Gabung dengan Kami
Hidayatullah.com—Sekolah Pemikiran Islam (SPI) pada Rabu (12/10/2022) malam mengadakan perkuliahan yang diadakan di aula Imam Al-Ghazali, Kantor INSISTS Jakarta. Perkuliahan yang dihadiri puluhan peserta se-Jabodebek menghadirkan Erwyn Kurniawan, S.IP, seorang tenaga ahli DPR RI yang menjadi narasumber materi Jurnalistik Dasar.
“Sebuah tulisan dapat menjadi inspirasi dan dapat pula menjadi penghancur sebuah bangsa dan negara,” ujar Erwyn.
Sebagai rangkaian perkuliahan kursus singkat SPI, materi jurnalistik dasar ini diawali dengan penyampaian teori secara interaktif mengenai dasar-dasar penulisan reportase. Erwyn melontarkan pertanyaan ke peserta, menjaring berbagai pendapat, kemudian menyimpulkan bahwa berita bukan sekadar kabar, namun informasi yang menarik perhatian, menyangkut kepentingan umum, dan aktual.
“Terdapat 9 nilai yang perlu diperhatikan dalam menyusun sebuat berita, di antaranya adalah significance, magnitude, proximity, prominence, timeliness, unique, conflict, human interest, dan trend,” lanjut pria asal Bekasi ini.
Kesembilan poin itu diperjelas dengan suguhan berita dari bermacam-macam surat kabar sebagai ilustrasi. Seorang peserta, Syahadatul Husni mengapresiasi metode studi kasus tersebut.
“Materi hari ini seru karena selain interaktif, juga diajarkan langsung lewat contoh-contoh sehingga saya dapat memahami dengan baik,” kata pria berdarah Minang ini.
Erwyn, yang juga Presiden Relawan Literasi Indonesia, menekankan bahwa kesalahan pada penulis pemula adalah kehilangan fokus pada sudut berita. “Angle penyampaian berita adalah pasak dari tulisan Anda. Pastikan Anda memiliki rencana mengenai hal apa yang akan disorot dari suatu peristiwa, sebelum turun ke lapangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan teori piramida terbalik, yang menurut bapak dua anak ini, mampu memikat pembaca karena mendahulukan penyajian informasi-informasi penting. Selain judul yang menumbuhkan rasa penasaran, Erwyn menerangkan pentingnya alinea pertama yang dikenal sebagai lead sebuah berita.
“Terdapat variasi lead yang bisa Anda gunakan sebagai pendekatan awal ke pembaca. Jenis yang paling sering ditemui adalah lead yang merangkum pertanyaan what, who, where, when, why, dan how (5W+1H),”jelasnya.
Di akhir sesi, peserta diajak simulasi menulis berita hanya dalam waktu 5 menit. “Ternyata tidak mudah membuat suatu tulisan yang mudah dimengerti, enak dibaca, dan dapat dibaca semua orang,” ungkap Tantrisa, seorang peserta asal Jakarta.
“Tetapi saya menjadi semangat sekaligus penasaran. Saya ingin menantang diri sendiri agar dapat menulis dengan sedemikian rupa,” pungkasnya.
Sebelum ditutup dengan sesi tanya jawab, Erwyn membedah dan menganalisa beberapa berita yang telah ditulis para peserta. Peserta aktif memberikan opini terkait anjuran perbaikan penulisan yang mencakup kaidah penulisan Bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD), gaya penulisan, dan konten berita.
Materi jurnalistik ini mendapat respon positif dari peserta. “Menurut saya, training ini benar- benar bermanfaat untuk peserta SPI yang notabene ditantang untuk aktif berdakwah, terutama melalui tulisan,” ungkap Windi, yang belum pernah mendapatkan materi jurnalistik sebelumnya. */Habibah Agianda
Rep: Admin Hidcom
Editor: –
Banyak Orang tak Paham, Mencampurkan Isme Lain ke Dalam Islam
YAWASH Tebar Al-Quran di Lapas Brebes
Berantas Radikalisme, Disdik, DSI dan DPP ISAD Aceh Tandatangani MoU
Da’i Hidayatullah Madiun adakan Pertemuan Majlis Murobbi sebagai Penguatan Dakwah
Mushida Beri Award Daiyah 3T
Worldview Islam adalah Pandangan Hidup yang Sempurna
Muallaf Foundation Selenggarakan “Muallaf Festival“
Wali Kota Banda Aceh Awali Menempati Gedung Pendopo dengan Undang Ulama
Pemuda Harus Berperan Bangkitkan Ekonomi Syariah
Sibuk Mengoreksi Diri Sendiri
Sadio Mané Raih Socrates Award 2022, Penghargaan atas Aksi Kemanusiaannya
Pemain Muslim Klub Sepak Bola Feyenoord Tolak Pakai Ban Kapten Pelangi LGBT
Singa Itu Bicara pada Sufainah
UEA Menargetkan Pejabat Yaman dengan Spyware Pegasus Buatan ‘Israel’
Kongres Partai Komunis akan Bahas Arah China sebagai Negara Sosialis Modern Tahun 2049
Keluarga Alumni KAMMI Tuntut Presiden Jokowi Pecat Kapolri Tito
STIS Hidayatullah Tugaskan 42 Dai Muda Terjun di Daerah
Sekum Muhammadiyah: Umat Islam Sebaiknya Berdoa dengan Bahasa Arab
Mesir Bantah Berita Penutupan pintu Rafah
Hukuman Mati Bagi Pembunuh Dua Pakar PBB di RD Kongo
Pertanian: Seni Maju Peradaban Islam
LPPOM MUI Kembali Perpanjang Akreditasi ISO, Ungkap Komitmen Berikan Layanan Prima
Hutang Ribawi dan Penjajah Yahudi
Pengadilan Selandia Baru akan Jatuhkan Hukuman Terhadap Teroris Pelaku Penembakan Masjid di Christchurch
Deputi Menteri Kerajaan Arab Saudi Sepakat Usung Dakwah Wasathiyah
Guru Ratusan Sekolah PBB di Gaza Mogok
Muhammad Mursy Dipecat dari Universitas Zagazig
Kematian Koh Steven Diangkat Media Internasional, Al Jazeera: Ia Telah Mengislamkan 63 Ribu Orang
PJ Gubernur DKI akan Hidupkan Program Pengaduan Era Ahok, Netizen: Sudah Ada JAKI, Kenapa Kembali Cara Kuno?
Selamatkan Mualaf yang Mau Dibakar, Peti Mayat pun Dibongkar
Mengungkap Kebenaran Wahyu Melalui Fakta Ilmiah
Steven Indra Wibowo Meninggal Dunia, Pendiri Mualaf Center Indonesia