RADARSEMARANG.ID, Salatiga – Sebuah inovasi harus berorientasi kepada pelayanan publik. Jangan terjebak dalam digitalisasi maupun sebuah aplikasi yang kadang justru tidak tepat.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi saat memberi arahan dalam kegiatan Evaluasi Keikutsertaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, di Ruang Kaloka, Gedung Setda Lantai 4, Rabu (5/10).
Sinoeng mengaku bakal segera menerbitkan Surat Edaran dari Walikota terkait dari pelaksanaan inovasi tersebut. SE untuk diberikan kepada setiap Unit kerja, SKPD, OPD, BUMD agar mengirimkan inovasi apapun. “Ini wajib dilakukan, bahwa sebuah inovasi tersebut tidak terbatas hanya di aplikasi saja. Kita harus melakukan hal yang tidak biasa, jangan terjebak dalam digitalisasi maupun dalam aplikasi AI, AE saja,” katanya.
Ia menambahkan, pelayanan delivery order kepada masyarakat, Diakuinya juga bisa dilakukan di lingkup kelurahan, kecamatan, pusat kesehatan, sebagai sebuah inovasi. Misalnya seperti mengantar orang hamil ke pusat rujukan, menjawab keluhan masyarakat lewat telpon.
“Anda mesem (senyum), mrenges itu juga sebagai salah satu terobosan atau inovasi yang bisa diusulkan. Saya senang teman-teman Humas, Kominfo dalam menjawab komplain ke masyarakat atas kinerja Pemkot telah diawali dengan kata minta maaf,” ujarnya.
Variabel inovasi harus disosialisasikan agar variabel tersebut bisa menggugah teman-teman ASN agar mau mengirimkan inovasinya. Hal-hal yang langsung bersentuhan dengan masyarakat akan kita berikan catatan apresiasi. “Jika inovasinya tidak lolos, jangan berkecil hati. Rencana saya akan membuat Award Innovation Salatiga. Ini untuk intern SKPD dan OPD untuk menampung inovasi yang sudah dilakukan. Inovasi yang dilakukan juga menjadi salah satu indikator pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP),” tambahnya. (sas/fth)
2016-2022 – PT. SEMARANG INTERMEDIA DIGITAL
© Powered by [ap]