JATIMTIMES– Lomba Kampung Bersih, Sehat, Indah, Asri dan Rapi (BERSINAR) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang memasuki tahap penjurian. Puluhan peserta pun antusias mengikuti lomba dan menghadirkan sederet inovasi menarik dalam meningkatkan kualitas lingkungan.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kota Malang Sri Puji Astuti menerangkan, penjaringan dan penjurian nantinya akan mengerucut hingga 15 besar peserta. Untuk pemenang akan diumumkan pada tahun 2022.
“Kita tim juri total ada 15. Tapi nanti masing-masing yang turun ke wilayah itu sekitar 6 sampai 7. Melihat dari mungkin nanti ada dokumentasi, ada yang dari tim juri dari masing-masing indikator,” katanya.
Dalam tahap penjurian yang berlangsung hari ini, Rabu (7/9/2022), di RW 7 Kelurahan Madyopuro, perempuan berhijab itu mendorong peserta untuk meningkatkan inovasi. Diantaranya dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanam dengan sederet tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan. “Inovasi harus dilakukan agar menjadi unggulan dalam penanganan lingkungan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Juri Lomba Kampung Bersinar Wasto menerangkan, antusias masyarakat yang mengikuti sangat positif. Hal itu ditunjukkan melalui terpenuhinya setiap indikator penilaian yang diberikan terhadap setiap peserta lomba. Meski memang ada sedikit yang persiapannya relatif kurang.
“Seluruh indikator bagus. Kemudian potensi masyarakat untuk kepeduliannya merata. Kemudian kemampuan sosial ekonomi relatif bagus,” kata Wasto.
Lomba Kampung Bersinar ini menurutnya juga menjadi stimulan untuk memancing masyarakat agar lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Sehingga ia berharap bisa memunculkan banyak inovasi yang nantinya bisa berkembang untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Pendidikan ini.
“Seperti Grease Trap (alat penangkap lemak) yang ada di Bandulan salah satunya, di sana ada rumah produksi Grease Trap yang juga dibeli Dinas PUPR, tapi itu belum dimanfaatkan dan dipasang di lingkungan tersebut,” terang mantan Sekda Kota Malang ini .
Menurutnya, jika inovasi tersebut dikembangkan untuk dapat dimanfaatkan masyarakat di Kota Malang, hal itu akan berdampak positif pada perbaikan kualitas lingkungan. Karena pemasangan alat yang bisa menangkap lemak ini dapat mengurangi sampah rumah tangga. Mulai dari lemak nabati hasil olahan rumah tangga hingga limbah seperti air bekas mandi.
“Dari air mandi, kotoran rambut, cuci piring, abu, dan lain-lain akan diendapkan di situ, baru di atasnya ada air yang mengalir ke drainase. Seharusnya semua rumah tangga memiliki itu,” imbuh Wasto.
Ketua RW 7 Kelurahan Madyopuro yang dikunjungi tim juri pada hari ini, Rabu (7/9/2022) mengungkapkan, Lomba Kampung Bersinar memberi energi positif bagi masyarakat. Selain untuk meningkatkan kualitas lingkungan, juga sebagai bentuk kerukunan dan kekompakan masyarakat. 
Dia juga menjelaskan jika sumur resapan yang ada dikawasan RW 7 Kelurahan Madyopuro telah ditambah. Sehingga, saat musim penghujan kondisi kawasan RW 7 jauh dari risiko banjir. “Kami akan bekerja dan apa yang sudah dievaluasi akan jadi pekerjaan rumah kami dan kami akan sama-sama bekerja,” terangnya.

source