Tuesday, 22 Zulqaidah 1443 / 21 June 2022
Tuesday, 22 Zulqaidah 1443 / 21 June 2022
Senin 20 Jun 2022 23:01 WIB
Red: Nashih Nashrullah
Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi saat peluncuran Jurnal Khittah, di Wisma Duta Besar RI untuk Tunisia (20/6/2022). Jurnal Khittah PCINU Tunisia akan mewadahi dialektika pemikiran Islam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi meluncurkan Jurnal Khittah, karya akademis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia.
Hadir dalam peluncuran, KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua PP Lakspesdam NU, para Home Staff, dan mahasiswa Indonesia di Wisma Duta Besar RI untuk Tunisia (20/6/2022).
“Saya sungguh berbahagia, karena Jurnal Khittah, karya ilmiah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia terbit perdana dan diluncurkan malam ini, dihadiri langsung KH Ulil Abshar Abdalla, Ketua PP Lakspedam NU”, ujar Dubes RI yang akrab dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama.
Dia menambahkan, mahasiswa Indonesia di Tunisia sejatinya berproses menjadi ulama, cendekiawan, dan pemimpin di masa mendatang.
“Saya haqqul yaqin, dari Tunisia ini akan lahir kader-kader muda unggulan dan tangguh, karena jalan untuk itu sudah terbentang. Sejak bertugas sebagai Duta Besar RI, saya mendorong agar mahasiswa mempunyai budaya literasi yang tinggi. Di antaranya dengan meningkatkan budaya membaca dan budaya menulis. Melalui jurnal ilmiah yang diluncurkan malam ini, saya berharap akan lahir karya-karya besar dari Tunisia”, ujar Dubes RI yang juga banyak menulis buku dan kolom di berbagai media massa.
Sementara itu, Ketua PP Lakpesdam NU, KH Ulil Abshar Abdallah, dalam orasi ilmiahnya pada peluncuran Jurnal Khittah menegaskan perlunya para mahasiswa Indonesia di Tunisia, khususnya para kader muda NU untuk menghidupkan Gus Dur dengan cara membaca pemikiran-pemikiran kontemporer yang tersedia di Tunisia ini.
“Gus Dur mengajarkan pada kita semua, bahwa kita harus membaca khazanah tradisi, tetapi jangan lupa, kita juga harus membaca khazanah pemikiran kritis kontemporer. Ini juga dilakukan oleh Dubes RI untuk Tunisia selama kuliah di Mesir dulu,” ujar cendekiawan Nahdlatul Ulama ini.
Di samping itu, menurut Gus Ulil, mahasiswa Indonesia di Tunisia harus mampu menerjemahkan pemikiran keislaman para ulama Tunisia dalam konteks Indonesia.
“Tunisia ini dikenal dengan maqashid al-Syari’ah dan pemikiran Islam kontemporer yang sangat brilian, sehingga para mahasiswa harus menguasainya dengan baik. Nanti kalau sudah kembali ke Tanah Air juga harus mampu menerjemahkannya dalam konteks Indonesia,” kata dia.
Dapatkan Update Berita Republika
PKS-Nasdem Bahas Kandidat
Survei Litbang Sin Po: Prabowo Elektabilitas Tertinggi, Berpeluang Dapatkan Tiket Pilpres
Mendag Ajak Ekonom Senior Berkolaborasi
Puan Nilai Gibran Salah Satu Kader Mumpuni PDIP untuk Ikut Pilgub 2024
PKS: Capres Harus Mampu Satukan Indonesia
Umum
Setiap campur tangan lembaga negara menyebabkan tak bebasnya kekuasaan kehakiman.
Hukum
BNPT menilai Khilafatul Muslim belum masuk kategori teroris.
Umum
Laksamana Yudo dan Jenderal Dudung menjadi kandidat Panglima TNI pengganti Andika.
Keuangan
Rizal Ramli minta Erick lakukan pembenahan menyeluruh terutama leasing pesawat Garuda
Jateng Jatim
Pencarian akan dilakukan lagi jika terdapat tanda-tanda mengarah pada penemuan korban
4 PHOTO
6 PHOTO
3 PHOTO
3 PHOTO
6 PHOTO
Selasa , 21 Jun 2022, 01:46 WIB
Senin , 20 Jun 2022, 22:32 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved