Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Gebyar Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Purwasasri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ramai dikunjungi masyarakat, Rabu (7/9/2022). Petugas Puskesmas mengeluhkan kerusakan dan fasilitas Puskesmas.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan masyarakat datang untuk mengurus administrasi kependudukan, bayar pajak, mengurus SIM, mengurus perizinan usaha, dan lain-lain.
“Masyarakat sangat antusias. Gebyar PATEN ini untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan, SIM, pajak dan perizinan. Masyarakat tidak harus jauh-jauh lagi untuk mengurus administrasi kependudukan,” kata Wakil Bupati, H. Aep Syapulloh.
Menurutnya, Gebyar PATEN ini merupakan upaya pemkab dalam memberikan pelayanan agar lebih dekat dan memudahkan masyarakat. Artinya, kegiatan tersebut adalah bagian dari “jemput bola” pelayanan publik ke masyarakat.
Usai membuka Gebyar PATEN Kecamatan Banyusari, Wakil Bupati mengajak seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membeli produk UMKM yang ikut memeriahkan Gebyar PATEN tersebut.
Ia memborong sejumlah produk UMKM khas Kecamatan Banyusari yang dipamerkan dalam kegiatan Gebyar Paten di Kecamatan Banyusari.
Selanjutnya, Wakil Bupati membuka dialog dengan para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh kesehatan dan tokoh pendidikan.
Pada kesempatan itu, Kepala Puskesmas Purwasari, dr. Maesaroh, mengeluhkan kondisi gedung Puskesmas yang sudan rusak dan bocor padahal belum setahun setelah dibangun. Bahkan, Puskesmas tersebut tidak layak untuk pasien rawat inap karena belum ada fasilitas dan kelengkapan alat kesehatan.
“Kalau hujan, Pukesmas kayak kolam renang karena atap bocor. Fasilitas untuk rawat inap juga belum ada,” kata dr. Maesaroh.
H. Endang, tokoh agama setempat, mengatakan, pihaknya memiliki lahan seluas 2.000 meter untuk pembangunan masjid di sekitar Kantor Kecamatan Purwasari. Namun, pihaknya minim anggaran untuk pembangunan masjid tersebut.

“Kami ingin membangun masjid di Kecamatan Purwasari, tapi anggaran minim. Sehingga kami berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang,” kata H. Endang.
Salah seorang pelaku UMKM roti, Talimis Ihwaludin, mengaku, memiliki usaha home industri membuat roti dengan branding Faisal Bakery, namun ia mengaku kesulitan mengenai kemasan. Ia mengklaim roti yang diproduksinya kuat selama lima hari dan tanpa bahan pengawet
“Saya ingin memperluas pemasaran hingga ke luar daerah. Namun, saya sering mendapat keluhan dari pembeli karena kemasan kurang bagus. Mohon bantuan Pemkab Karawang agar saya bisa memperbaiki kemasan ini,” kata Talimis.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang, dr. Endang Suryadi, MARS, mengaku, pihaknya sudah meminta pihak pemborong atau pelaksana pembangunan Puskesmas Purwasari agar kerusakan dapat diperbaiki.
Terkait masalah fasilitas, kata dr. Endang, Dinas Kesehatan agak kesulitan karena keterbatasan anggaran. Kendati demikian, untuk pengadaan alat kesehatan di Puskesmas Purwasari dapat dilakukan dengan cara mencicil.
“Kerusakan Puskesmas Purwasari akan segera diperbaiki oleh pemborong. Untuk alat kesehatan akan disediakan secara bertahap,” kata dr. Endang.
Mengenai masalah kemasan produk UMKM Faisal Bakery, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Ade Sudiana, mengatakan, merk dan brand Faisal Bakery bisa dipatenkan, dan kemasan bisa diperbaiki.
“Silahkan datang ke Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, agar kemasan kita benahi,” kata Ade.
Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syapulloh, mengatakan, ia bersedia menyediakan anggaran tanpa harus mengandalkan APBD untuk pematangan lahan (urugan) pembangunan masjid masjid diatas lahan seluas 2.000 meter.
“Untuk pematangan lahan atau urug dan sertifikat masjid itu akan saya bantu dengan menggunakan dana pribadi saya, kita tidak akan mengharapkan APBD,” kata Wakil Bupati.(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE







source