Untuk menyamakan persepsi antara ibu balita dan kader nagari terkait arti pentingnya asupan gizi, Puskesmas Airpura, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) lakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Upaya yang juga dilakukan di Nagari Tanah Bakali, Kecamatan Airpura selama dua hari, Jumat (21/10) dan Sabtu (22/10) lalu itu, ternyata mendapat dukungan dan sambutan hangat oleh ibu hamil dan menyusui, serta juga oleh kader nagari.
Kepala UPT Puskesmas Airpura, Zulkarnaini, mengatakan kepada Padang Ekspres kemarin (24/10) bahwa pihaknya memang terus menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu balita, dan kader nagari di kecamatan itu.
“Sosialisasi dan penyuluhan gizi dalam rangka pencegahan stunting ini kita lakukan pada semua nagari di kecamatan ini. Agar benar-benar tepat sasaran, sehingga kita mengundang ibu balita, ibu hamil, dan kader nagari sebagaimana juga kita lakukan di Nagari Tanah Bakali selama dua hari, Jumat (21/10) dan Sabtu (22/10) lalu,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan itu pada hari pertama sasarannya adalah ibu hamil dan yang mempunyai balita, dan pada hari kedua sasarannya kader kesehatan nagari.
“Kedepan kita menargetkan semua masyarakat, terutama sekali bagi anak dalam masa pertumbuhan benar-benar mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang. Agar harapan itu tercapai, maka kuncinya ada pada orang tua balita itu sendiri, serta juga ditunjang oleh dukungan kader kesehatan nagari. Sebab banyak program yang bisa dicetuskan melalui dukungan anggaran nagari dalam membantu balita untuk mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang tersebut,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa pencegahan stunting itu sebenarnya dimulai dari anak remaja usia 15 tahun. Maksudnya di usia remaja itu orang tua atau remaja sudah harus mempersiapkan kesehatannya.
“Sebab masa remaja itu adalah persiapan untuk menghadapi masa dewasa, masa pra nikah, masa untuk menghadapi masa kehamilan. Masa kehamilan ini juga harus memperhatikan masa 1000 hari masa keemasan mulai dari janin,” ujarnya.
Dijelaskannya bahwa dari siklus itu sebagai orang tua sudah harus memikirkan masalah kesehatan anaknya.
“Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makan yang sehat, gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Karena dengan gizi seimbang, PHBS yang kita terapkan pada anak remaja sampai pada masa kehamilan akan melahirkan anak-anak yang sehat dan berkualitas nantinya,” ucap Zulkarnaini.
Wali Nagari Tanah Bakali, Apral, mengatakan kepada Padang Ekspres kemarin (24/10) bahwa pihaknya sangat mendukung sosialisasi dan penyuluhan gizi dalam rangka pencegahan stunting digelar di nagari itu.
“Ini saya sampaikan agar berbagai program yang direncanakan untuk pencegahan stunting di nagari ini bisa tercapai. Sebab melalui kegiatan itu persamaan persepsi antara kader dengan ibu hamil dan ibu balita bisa tercapai untuk pencegahan stunting secara dini,” katanya.
Ditambahkan juga bahwa pihaknya juga siap melakukan dukungan melalui dana desa (DD) bila memang dibutuhkan.
“Tentunya melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat menambah ketahanan pangan masyarakat dengan anggaran sebesar 20 persen dari alokasi DD yang yang terdapat di nagari ini,” timpalnya. (yon)

source