TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Kasus meninggal akibat Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) bertambah.
Dinas Kesehatan Kota Kendari sebelumnya mencatat ada 4 orang yang meninggal akibat DBD sejak Januari hingga Juli 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari Ellfi, mengatakan penambahan satu kasus kematian akibat DBD ini terjadi pada 25 Agustus 2022 lalu.
Kasus tersebut terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya, Kelurahan Lahundape. Dialami seorang pria berusia sekira 40 tahun yang diduga meninggal karena keterlambatan mendapat penanganan.
Baca juga: Dinkes Kendari Catat Kematian Karena DBD hingga Juli 2022 Sebanyak 4 Orang Dari 170 Kasus
“Sekarang menjadi 5 kasus, pasien laki-laki usia sekitar 40 tahun, meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara dan diduga karena terlambatnya penanganan, mungkin masyarakat mengira ini hanya demam biasa,” ujarnya, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, jumlah warga Kendari yang terjangkit DBD juga meningkat, sebelumnya tercatat ada 170 kasus DBD dari Januari hingga Juli 2022.
Kini kasus DBD Bertambah menjadi 184 kasus dari Januari hingga Agustus 2022.
Di mana wilayah yang masih tinggi terjadinya kasus DBD yakni di Kecamatan Puuwatu dengan 40 kasus, disusul Kecamatan Baruga Puskesmas Lepo-lepo 26 kasus, dan Kecamatan Kendari Barat Puskesmas Kemaraya 25 kasus.
“Beberapa wilayah Puskesmas juga masih ada yang nol kasus,” ujarnya.
Meski jumlah kasus perbulannya menurun, di mana pada Juli tercatat 15 kasus sedangkan di Agustus menurun jadi 14 kasus, Ellfi mengatakan tetap saja DBD harus diwaspadai.

source