Takengon, InfoPublik – Kantor Perwakilan BKKBN Aceh menyerahkan penghargaaan sekolah siaga kependudukan paripurna Kabupaten Aceh tengah yang di pusatkan di MTSN 1 Aceh Tengah, Sabtu (29/10/2022).
Penghargaan juga diberikan kepada Kemenag Aceh Tengah, MTsN 4 Aceh Tengah, Man 2 Aceh Tengah, SMPN 4 Aceh Tengah dan MIN 8 Aceh Tengah yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri MPd dan Sekda Aceh Tengah Subhandhy AP MSi.
Turut hadir pada penyerahan penghargaaan sekolah siaga kependudukan paripurna Kabupaten Aceh Tengah tersebut Kepala Dinas Dikbud Aceh Tengah Uswatuddin MAp, Kepala Kantor Kemenag yg di wakili oleh Kasi Madrasah, Kepala Dinas KBP3A Drs Alam Syuhada MM, Korbid Dalduk BKKBN Aceh Ir Nurzikra hayati dan Ketua IPeKB Aceh Tengah Muhammad Saleh AMK.
Sahidal Kastri memberikan tanggapannya terkait dengan peluncuran Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) yang diinisiasi oleh Pemerintah Aceh yang peluncurannya telah dilaksanakan pada awal September 2022.
Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 dengan target 14 persen pada tahun 2024.
Intervensi yang dilakukan dengan Pemberian Tambah Darah (TTD) dan dilakukan Screening Anemia bagi remaja dan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan pemberian makanan tambahan bagi ibu KEK dan pemeriksaan kehamilan.
Serta, pemantauan tumbuh kembang anak balita dan diberi ASI ekslusif, pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta, tata laksana balita dengan masalah gizi, Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi.
Selain intervensi spesifik juga perlu di lakukan intervensi sensitive dan imunisasi itu penting karena akan menjadi benteng kekebalan tubuh anak sehingga tidak mudah sakit terutama pada fase 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan itu diberikan oleh tenaga kesehatan dibantu kader Pasyandu.
Bapak Bupati Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar dalam arahannya menjelaskan strategi dan langkah yang di tempuh dalam upaya percepatan penurunan stunting di dataran tinggi Gayo tersebut.
“Dengan adanya Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang memadai dan tersebar di seluruh desa tentu dengan metode dor to dor (dari rumah ke rumah) menurut saya ini sangat efektif,” katanya
Bupati berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan lingkungan sekitar rumah tempat tinggal untuk bercocok tanam dan memelihara ikan sebagai sumber makanan bergizi mengingat kondisi alam kita emang demikian sangat mendukung.
“Ingatkan kepada ibu-ibu agar memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anaknya dan ini harus terus digalakkan dan saya tegaskan diberbagai kesempatan dan pertemuan agar libatkan forum anak untuk mengingatkan betapa pentingnya hal tersebut,” katanya.
Shabela juga sangat optimis jika Kabupaten Aceh Tengah nantinya akan mampu keluar dari keterpurukan dan menjadi role model bukan hanya terkait penanganan stunting tetapi juga masalah lainnya dan kita doakan pandemi covid 19 cepat berlalu masyarakat mulai beraktivitas normal perkebunan kopi semakin baik dan perekonomian juga semakin normal.
Tentu semua kita menghawatirkan bila lahir generasi yang tampak sehat dari luar, tetapi dalamnya tidak itulah stunting tidak berkualitas.
Tindakan antisipasi itu sangatlah penting dan potensi stunting itu yang harus dikhawatirkan oleh karenanya media juga berperan membuat animasi atau visual lainnya sehingga menjadi pendukung disaat masyarakat mendapatkan penjelasan.
“Jangan sampai kita melakukan kesalahan dengan tidak memberikan pemahaman awal kepada petugas dan memberikan standar dalam pelaksanaannya seperti halnya alat ukur yang digunakan,” katany. (02/toeb)
40 Kali

Copyright © 2018 InfoPublik. All rights reserved.

source