Lebih dari 1.000 Anak di Semarang Stunting, Ini yang Dilakukan Pemkot

SEMARANG, KOMPAS.com – Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, angka stunting pada anak-anak mencapai 3,10 persen atau 1.367 dari 44.058 anak di Kota Semarang.
Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang Krisseptiana mengatakan, ia menargetkan angka stunting akan turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
“Angka tersebut sesuai dengan target nasional yang disampaikan Presiden Joko Widodo,” jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: 3.636 Balita di Flores Timur Alami Stunting, Penjabat Bupati: Masih Cukup Baik
Untuk menekan angka stunting, Pemkot Semarang telah membentuk dapur sehat mengatasi stunting (Dahsyat) di 16 kecamatan di Kota Semarang.
“Dahsyat merupakan program penanganan stunting dari Pemkot Semarang,” kata dia.
Adapun beberapa bantuan dari Pemkot Semarang berbentuk pemberian makanan tambahan, penempatan petugas kesehatan di setiap kelurahan, dan pemantauan ibu hamil.
“Dahsyat direalisasikan melalui anggaran pemerintah kota,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Semarang juga membuat program baru yang bernama SI BENING. Berbeda dengan Dahsyat, program SI BENING dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
“Ini pengelolaan swadaya melibatkan masyarakat juga,” tambahnya.
Baca juga: Harganas Ke-29, Pemprov Jabar Targetkan Zero Stunting di Jabar
Dia berharap bantuan yang telah diberikan Pemkot Semarang bisa diteruskan oleh stakeholder yang lain dalam rangka bersama-sama mengatasi persoalan stunting di Kota Semarang.
“Pemerintah Kota Semarang melalui DKK telah memberikan bantuan kepada anak-anak stunting dengan memberikan makan 3 kali sehari selama 2 bulan,” kata dia.
Namun, lanjutnya, hal tersebut tidak mungkin akan berlanjut terus mengingat biaya yang dibutuhkan cukup besar.
“Harapan saya, pemberian bantuan ini akan diteruskan oleh lurah maupun muspida-muspida sebagai orang tua asuh,” paparnya.
Selain mengupayakan penurunan angka stunting, Pemkot Semarang melalui dinas terkait lainnya juga melakukan tindakan preventif dengan cara mendampingi dan mengedukasi calon pengantin (catin).
“Harapannya, hal ini dapat memutus mata rantai stunting di Kota Semarang,” ujarnya.

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Kunjungi kanal-kanal Sonora.id
Motivasi
Fengshui
Tips Bisnis
Kesehatan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source