Pulang dari Kalimantan Selatan, Kafilah Aceh MTQ Nasional 2022 Dipeusijuk saat Tiba di Kantor Dinas Syariat Islam
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kafilah Aceh Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-29 tahun 2022 menjalani prosesi peusijuk yang berlangsung di Kantor Dinas Syariat Islam Aceh, Jeulingke Banda Aceh, Kamis (20/10/2022).
Kafilah Aceh resmi tiba di Banda Aceh pada pukul 19:15 WIB setelah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggunakan pesawat udara tujuan Kuala Namu, Medan denga transit di Jakarta.
Tiba di Kuala Namu sekira pukul 20:00 WIB, Kafilah Aceh selanjutnya bertolak menuju Banda Aceh dengan menggunakan bus.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh (DSI), Dr EMK Alidar SAg MHum melalui Sekretariat DSI, Muhibuthibri SAg menyambut secara langsung kedatangan Kafilah Aceh.
Selanjutnya dilakukan pengalungan bunga dan peusijuk kepada peserta, juga Ketua Harian LPTQ Aceh, Hamdani SAg MH.
Baca juga: Tim Kaligrafi Aceh Cetak Sejarah, Wamenag Tutup MTQ Nasional 2022
“Selamat datang dan selamat kembali ke rumah masing-masing. Sampaikan salam kami kepada keluarga handai tolan,” katanya.
Muhibuthibri mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang telah berjuang di MTQ Nasional 2022 di Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah kita sangat bersyukur dapat memperbaiki perestasi dengan berada di peringkat 8 secara nasional dari sebelumnya (di MTQ Nasional 2020 di Padang) keluar dari 10 besar,” ucapnya.
Hasil ini sekaligus memenuhi target Pemerintah Aceh untuk bisa masuk dalam 10 besar pada MTQ Nasional 2022.
Tentu, kata dia, ini berkat perjuangan dan ikhtiar semua pihak dan pelatih maupun pendamping serta para peserta bersungguh-sungguh untuk mengharumkan Tanah Rencong di kancah nasional.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar Kunjungi Kafilah MTQ Aceh di Banjarmasin
Terkhusus dia mengucapkan terima kasih kepada pelatih Cabang Khattil Quran yang telah mecetak sejarah dengan meraih juara 1 dari golongan Kontemporer Putri yang ditorehkan Ahsanu Amala.
Sementara itu, Muhibuthibri mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi bersama terkait sistem pemberangkatan dan pemulangan para Kafilah Aceh yang akan mengikuti MTQ Nasional kedepannya.
Karena banyak dari peserta yang mengalami kelelahan.
“Sebenarnya kami pemerintah tidak berkeinginan seperti itu. Tapi karena ada sesuatu dan lain hal seperti harga tiket pesawat yang terlalu mahal dari Aceh, mau tidak mau kita menempuh perjalanan darat ke Medan,” ucapnya.
Terkait dengan pelemparan bus Kafilah Aceh, dirinya menyayangkan peristiwa tersebut.
“Baru kali ini terjadi (pada Kafilah Aceh) dan ini akan menjadi catatan kami untuk mempertimbangkan dan memperhatikan keselamatan Kafilah kedepannya,” pungkas Muhibuthibri. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)