TINJAU: Bupati Magelang beserta jajaran Forkompimda saat meresmikan gedung laboratorium dan instalasi farmasi Kabupaten Magelang yang dilanjutkan dengan peninjauan gedung.(Naila Nihayah/Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Bupati Magelang bersama jajaran Forkompimda meresmikan gedung laboratorium kesehatan (labkes) dan instalasi farmasi yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Mungkid. Gedung ini telah memenuhi kualifikasi biosafety level 2 (BSL-2) sehingga bisa dilakukan tes PCR.
Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang Bela Pinarsi mengatakan, pada 2020, pihaknya mengusulkan alokasi anggaran labkes daerah dan instalasi farmasi kepada Menteri Kesehatan (Menkes) melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2021. Usulan alokasi DAK itu lantas disetujui kemudian dibangun melalui proses tender pada 2021 dan selesai di tahun yang sama.
Bela menyebut, pembangunan gedung labkes dan instalasi farmasi ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 12,5 miliar. Diantaranya untuk pembangunan gedung labkes, pengadaan alat kesehatan (alkes) dan instalasi pengolahan limbah laboratorium kesehatan masyarakat, serta pembangunan gedung instalasi farmasi.
Labkes dan instalasi farmasi ini, kata dia, sudah memenuhi kualifikasi BSL-2 dan dilengkapi alkes yang memadai. Sehingga pemeriksaan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat dilakukan di tempat itu. Namun, layanan pemeriksaan PCR sedang proses izin operasional oleh Kemenkes.
Selain itu, dia menyebut, ada beberapa layanan yang disediakan labkes daerah dan instalasi farmasi Kabupaten Magelang. “Antara lain yaitu layanan pengujian kimia atau fisika meliputi makanan, minuman, dan air (air minum, air bersih dan air limbah),” paparnya saat peresmian gedung, Jumat (24/6).
Ada pula layanan pengujian mikrobiologi yang meliputi makanan, minuman, dan air. Lalu, layanan pengujian klinis yang meliputi hematologi, kimia klinis, urinalisa, imonologi atau serologi, faeses, dahak atau sputum, serta layanan tes PCR.Sementara untuk pelayanan instalasi farmasi Kabupaten Magelang, antara lain pelayanan penyimpanan obat, vaksin, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dalam menunjang pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya. “Kemudian ada pelayanan penjaminan mutu dan kualitas ketersediaan obat,” jelasnya.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menyampaikan, satu indikator keberhasilan capaian pembangunan, yakni harus memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. Untuk itu, rencana program dan pengelolaannya juha harus dilakukan dengan baik dan profesional, sehingga nantinya akan terwujud pelayanan masyarakat yang lebih baik.
Menurutnya, kecepatan dalam sistem layanan kesehatan membutuhkan dukungan semua pihak. Baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat untuk bekerjasama serta berkolaborasi dengan sinergis dan harmonis. Sejalan dengan itu, keberadaan labkes dan instalasi farmasi ini juga harus dilengkapi dengan peralatan modern.
Karena menurutnya, labkes dan instalasi farmasi merupakan satu institusi pendukung utama dalam upaya pengendalian penyakit. Yang meliputi pencegahan, penanggulangan penyakit, sekaligus pemulihan kesehatan masyarakat. “Kita patut bersyukur, gedung ini telah berkualifikasi BSL-2 dan bisa dilakukan tes PCR. Sehingga akan mampu mendukung kecepatan dan keakuratan sebuah diagnosa kasus penyakit,” katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Magelang, utamanya yang memberikan pelayanan langsung di bidang kesehatan untuk lebih peka dan responsif terhadap berbagai permasalahan kesehatan.
Agar sedini mungkin meminimalisir potensi berkembangnya penyakit. Dia berharap, masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan personal dan institusi dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tidak menular (PTM). “Sehingga dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PTM,” tandasnya. (aya/pra)

source