TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Puskesmas Marunggi, Kota Pariaman mendirikan posko tanggap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Taluak, Kota Pariaman.
Posko ini didirikan setelah Desa Taluak berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
Status KLB ini ditetapkan di Desa Taluk setelah dua orang bocah berusia kurang dari sepuluh tahun meninggal dunia karena DBD.
Keduanya meninggal pada 30 September dan 11 Oktober 2022.
Baca juga: Kembali Telan Korban, Bocah Asal Desa Taluak Kota Pariaman Meninggal Akibat DBD
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Marunggi, Fitriyanti mengatakan, posko ini mulai dibuka sejak 12 Oktober 2022.
“Nantinya posko ini akan beroperasi selama 14 hari,” katanya, Selasa (18/10/2022).
Fitriyanti berharap posko ini bisa membantu masyarakat jika mengalami DBD atau sebagai pusat informasi jika menemukan gejala serupa.
Ia juga berharap lokasi posko ini bisa memudahkan masyarakat menjangkau tempat kesehatan, karena di sekitaran Desa Taluak tidak ada Puskesmas Pembantu.
“Makanya kami dirikan posko di tengah masyarakat, agar penanganan bisa lebih cepat,” ungkapnya.
Baca juga: Hingga Awal Oktober 2022, Ada 140 Kasus DBD di Kota Pariaman, Dua Orang Meninggal Dunia
Di posko ini, tambah Fitriyanti, setiap masyarakat yang mengalami gejala DBD akan di rapid test.
Rapid test itu dilakukan untuk mengambil sampel darah, agar bisa didiagnosa penyakitnya.
“Kami sediakan alat rapid itu di sini untuk memudahkan masyarakat,” jelasnya.
Melalui posko ini masyarakat yang dicurigai DBD akan langsung mendapat penanganan. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)