JawaPos.com – Covid-19 sejak pertama muncul di Wuhan, Tiongkok, merusak organ dalam tak hanya paru-paru tetapi bisa menyerang organ lainnya. Adanya ancaman masalah kesehatan jangka panjang atau Long Covid, para ahli mendorong siapapun yang pernah terkena Covid-19 sampai 2 kali atau lebih untuk melakukan general check up organ dalam tubuhnya.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan seseorang yang sudah terinfeksi 2 kali atau lebih disarankan untuk pergi ke dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh pada organ tubuhnya. Ia menyarankan pasien bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis paru atau dokter spesialis penyakit dalam.
“Bila memungkinkan saran saya orang-orang yang terinfeksi 2 kali apalagi di atas 2 kali ya, harus memastikan kesehatannya pada dokter penyakit dalam dan paru, ya general cek up ya untuk meminimalisir Long Covid di beberapa organ,” tegasnya kepada JawaPos.com, Selasa (30/8).
Sebab menurutnya, dari sejumlah literatur menunjukkan sekalipun seseorang mengalami gejala ringan, tetap bisa berisiko mengalami masalah kesehatan jangka panjang di kemudian hari. Akan tetapi menurutnya itu semua harus disesuaikan dengan kemampuan.
“Kalau melakukan pemeriksaan supaya cepat terdeteksi. Tapi ini apabila memungkinkan ya, karena enggak semua mampu untuk periksa ya. Ada kendala akses dan biaya,” katanya.
Studi Membuktikan
Pernyataan Dicky dikuatkan dengan sejumlah studi tentang ancaman masalah kesehatan jangka panjang bagi mereka yang sudah 2 kali atau lebih terinfeksi Covid-19. Dalam laporan NBC Los Angeles, Ahli Pusat Epidemiologi Klinis, dan Kepala Layanan Penelitian dan Pendidikan di Urusan Veteran Perawatan Kesehatan St. Louis,
dr. Ziyad Al-Aly menjelaskan seseorang kemungkinan mengalami masalah kesehatan jangka panjang jika terinfeksi 2 kali.
“Setiap kali Anda terkena Covid-19, Anda benar-benar melempar dadu, jadi lakukan yang terbaik untuk mencegah diri Anda terinfeksi lagi dan lagi,” kata dr. Ziyad Al-Aly.
Mendapatkan Covid-19 dua atau tiga kali cenderung memiliki masalah kesehatan jangka panjang yang serius, menurut sebuah penelitian baru-baru ini. Sebuah studi baru menunjukkan orang yang mengalami Covid-19 lebih dari sekali lebih mungkin untuk mengalami masalah kesehatan jangka panjang.
“Kami melihat orang-orang datang dengan masalah jantung, aritmia, serangan jantung, pembekuan darah, stroke,” katanya.
Fakta bahwa virus itu sendiri terus bermutasi dan menyerang seseorang sampai 2 kali atau lebih membuktikan seseorang masih belum memiliki kekebalan yang cukup. Apalagi di era varian Omicron dan turunannya, mampu menembus antibodi dari vaksin ataupun riwayat terinfeksi.
“Untuk mencegahnya terjadi pada Anda, jangan lengah jika Anda sudah terkena Covid-19. Jika Anda terinfeksi sekali, itu masih sangat berharga untuk mencegah diri tertular lagi dan lagi, jadi kenakan masker, kurangi risiko,” tegasnya.
JawaPos.com – Covid-19 sejak pertama muncul di Wuhan, Tiongkok, merusak organ dalam tak hanya paru-paru tetapi bisa menyerang organ lainnya. Adanya ancaman masalah kesehatan jangka panjang atau Long Covid, para ahli mendorong siapapun yang pernah terkena Covid-19 sampai 2 kali atau lebih untuk melakukan general check up organ dalam tubuhnya.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan seseorang yang sudah terinfeksi 2 kali atau lebih disarankan untuk pergi ke dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh pada organ tubuhnya. Ia menyarankan pasien bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis paru atau dokter spesialis penyakit dalam.
“Bila memungkinkan saran saya orang-orang yang terinfeksi 2 kali apalagi di atas 2 kali ya, harus memastikan kesehatannya pada dokter penyakit dalam dan paru, ya general cek up ya untuk meminimalisir Long Covid di beberapa organ,” tegasnya kepada JawaPos.com, Selasa (30/8).
Sebab menurutnya, dari sejumlah literatur menunjukkan sekalipun seseorang mengalami gejala ringan, tetap bisa berisiko mengalami masalah kesehatan jangka panjang di kemudian hari. Akan tetapi menurutnya itu semua harus disesuaikan dengan kemampuan.
“Kalau melakukan pemeriksaan supaya cepat terdeteksi. Tapi ini apabila memungkinkan ya, karena enggak semua mampu untuk periksa ya. Ada kendala akses dan biaya,” katanya.
Studi Membuktikan
Pernyataan Dicky dikuatkan dengan sejumlah studi tentang ancaman masalah kesehatan jangka panjang bagi mereka yang sudah 2 kali atau lebih terinfeksi Covid-19. Dalam laporan NBC Los Angeles, Ahli Pusat Epidemiologi Klinis, dan Kepala Layanan Penelitian dan Pendidikan di Urusan Veteran Perawatan Kesehatan St. Louis,
dr. Ziyad Al-Aly menjelaskan seseorang kemungkinan mengalami masalah kesehatan jangka panjang jika terinfeksi 2 kali.
“Setiap kali Anda terkena Covid-19, Anda benar-benar melempar dadu, jadi lakukan yang terbaik untuk mencegah diri Anda terinfeksi lagi dan lagi,” kata dr. Ziyad Al-Aly.
Mendapatkan Covid-19 dua atau tiga kali cenderung memiliki masalah kesehatan jangka panjang yang serius, menurut sebuah penelitian baru-baru ini. Sebuah studi baru menunjukkan orang yang mengalami Covid-19 lebih dari sekali lebih mungkin untuk mengalami masalah kesehatan jangka panjang.
“Kami melihat orang-orang datang dengan masalah jantung, aritmia, serangan jantung, pembekuan darah, stroke,” katanya.
Fakta bahwa virus itu sendiri terus bermutasi dan menyerang seseorang sampai 2 kali atau lebih membuktikan seseorang masih belum memiliki kekebalan yang cukup. Apalagi di era varian Omicron dan turunannya, mampu menembus antibodi dari vaksin ataupun riwayat terinfeksi.
“Untuk mencegahnya terjadi pada Anda, jangan lengah jika Anda sudah terkena Covid-19. Jika Anda terinfeksi sekali, itu masih sangat berharga untuk mencegah diri tertular lagi dan lagi, jadi kenakan masker, kurangi risiko,” tegasnya.
Penerbit : PT Surakarta Intermedia Pers
Alamat : Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 37 Surakarta

source