Thursday, 12 Safar 1444 / 08 September 2022
Thursday, 12 Safar 1444 / 08 September 2022

Kamis 08 Sep 2022 04:21 WIB
Red: Nidia Zuraya
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Campak kepada murid kelas satu saat bulan imunisasi anak nasional (BIAN) 2022. ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kesehatan bekerja sama Dinas Pendidikan setempat akan melakukan sweepingatau penyisiran imunisasi campak rubella di sekolah-sekolah khususnya di tingkat sekolah dasar.
“Saya sudah perintahkan semua kepala sekolah dan akan saya evaluasi mana yang tidak capai target. Ini bersifat perintah karena program nasional jadi harus ada keseriusan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim pada Pertemuan Evaluasi Upaya Eliminasi Campak Rubella Tingkat Kota Makassar Tahun 2022 di Makassar, Rabu (7/9/2022).
Upaya ini dilakukan guna meningkatkan capaian imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Apalagi, Kota Makassar menjadi daerah dengan capaian cakupan imunisasi BIAN terendah di antara 24 kabupaten/kota se Sulawesi Selatan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Senin, 5 September 2022, cakupan imunisasi Campak Rubella Kota Makassar baru 54,49 persen.
Muhyiddin Mustakim memberikan warning kepada seluruh kepala sekolah untuk serius menindaklanjuti arahan sehingga target BIAN 2022 bisa tercapai. Ia memberikan target minimal 95 persen siswa di setiap sekolah harus imunisasi Campak dan Rubella guna mencapai target 95 persen di sisa waktu program BIAN 2022 yang berakhir 13 September mendatang.
Bersama Dinas Kesehatan Kota Makassar, jadwal pelaksanaan imunisasi Campak Rubella di sekolah-sekolah telah disepakati bersama. Target 95 persen harus dicapai per tanggal 13 September mendatang. “Kalau kita bergerak bersama, turun tangan semua, kita bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada ini untuk mencapai target,” kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengungkapkan sejumlah kendala yang terjadi di lapangan, sehingga cakupan imunisasi Campak Rubella di Makassar bisa rendah. Di antaranya, banyak orangtua yang menolak anaknya diimunisasi, dan masih ada kendala teknis di Posyandu.
“Kendala kita di Posyandu juga karena di Posyandu kita baru buka pasca Covid-19, tapi sebenarnya ini kendala teknis di lapangan,” kata Nursaidah.
Ia optimistis bisa mengejar ketertinggalan di Kota Makassar, dengan memaksimalkan semua potensi yang ada. Nursaidah juga mengaku akan melakukan evaluasi terhadap kesesuaian data yang disampaikan Kementerian Kesehatan
“Alhamdulillah sekarang sudah 65 persen, dan kita berharap September ini kita gencarkan bisa mencapai 95 persen. Ke depan kita target semua puskesmas sudah 90 persen,” kata dia.
 
Dapatkan Update Berita Republika
Akulaku Paylater Jadi Mitra Pertama Alipay+ di Asia Tenggara
Pengamat: Perlindungan Data Pribadi di Indonesia Masih Jauh dari Harapan
Masuki Usia Satu Tahun, DCFX Ingin Terus Populerkan Budaya Investasi Aman
Pemerintah Prediksi Nilai Ekonomi Digital Indonesia capai 70 miliar dolar AS
Kemenkominfo: HUB.ID Summit Wadah Hubungkan Startup dan Ventura
Info Sehat

Buah-buahan ini memiliki sifat antiobesitas, antiinflamasi dan antidiabiabetes.
Syariah Ekonomi

Perlu ada gerak cepat dan kompak dari seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah.
Eropa

Ada ancaman langsung penggunaan senjata nuklir taktis oleh angkatan bersenjata Rusia
Nabi Muhammad

Muslim dianjurkan menjalankan amalan Nabi Muhammad.
Bisnis

Kementerian BUMN telah menyiapkan inisiatif strategis Bulog dan ID Food yang mengacu kepada lima prioritas
3 PHOTO
3 PHOTO
5 PHOTO
3 PHOTO
3 PHOTO
Kamis , 08 Sep 2022, 03:54 WIB
Rabu , 07 Sep 2022, 20:10 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved

source