TEMPO.CO, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia mengingatkan bahwa Covid-19 tetap menjadi darurat global, hampir tiga tahun setelah pertama kali dinyatakan sebagai pandemi.
Komite darurat WHO pertama kali membuat deklarasi untuk Covid-19 pada 30 Januari 2020. Tekad semacam itu dapat membantu mempercepat penelitian, pendanaan, dan tindakan kesehatan masyarakat internasional untuk mengatasi suatu penyakit.
Badan PBB itu mengatakan dalam beberapa bulan terakhir ketika kasus menurun di beberapa bagian dunia, negara-negara masih perlu menjaga kewaspadaan mereka dan mendorong agar populasi yang paling rentan divaksinasi.
“Meskipun persepsi publik adalah bahwa pandemi telah berakhir di beberapa bagian dunia, itu tetap menjadi peristiwa kesehatan masyarakat yang terus berdampak buruk dan sangat mempengaruhi kesehatan populasi dunia,” kata komite WHO, seperti dikutip Reuters, Jumat, 21 Oktober 2022.
Disebutkan bahwa meskipun jumlah kematian mingguan adalah yang terendah sejak pandemi dimulai, dampaknya masih tetap tinggi dibandingkan dengan virus lain.
“Pandemi ini telah mengejutkan kita sebelumnya dan mungkin sekali lagi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan.
Saat ini, WHO memberi perhatian pada sub-varian baru XBB yang telah terdeteksi di 26 negara.
Strain baru ini dijuluki “varian mimpi buruk” karena menyebar dengan cepat dan tampaknya dapat menghindari perlindungan vaksin seseorang, serta antibodi dari infeksi covid sebelumnya. Meskipun begitu, belum ada bukti seseorang dapat sakit parah karena varian ini.
Reuters
Sejak 1972 sudah terjadi lima kali kasus serupa di India di mana anak-anak keracunan sirup obat batuk yang tercemar dietilen glikol.
Kasus Covid varian baru yang disebut XBB telah terdeteksi di 26 negara, bisa menghindari vaksin dan antibodi dari infeksi sebelumnya
Presiden Uganda Yoweri Museveni pekan lalu memerintahkan dua distrik di jantung epidemi ebola di bagian tengah negaranya untuk dikunci.
Dietilen glikol dan etilen glikol senyawa berbahaya untuk tubuh ditemukan dalam Kofexmalin Baby Cough Syrup, menurut analisis laboratorium WHO
Di Hari Kesehatan Mental Sedunia, WHO menerbitkan Laporan Kesehatan Mental sedunia.
Akibat minimnya pasokan vaksin Covid-19, mulai terjadi antrean permintaan dari kabupaten/kota di Yogyakarta.
Dari total 13 pasien gagal ginjal akut yang dirawat RSUP Sardjito, enam orang yang berdomisili di Yogyakarta.
Dari 13 kasus gangguan ginjal akut misterius di DIY hanya tiga yang sudah diketahui sebabnya. Ada lima yang meninggal.
Meski masih tak ada bukti bahwa XBB berbahaya, tetapi sub-varian ini terbukti kebal dari vaksin di dalam tubuh.
Ada sejumlah penelitian yang melihat efek Covid-19 pada wanita hamil

source