Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Tangerang Selatan, IDN Times – Kepolisian Nigeria pada Jumat ( mulai meningkatkan keamanan di Abuja pada Jumat (28/10/2022). Hal itu dilakukan usai Amerika Serikat (AS) meminta keluarga diplomatnya untuk meninggalkan ibu kota karena meningkatnya ancaman serangan teroris.
Hingga kini, penduduk di wilayah ibu kota federal (FCT) dihimbau untuk tetap waspada, tepatnya setelah beberapa kedutaan Barat mengubah imbauan perjalanan mereka karena risiko ancaman yang meningkat.
Baca Juga: Nigeria Tangkap 5 Teroris yang Bunuh 40 Orang di Gereja Katolik Owo
Melansir Al Jazeera, Kedutaan AS di Abuja mengungkapkan, kelompok militan kemungkinan mengincar gedung pemerintah, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya. “Teroris mungkin menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan mal, pasar, hotel, tempat ibadah, restoran, bar atau sekolah,” ujar Departemen itu.
Warga AS pun diimbau untuk menghindari semua aktivitas bepergian dan kerumunan yang tidak penting. Selain ke Abuja, AS juga mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke sejumlah negara bagian Nigeria, seperti ke Borno dan Yobe di timur laut.
Sejauh ini, pasukan keamanan Nigeria masih memberantas Boko Haram yang muncul pada tahun 2009. Kelompok bersenjata itu telah menewaskan ribuan orang, sampai membuat jutaan orang harus mengungsi.
Namun baru-baru ini, kelompok militan ISIL mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang baru-baru ini muncul di dekat ibu kota.
Pada Juli, cabang dari Boko Haram yakni Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah penjara di Abuja. Sekutu ISIL itu membebaskan 440 narapidana, hingga menimbulkan kecemasan akan bertambahnya para militan tersebut.
Baca Juga: Pemimpin Separatis Nigeria Lepas dari Dakwaan Terorisme
Kepolisian Nigeria mengeluarkan instruksi kepada anggotanya pada Kamis (27/10/2022), untuk meningkatkan keamanan di FCT.
“Semua manajer polisi strategis yang bertanggung jawab atas komando dan formasi taktis di dalam negeri untuk meningkatkan keamanan di yurisdiksi masing-masing, terutama di FCT,” ujar pernyataan kepolisian.
Inspektur jenderal polisi, Usman Alkali Baba mengatakan bahwa semua nomor darurat harus diaktifkan. Hal itu untuk memfasilitasi aksi cepat tanggap 24/7 dengan petugas kombat dan personil yang siaga.
Dia juga mendesak penduduk kota untuk tetap berwaspada, serta melapor apabila melihat aktivitas yang tidak normal atau pihak yang mencurigakan.
Instruksi itu muncul ketika Departemen Luar Negeri AS pada Kamis, meminta keluarga diplomat dan mengizinkan pegawai pemerintahan nondarurat untuk meninggalkan Abuja.
Sementara itu, pusat perbelanjaan terbesar di Abuja, Jabi Lake Mall juga ditutup sementara pada Kamis, karena alasan keamanan yang tidak ditentukan.
Baca Juga: Boko Haram Menyerbu Penjara di Pinggiran Ibukota Nigeria
Australia, Inggris dan Kanada juga mengeluarkan peringatan serupa pada minggu lalu. Namun pada Jumat, ketiga negara itu belum mengeluarkan perintah untuk proses evakuasi staf atau keluarga mereka.
Melansir CNA, beberapa kedutaan besar Eropa dan organisasi internasional di Abuja, belum memperbarui risiko keamanan terhadap agenda perjalanan mereka.
“Kami tidak memiliki krisis untuk dikelola, kami mengelola kepanikan,” ujar seorang manajer keamanan senior di sebuah organisasi internasional yang berbasis di ibu kota, berbicara secara anonim.
“Kami tidak tahu apa motifnya (di balik evakuasi AS). Kami melakukan beberapa tindakan pencegahan, tetapi aktivitasnya normal,” tambahnya.
Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
kamu sudah cukup umur belum ?
![](https://dinkespare.my.id/wp-content/uploads/2022/10/wp-header-logo-2438.png)