Hari Ke-2 Jelajah Flores 1001 Tikungan : Legend Riders Mengeksplore Kota Ende, Dijamu Wakil Bupati Ende
Dukung Touring Jelajah Flores 1001 Tikungan, Legend Riders Apresiasi Kemenparekraf, Bamsoet dan Pemda di NTT
Kejurnas Rally 2022 Muara Bungo : Kembali Juara Nasional, Bintang Barlean Banggakan Orang Tua dan Kampus ITL Trisakti
MotoGP 2023: Formasi Bagnaia – Bastianini, Ducati Dinilai Pasang "Matahari Kembar" Membuka Potensi Rusuh
Figur Di Balik Sukses 4 Event Kejurnas Balap di Sirkuit Suwarnadwipa Nusantara Muara Bungo Jambi
mobilinanews (Meksiko) – Setelah tiga minggu bertele-tele, akhirnya FIA umumkan denda yang diterima tim Red Bull Racing setelah  pelanggaran budget caps (cashgate) terbukti dan diakui tertuduh. Tim rival jelas kecewa. Hukuman dianggap jauh dari prinsip keadilan.
Pengumuman lewat jumpa pers di sela-sela GP Meksiko, Jumat (28/10) waktu lokal atau Sabtu (29/10) pagi WIB, Red Bull terbukti salah melebihi batas anggaran 145 juta USD pada musim 2021ti dengan catatan hanya pelanggaran ringan (di bawah 5%) dan bersifat administratif.
Pelanggaran yang terjadi hanya 2,2 juta USD. Karena itu tim yang menjadikan Max Verstappen jadi juara dunia 2021 menerima hukuman denda 7 juta USD, pengurangan penggunaan fasilitas wind tunnel sebanyak 10% pada musim 2023, dan harus mengganti seluruh biaya yang dikeluarkna FIA dalam proses investigasi.
"Tidak ada bukti yang mengarah kepada tindakan curang dan tidak ada indikasi kesengajaan untuk menyembunyikan apa pun dalam administrasi keuangan budget cap," bunyi pernyataan FIA.
Artinya, badan organisasi balap mobil internasional ini menerima pembelaan tim Red Bull seperti selama ini.
Team Principal Red Bull Racing Christian Horner menyebut ada kelebihan anggaran timnya dari ketentuan yang berlaku dan sifatnya hanya menyangkut administrasi.
Tak lain karena pihaknya salah tafsir soal penerapan biaya di area tertentu seperti layanan katering, biaya kesehatan kru, dan anggaran spare part mobil yang tidak digunakan.
Bentuk hukuman itu jauh lebih ringan dibandingkan tuntutan tim, pengamat dan fans F1 karena pelanggaran itu diduga sangat menguntungkan Red Bull dalam pengembangan mobil 2021-nya.
Bentuk hukuman itu tak jauh dari dugaan selama tiga pekan terakhir, dan karena itu beberapa petinggi tim seperti Mercedes, Ferrari, McLaren dan Haas membuat pernyataan terbuka bahwa pelaanggaran budget cap itu harus diganjar hukuman berat untuk memastikan tak ada pelanggaran serupa pada musim berikutnya.
Mercedes dan terlebih lagi para pendukung Lewis Hamilton yang dikalahkan Verstappen tahun lalu lewat laga kontroversi di lap dan seri terakhir 2021 di GP Abu Dhabi bahkan menuntut FIA membatalkan gelar Verstappen.
Hamilton sendiri sempat berkomentar. Jangankan jutaan dolar, hanya dengan tambahan biaya ratusan ribu dolar saja ia memastikan mobilnya tahun lalu bisa jauh lebih kencang.
Tudingan itulah yang sempat membuat Horner marah dan menyerang balik para pengkritik timnya, terlebih pada tudingan curang dlontarkan bos McLaren Zak Brown lewat surat terbuka ke FIA.
"Karena kesalahan ringan kami tiba-tiba diadili dan dilecehkan selama tiga minggu. Kami dituduh curang. Sangat mengejutkan dan mengecewakan karena pesaing menuduh Anda curang," katanya.
Sekarang FIA sudah resmi mengetuk palu. Vonis yang baru saja diberikan berpotensi munculkan kontroversi lanjutan. 
"Kalau hanya denda uang, maka kami siap lakukan pelanggaran tahun depan dan membayar denda jika itu membuat kami kembali ke papan atas kompetisi," ancam Team Principal Mercedes Toto Wolff ketika ada desas-desus FIA hanya akan mendenda Red Bull.
Wolff yang masih percaya dicurangi dan gelar Hamilton dirampok pada musim lalu, bahkan siap membawa skandal cashgate ke pengadilan. Jika jadi maka Horner jelas belum akan bisa tidur nenyak. Beda dengan Max Verstappen yang sejak awal tak peduli pada kasus itu.
"Urusan saya hanya untuk balapan. Itu urusan tim. Lagi pula intrik seperti itu bukan hal baru di F1, rival yang kalah wajar-wajar saja mencari celah untuk menutupi kekalahan," katanya. (rnp)
 
 
 
 
Uji Coba, Motor Listrik Budi Luhur Tembus 100 Kpj
Do And Don’t Seputar Penggantian Oli Mesin Motor
Penghentian Pabrik Suzuki Diperpanjang Hingga Mei 2020, Tambun I Tetap Beroperasi
Keren, VOC Malang Bagi-Bagi Masker Fight Agains Virus
Resiko Ganti Ban Di Luar Standar Pabrikan, Pada Motor Modifikasi
DAM Dukung Paguyuban AHASS Jabar Salurkan Alat Kesehatan Di 4 Titik
Ini Loh Resiko Yang Bakal Timbul Jika Isi Oli Mesin Tak Sesuai Takaran Normalnya
Terima Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa "Ijeck" Rajekshah, Bamsoet Ingin Indonesia Bisa Kembali Jadi Tuan Rumah WRC 2024 Atau 2025
Sabuk Pengaman Longgar, Tesla Tarik 24 Ribu Unit Model 3
Mazda Kolaborasi Dengan 2 Desainer Ternama Bangun Sinergi Industri Otomotif dan Fashion di Jakarta Auto Week 2022
Ferrari Pertanyakan Hukuman FIA Terkait Skandal Cashgate Red Bull, Respon Mercedes Sangat Mengejutkan
Yamaha Racing Indonesia Sumbangkan Hadiah Balap Ketahanan Kepada Anak Panti Asuhan

source