TIMESINDONESIA, PACITAN – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII Pacitan), Jawa Timur mendatangi Kantor Bupati dan mendesak Pemkab Pacitan untuk segera mengatasi banjir kota. 
Menurut Ketua Umum PMII Pacitan Indra Hermawan, fenomena banjir yang kerap melanda wilayah kota akhir-akhir ini menjadi perhatian khusus untuk menyampaikan keresahan masyarakat kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
"Setelah kami berusaha mengkaji, lalu bergerak audiensi menyampaikan persoalan banjir di seputaran kota yang memang berimbas pada sistem pelayanan termasuk pendopo," katanya, Senin (24/10/2022). 
Suasana-audiensi-di-Kantor-Bupati-Pacitan.jpgSuasana audiensi di Kantor Bupati Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 
Indra menilai, apa yang disampaikan oleh Bupati Pacitan sebagai jawaban tetap menjadi pantauan secara melekat terkait bagaimana langkah tindak lanjut selanjutnya.
"Alhamdulillah direspon dengan baik dan dibeberkan semua cara pencegahan dan penanganan banjir yang sudah terjadi. Namun kami terus memantau apakah setelah ini benar-benar ada tindak lanjut," terangnya.
Dalam audiensi tersebut, PMII Pacitan memberikan catatan yang menjadi penyebab terjadinya bencana, khususnya meluapnya drainase hingga ke pemukiman warga. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengawasan terkait upaya normalisasi sungai, berkala atau tidaknya .
"Ya, paling tidak masyarakat sudah cukup khawatir bagaimana nanti kalau banjirnya lebih besar. Saya rasa penanganannya masih belum merata," ujar Indra kepada TIMES Indonesia.
Indra-Hermawan-2.jpgKetua Umum PC PMII Pacitan Indra Hermawan memberikan keterangan kepada wartawan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Selain itu, pihaknya juga menekankan kepada Pemkab Pacitan agar melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat perihal buang sampah sembarangan yang dinilai menjadi salah satu penyebab terhambatnya aliran sungai dan saluran air.
"Masalah sampah, Pemkab Pacitan dalam hal sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat masih sangat kurang, makanya ini perlu lebih ditekankan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Pacitan Suparlan mengapresiasi sikap kepedulian PMII terhadap problem bencana banjir khususnya di wilayah kota.
"Terima kasih teman-teman PMII sudah memberikan masukan yang baik, barangkali nanti kami bisa menindaklanjuti," ucapnya.
Kendati demikian, Suparlan pun mengakui apa yang menjadi catatan mahasiswa pergerakan itu memiliki persamaan dengan program kerja DPUPR. Terutama penanganan pasca bencana.
"Memang sudah kami rencanakan. Ini tinggal menindaklanjuti saja. Teman-teman PMII tadi juga menyoroti sampah, saluran yang menyempit dan masalah pintu air," ucapnya.
Selain itu, untuk normalisasi sungai, jauh-jauh hari pihaknya juga telah melakukan upaya maintenance dengan membeli unit eskavator mini untuk pengerukan drainase yang lama dangkal seharga Rp140 juta.
"Dicoba dulu, kalau efektif dan memungkinkan bisa kami tambah jumlahnya sesuai kebutuhan. Sebenarnya sudah lama kami lakukan, namun belum selesai, bukan berarti tidak merampungkan. Masalahnya, banjir selalu datang lagi," jelas Suparlan sebagai upaya Pemkab Pacitan dalam mengatasi banjir kota. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
11/08/2022 – 17:08
Copyright 2014 – 2022 TIMES Indonesia. All Rights Reserved.
Page rendered in 7.0791 seconds. Running in Unknown Platform

source