Tugu mobil hancur di jalan poros Pinrang-Parepare menjadi peringatan bagi pengendara yang melintas. Pasalnya jalur merupakan tikungan tajam dan rawan kecelakaan.
Disamping struktur jalan yang rawan kecelakaan, terdapat kejadian aneh pada tikungan di Kilometer 21, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang tersebut. Pasalnya pengendara kerap melihat penampakan jalanan yang lurus padahal jelas jalan tersebut merupakan tikungan.
“Yang kecelakaan biasanya bilang ada mistisnya,” tutur Kepala Desa Watang Pulu, Darmawan saat kepada detikSulsel, Jumat (21/10/2022).
Darmawan mengingat dalam beberapa kasus kecelakaan yang terjadi, ia mendengar dari korban kecelakaan bahwa jalanan yang dilihat mereka adalah lintasan lurus. Ketika menabrak atau kecelakaan mereka baru tersadar.
Bahkan, kejadian aneh itu juga dialami oleh temannya sendiri. Kala itu temannya mengendarai motor hendak menuju ke arah Parepare, kemudian ditabrak oleh pengendara mobil.
“Itu yang menabrak bilang dia melihat jalanan lurus dan mulus, padahal kan di situ belokan,” paparnya.
Darmawan mengatakan, pengalaman ini bukan hanya satu dua orang yang mengalami. Tetapi hampir semua yang mengalami kecelakaan di jalur tersebut.
“Banyak lah yang kecelakaan di situ bilang lihat jalanan lurus,” ulangnya menegaskan.
Hal aneh ini tidak hanya terjadi di malam hari, melainkan juga di siang hari.
Darmawan menambahkan, selain kecelakaan karena melihat jalanan menjadi lurus, warga sekitar juga mengaku sering melihat ada penampakan makhluk gaib bertubuh tinggi. Penampakan ini yang terkadang membuat warga sekitar yang melintas di jalan tersebut kecelakaan karena kaget.
“Itu kalau orang Bugis bilang Longga itu makhluk, warga sekitar katanya biasa lihat penampakannya di situ,” paparnya.
Darmawan mengatakan, angkernya jalan di sekitar tugu mobil hancur tersebut kemungkinan ada hubungannya dengan kisah pembantaian di lokasi tersebut. Menurut cerita dari orang tua terdahulu yang ia sempat dengar, tempat di sekitar tugu mobil hancur merupakan lokasi eksekusi.
“Zaman dulu, zaman gorilla (zaman pemberontakan) begitu. Itu biasa di pagi hari tiba-tiba ada orang terpotong lehernya didapat di situ,” kisahnya.
Tugu mobil hancur yang terpasang di sekitar jalur tersebut itu dibuat pada pada tahun 2003 silam. Pemasangan tugu mobil ringsek tersebut atas inisiatif Kapolres yang menjabat saat itu.
“Itu Pak Noviantoro, Kapolres Pinrang saat itu yang inisiatif membuat tugu, karena sering kecelakaan. Dipasang tahun 2003 lalu,” jelas Kanit Laka Polres Pinrang, Ipda Muhammad Mansyur, Jumat (21/10).
Mansyur menjelaskan, tugu tersebut dipasang untuk memperingatkan para pengendara labih berhati-hati. Pasalnya tikungan tersebut sering terjadi kecelakaan.
Menurutnya, struktur jalan di jalur tersebut memang rawan. Karena beraspal mulus kemudian tikungan berbentuk S dan menurun dari arah Pinrang ke Parepare.
“Di situ lurus dan tikungan. Jadi pengendara ngebut dan biasa keluar jalur saat menikung dan biasanya kecelakaan tunggal atau tabrakan,” imbuhnya.
Selain itu, terkadang anak muda meskipun tahu jalanan di sekitar tugu tersebut belokan tajam berbentuk S tetapi ingin adu adrenalin. Sengaja mencoba menikung tetapi perhitungannya tidak bagus dan akhirnya terjatuh.
“Kadang anak muda juga toh,sudah tahu tikungan tapi tetap mau tes skil balap mungkin tapi akhirnya jatuh,” jelasnya.

source