Ustaz Masrul Aidi mengatakan, sebagian ulama berpendapat, Allah Swt mengutus Rasulullah Saw ke muka bumi untuk kedua kelompok, yakni orang yang beriman dan orang yang tidak beriman atau kafir.
Laporan Masrizal | Banda Aceh 
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin yang diturunkan oleh Allah Swt. 
Kemudian disempurnakan pada zaman Nabi Muhammad  Saw yang mengatur tata kehidupan, sekaligus mengubah peradaban melalui perbaikan akhlak kepada segenap umat manusia, bahkan seluruh alam.
“Artinya Islam tidak hanya berlaku bagi umat manusia saja, tapi juga membawa kemaslahatan bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini,” kata Ustaz Masrul Aidi Lc saat mengisi kajian KWPSI di Sekber Jurnalis, Banda Aceh, Rabu (19/10/2022) malam.
Kajian yang dihadiri para jurnalis itu mengangkat tema ‘Relevansi Rahmatan lil ‘alamin Rasulullah SAW’.
Ustaz Masrul Aidi mengatakan, sebagian ulama berpendapat, Allah Swt mengutus Rasulullah Saw ke muka bumi untuk kedua kelompok, yakni orang yang beriman dan orang yang tidak beriman atau kafir.
Hanya saja, bagi yang beriman akan mendapat pahala di dunia sampai di hari akhirat, sedangkan yang kafir hanya mendapat rahmat di dunia, tapi tidak mendapatkannya di akhirat. 
Baca juga: Pengajian KWPSI, Ustaz Dr Abizal Muhammad Yati: Sabar Kunci Kesuksesan dalam Kehidupan
“Ibarat air hujan yang Allah turunkan ke permukaan bumi. Ketika hujan itu turun mereka yang beriman mensyukurinya.
Hujan itu adalah rahmat dan rezeki yang sedang Allah limpahkan. Tapi bagi mereka yang lalai dan tidak mensyukurinya, mungkin dianggap sebagai suatu penghalang atau malah bencana,” katanya.
Ustaz Masrul juga mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk yang berinteraksi dengan alam. Makanya, manusia dan alam harus saling menjaga dan merawat serta berperilaku baik antar sesama.
“Terhadap interaksi dengan hal-hal di sekitar kita, ada aturan ihsan dan rahmat yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Makanya, kehadiran Rasulullah ke muka bumi membawa misi menyempurnakan akhlak mulia. Relevansi rahmatan lil ‘alamin, kata Ustaz Masrul, prilaku manusia dapat dirasakan kemaslahatannya secara umum, bukan secara personal.
“Maka Islam membatasi hak individu tertentu apabila sudah menyinggung individu lain. Islam melarang berinteraksi dengan binatang, apabila interaksi tersebut menyebabkan mudharat kepada manusia,” ungkap Ustaz Masrul Aidi.
Baca juga: Mengenal Integritas Pemimpin dalam Islam, Ulasan Ustaz Masrul Aidi di Pengajian KWPSI
Oleh karenanya, menjaga keseimbangan dalam kehidupan ini merupakan bagian dari rahmatan lil ‘alamin yang membawa kemaslahatan antar makhluk di alam semesta ini.
Tak hanya itu, Islam juga mengajarkan interaksi baik sesama muslim maupun nonmuslim, baik dalam bermuamalah maupun hubungan sosial dalam kesehariannya.
“Narasi-narasi rahmatan lil ‘alamin harus mampu mengubah pandangan kita terhadap penerapan syariat Islam di Aceh yang harus mengedepankan akhlak, agar ruh Islam itu yang datang untuk memperbaiki akhlak manusia sehingga terciptanya kemaslahatan dan ketentraman bagi makhluk di muka bumi ini,” tutur Ustaz Masrul Aidi. (*) 

source