kasus gagal ginjal akut masuk ke pasar farmasi di Indonesia
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan ada 325 kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia per Selasa, 1 November 2022
Bareskrim Polri memeriksa PT Afi Farma di Kediri, Jawa Timur, serta pemasok bahan baku obat sirop sebagai tindak lanjut kasus gagal ginjal akut
Polri tengah melakukan gelar perkara mengenai kasus gagal ginjal akut pada Selasa 1 November 2022 di Gedung Bareskrim Polri
Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI masih mengembangkan sejumlah kemungkinan lain penyebab gagal ginjal akut
Bahan cemaran perusak ginjal yang dimaksud BPOM adalah Propilen Glikol melebihi ambang batas keamanan sehingga memicu pencemaran Etilen Glikol
Data Kemenkes per 24 Oktober, menyebutkan 245 kasus gagal ginjal akut terjadi di 26 wilayah di Indonesia, dengan 141 meninggal dunia
Adanya status KLB nantinya, kata Dicky, akan membuat koordinasi antar lembaga pemerintah dalam menangani gagal ginjal akut menjadi lebih terstruktur.
Selain penurunan pasien, Budi mengatakan jumlah korban meninggal akibat gagal ginjal akut saat ini juga menurun.

source