Jakarta, CNBC Indonesia – ‘Kiamat’ baru sepertinya mengancam Inggris. Hal ini akibat naiknya harga energi dan pangan di negara itu.
Anak-anak sekolah terancam tak akan memiliki katering makanan yang berkualitas. Anggaran makanan siswa bakal tergerus mahalnya harga bahan bakar yang harus dibayar sekolah untuk memanaskan ruangan, terutama memasuki musim dingin.
Perlu diketahui makanan di sekolah Inggris disediakan secara gratis di sekolah negeri. Khususnya bagi yang berusia empat hingga tujuh tahun dan yang lebih tua dari keluarga berpenghasilan rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekolah kemudian menyerahkannya dana itu ke perusahaan katering swasta. Namun biaya yang dibayar kini tak sanggup menutupi mahalnya harga pangan yang naik signifikan, saat inflasi di Inggris mencapai 10,1 pada Agustus, tertinggi selama 40 tahun.
“Kami sekarang mencapai titik kritis. Kepala sekolah akan dihadapkan pada beberapa pilihan sulit,” kata Kepala Kebijakan di Badan Amal Kesehatan Makanan Inggris, Rob Percival, mengatakan kepada CNBC International dikutip Rabu (7/9/2022).
“Sekolah tidak hanya harus mengelola dapur, tetapi juga menjaga ruang kelas tetap hangat.”

Mahalnya biaya listrik yang harus dibayar sekolah, bisa membuat institusi itu mengurangi pilihan makanan anak-anak, mengalihkannya ke yang berkualitas lebih rendah dan menukar makanan panas dengan makanan dingin yang lebih hemat energi. Per Oktober ini misalnya tarif energi Inggris naik 80%.
“Beberapa telah beralih dari memasak dengan oven dan menuju metode memasak microwave yang lebih murah,” katanya lagi.
“Sepertinya kita akan melihat pergeseran itu,” tambahnya.
Hal senada juga diakui Adam Curtis, salah satu pemilik Dolce, sebuah perusahaan katering yang melayani sekitar 650 sekolah di seluruh Inggris dan Wales. Ia mengatakan bisnis kini menjadi tak pasti.
“Tidak diragukan lagi bahwa akan ada masa-masa penuh gejolak di depan,” kata Curtis di laman yang sama.
Pada bulan Juni, pemerintah mengatakan bahwa dana makan siang sekolah akan meningkat 2,34 pound menjadi 2,41 pound per makanan. Namun, katering dan badan amal menyebut kenaikan itu masih tidak memadai.
“Anda tidak dapat memenuhi jumlah itu… Dengan inflasi, seharusnya 2,90 pund,” tegasnya lagi.
Menurut Badan Perwakilan Penyedia Makanan Sekolah Inggris (LACA), dalam survei yang dilakukan musim lalu, lebih dari 78% katering sekolah mengatakan mereka harus mengurangi pilihan menu. Sementara lebih dari 55% mengatakan bahwa kualitas makanan akan memburuk di tahun ajaran baru jika situasinya tidak membaik.
Sebuah survei terpisah bulan Juni oleh Soil Association menemukan bahwa sekitar 47% penyedia makanan sekolah khawatir bahwa mereka tidak akan dapat memenuhi persyaratan standar makanan legal jika harga terus naik. Bahkan 55% mengatakan mereka mungkin harus menggunakan lebih banyak makanan olahan untuk memangkas biaya.
Sementara itu, pemerintah telah didesak untuk memperluas program makan sekolah gratis untuk lebih banyak anak karena krisis biaya hidup di negara itu yang meningkat. Sekolah pun diminta lebih banyak menyediakan makanan vegetarian unto menggantikan daging, karena lebih surah.
“Kegagalan menyediakan makanan yang sesuai standar dapat membuat anak-anak kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, serat dan vitamin C. Dan, pada akhirnya merusak kemampuan mereka untuk belajar di kelas,” kata ahli gizi Lucy Upton
“Penyediaan makanan yang seimbang dan nutrisi penting harus diperhatikan.” tambahnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

source