TEMPO.CO, Jakarta – Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengkonfirmasi kembali bahwa kematian Mahsa Amini bukan karena kekerasan ataupun pemukulan. Amini, 22 tahun, adalah perempuan Iran yang meninggal dalam tahanan atas tuduhan pakaian yang dikenakkan tidak patut. 
“Kematian Mahsa Amini bukan disebabkan karena pukulan ataupun kekerasan, melainkan karena yang bersangkutan memiliki rekam jejak penyakit otak atau gangguan otak,” ujar Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad pada pertemuan yang dilaksanakan di kediamannya pada Rabu malam, 19 Oktober 2022.
Setelah ditangkap, Mahsa Amini sempat dirawat di rumah sakit karena kesehatannya yang menurun hingga dirinya koma. Pihak kepolisian menyebutkan jika Amini sakit, namun para aktivis dan demonstran mengatakan jika Amini dipukuli polisi selama berada di dalam tahanan. Hal itu membuat Amini cedera serius hingga meninggal di rumah sakit pada Jumat, 16 September 2022. Wikipedia
Sejumlah pejabat tinggi di Republik Islam Iran mulai dari Pemimpin Iran Tertinggi, Presiden, Kepala Mahkamah Agung, Parlemen, dan berbagai badan telah mengambil tindakan dan melakukan investigasi terkait insiden ini.
“Presiden juga telah berbicara melalui telepon dengan keluarga Mahsa Amini. Melalui investigasi yang dilakukan selama 1 bulan, akhirnya diketahui penyebab kematian Mahsa Amini,” kata Duta Besar Azad.
Baca juga: Bayi 16 Bulan Tewas Diinjak Jerapah di Afrika Selatan
Sebelumnya pada 7 Oktober 2022, Asosiasi Kedokteran Forensik Iran menjelaskan kematian Amini bukan disebabkan oleh pukulan di kepala atau organ vital dan anggota tubuh, melainkan karena Amini mengalami hipoksia serebral, gangguan irama jantung mendadak, penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran, serta kekurangan oksigen ke otak.
Melalui pernyataan pers, Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyatakan bahwa Republik Islam Iran menerapkan transparansi dan keadilan sebagai pendekatan utamanya dalam menangani insiden yang melanda Mahsa Amini. Namun, sangat disayangkan negara-negara Barat dan rezim zionis Israel telah berusaha melakukan kampanye hitam di berbagai media sosial hingga menyebabkan kerusuhan di Iran.
Musuh-musuh Iran dituduh memanfaatkan kematian Amini untuk memicu lebih banyak kerusuhan dan mencampuri urusan dalam negeri Iran.
“Seperti yang dikatakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam, kerusuhan yang terjadi di Iran tidak ada hubungannya dengan Mahsa Amini, hijab, dan hak-hak perempuan,” kata Duta Besar Azad 
Dia menegaskan Republik Islam Iran berkomitmen melindungi hak-hak dasar dan kebebasan rakyatnya, sesuai dengan hukum dan tata tertib yang berlaku serta secara serius akan menindaklanjuti setiap pelanggaran maupun pembatasan HAM masyarakatnya.
NESA AQILA
Baca juga: Pilot Australia Direkrut oleh Afrika Selatan untuk Latih Tentara China
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini
Ayatullah Ali Khamenei membanggakan pesawat nirawak buatan negaranya. Iran berkukuh tidak memasok drone dan persenjataan lain ke Rusia.
Rusia dan Iran sama-sama membantah telah melakukan transaksi jual beli drone yang digunakan untuk menyerang Ukraina.
Iran menuduh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menggunakan kerusuhan untuk mencoba mengacaukan Republik Islam.
Duta Besar Iran di Jakarta Mohammad Azad menyatakan bahwa Iran tidak berpihak dalam konflik Rusia Ukraina.
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mempertanyakan peran Barat di balik demonstrasi massal di negaranya yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Meghan Markle berbicara berbicara tentang revolusi yang dipimpin oleh wanita dan gadis muda di Iran
Israel menyatakan akan membantu Ukraina mengembangkan peringatan untuk warga sipil saat terjadi serangan udara.
Top 3 dunia adalah PM Inggris Liz Truss diminta mundur, kasus buruh migran banyak yang mandek dan drone Iran ke Rusia dibahas PBB.
Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis berencana untuk mengangkat isu dugaan pengiriman drone Iran ke Rusia pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB.
Atlet panjat tebing Iran, Elnaz Rekabi, menyatakan bertanding tanpa hijab bukan kesengajaan. Para penyambutnya menyebut dia sebagai pahlawan.

source