PIKIRAN RAKYAT – Sebanyak 755 bayi di Pangandaran dilaporkan mengalami stunting. Jumlah tersebut sekitar 3,1 persen dari 24.326 balita yang ditimbang.
“Kalau melihat dari angkanya (3,1 persen) memang sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah balita yang ada di Kabupaten Pangandaran,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, Kamis 23 Juni 2022.
Yadi mengatakan, angka tersebut berdasarkan data yang masuk melalui data elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM).
Data itu dilaporkan langsung dari masyarakat pada Februari 2022 dan diakses 18 April 2022. Termasuk data balita yang timbang pada 21 April 2022. 
Baca Juga: 29.000 Balita di Garut Stunting, Dinkes: Sulit Jika Semua Dana Ditanggung Pemda
“Dulu, Pangandaran tidak masuk lokus. Namun, sekarang semua daerah di Jawa Barat, kabupaten dan kota, dijadikan lokus,” kata Yadi.
Oleh karena itu, kata Yadi, Pangandaran adalah daerah terakhir yang menjadi kabupaten lokus dibanding kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
Namun, dia meyakini, dengan angka tersebut, bisa ditangani dengan baik.
”Soalnya, 97,5 persen dari semua balita yang ada di Kabupaten Pangandaran itu datang ke posyandu untuk ditimbang,” ucapnya.
Editor: Tita Salsabila
PT Kolaborasi Mediapreneur Nusantara
Jl. Asia Afrika No. 75
Bandung – Jawa Barat, 40111
Telepon : 022-4241600
Email : prmnnewsroom@pikiran-rakyat.com
PT Kolaborasi Mediapreneur Nusantara
Jl. Asia Afrika No. 75
Bandung – Jawa Barat, 40111, Ph. 022-4241600
Email: prmnnewsroom@pikiran-rakyat.com
©2022 Pikiran Rakyat Media Network

source