Saturday, 24 Zulhijjah 1443 / 23 July 2022
Saturday, 24 Zulhijjah 1443 / 23 July 2022

Jumat 22 Jul 2022 19:09 WIB
Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memperkuat ukhuwah dengan bersilaturrahim ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya, Jumat (22/7/2022). Jajaran PWNU diterima langsung Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, KH Saad Ibrahim.
Dalam pertemuan tersebut, para pimpinan ormas Islam moderat ini membahas isu-isu strategis dalam menghadapi kebangkitan Islam pada milenium kedua, khususnya bagi NU yang akan menapaki usia Satu Abad. 
Wakil Ketua PWNU Jatim sekaligus Ketua Panitia Satu Abad NU Jatim, KH Abdus Salam Shohib menjelaskan, pihaknya mengadakan silaturahim terkait kegiatan Kick Off dalam rangkaian Peringatan Satu Abad NU, yang akan digelar di Tugu Pahlawan Surabaya pada 28 Juli 2022. Peringatan Satu Abad NU ini mengangkat tema “Harmoni, Kolaborsi dan Inovasi”. 
Menurut Kiai Salam, panggilan akrabnya, selaras dengan tema dimaksud tentu NU tak akan berjalan sendirian dalam menyukseskan segala aktivitasnya di masyarakat.
“Maka dengan silaturrahim dengan jajaran pimpinan PW Muhammadiyah, akan menunjukkan wajah Islam yang selalu mengedepankan tali silaturahim dan ukhuwah atau persaudaraan,” ujar Kiai Salam dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/7/2022). 
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini mengatakan, NU memang selalu mengedepankan tiga ukhuwah, yaitu Ukhuwah Wathoniyah (Persaudaraan sesama bangsa), Ukhuwah Islamiyah (Persaudaran sesama Islam) dan Ukhuwah Basyariah (Persaudaran sesama umat manusia. Tiga ukhuwah ini telah ditanamkan para pendiri NU sejak 1926.
“Alhamdulillah, pertemuan berlangsung gayeng dan sangat akrab. Antusiasme dalam mengukuhkan kerukunan dua ormas Islam moderat di Indonesia, akan menjadikan kekuatan dalam NKRI. Silaturahim semacam ini, telah menjadi bagian dari laku para pimpinan NU dan Muhammadiyah di masa lalu,” ucap Kiai Salam, yang juga merupakan cucu salah satu pendiri NU, KH Bisri Syansuri.
Terkait acara Kick Off, Kiai Salam mengajak dukungan PW Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya. Dia juga meminta agar PW Muhammadiyah menyiapkan narasi terkait peringatan Satu Abad NU nanti. 
“Kami meminta ada narasi dari PW Muhammadiyah soal Satu Abad NU, saat hadir dalam acara Kick Off nanti,” katanya.
Kiai Salam menambahkan, adanya perbedaan antara NU dan Muhammadiyah merupakan keniscayaan. Namun, menurut dia, NU dan Muhammadiyah mempunyai komitmen bersama untuk mengukuhkan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan saling menghargai sesama Muslim.
Dalam pertemuan tersebut juga berhasil disepakati kesepahaman untuk melanjutkan pembicaraan tentang isu-isu strategis. Disadari pula, perlunya menjalin kerja sama menghadapi Kebangkitan Islam pada milenial kedua, antara NU dan Muhammadiyah.
Dapatkan Update Berita Republika
Aspakrindo: Keterbukaan Pemerintah Sangat Baik untuk Industri Kripto
Startup Pluang: Inklusi Keuangan Digital Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Setahun Beroperasi, Transaksi Blu by BCA Capai Rp 36 Triliun
LinkAja Gandeng Platform Digital Yokke Salurkan Bansos
OJK Bakal Awasi Ketat Aplikasi Pinjaman Online
Umum

PLN memberi bantuan 1.000 ekor bibit unggulan bebek petelur dan pembangunan kandang
Jawa Tengah Diy

Pemkab Bantul bisa meraup PAD hingga ratusan juta di akhir pekan dari wisata pantai
Destinasi

Dalam suatu hidangan harus memiliki kandungan protein.
Keuangan

Pada 2022 pemerintah upayakan perluasan akses pembiayaan lewat peningkatan plafon KUR
Rihlah

Ada tiga macam rahmat yang dikaruniakan kepada Nabi Lut.
4 PHOTO
4 PHOTO
8 PHOTO
4 PHOTO
11 PHOTO
Sabtu , 23 Jul 2022, 00:45 WIB
Jumat , 22 Jul 2022, 20:09 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved

source