24 Okt 2022
24 Okt 2022
News
6 menit
Fashion
18 menit
News
18 menit
Bola
21 menit
Opini
27 menit
Berita Daerah
6 jam
News
7 jam
Bola
8 jam
Liga Spanyol
9 jam
Berita Daerah
9 jam
Setelah melakukan memeriksaan terdapat daftar 133 obat sirup yang aman menurut BPOM.-Pixabay/@Original_Frank -Disway.id-

“ITU pertanyaan kami juga,” ujar dokter ahli urologi Asro Abdih. Saya kenal dokter Asro sebagai sesama anggota WA group mobil listrik.
Saya memang bertanya padanya: kalau penyebab gagal ginjal akut itu obat sirup, kenapa baru terjadi sekarang? Bukan dulu-dulu? Bukankah obat sirup paracetamol itu sudah dipakai sejak lama?
“Masih diteliti,” tambahnya.
Semua analis pasti tahu teori deviasi: kalau sejak dulu melakukannya tidak apa-apa, kenapa sekarang apa-apa? Di mana deviasinya?
Saya tidak akan mempersoalkan itu. Sudah telat. Lebih baik mencari solusi: sebaiknya apa yang harus dilakukan.
Para ahli ginjal sepakat: semua keluarga harus mewaspadai ”duo ria” pada anak-anak mereka. Duo ria itu adalah: anuria dan oliguria. Itulah arahan kementerian kesehatan.
Anuria adalah gejala gagal ginjal yang umum: tidak kencing selama 24 jam. Oliguria juga umum: air kencingnya hanya sedikit.
Anda sudah tahu: jumlah air kencing normal adalah 1 sampai 2 liter sehari.
Kalau melihat gejala itu segeralah dibawa ke lab –lewat dokter. Periksa urine. Periksa darah. Scan ginjal. Kalau memang harus cuci darah, lakukan.
Masalahnya, tidak semua anak boleh cuci darah. Seperti video yang diunggah dari Manado itu. Anaknyi gagal ginjal akut. Umur dua tahun. Dia baik-baik saja. Periang. Lalu badannyi panas. Diberikanlah obat paracetamol. Karena masih anak-anak diberilah yang berbentuk sirup. Tiap hari. Selama 1 minggu.
Tiba-tiba anak itu seperti keracunan. Dibawa ke dokter. Dinyatakan gagal ginjal akut.
Si anak harus menjalani cuci darah. Tapi tidak bisa. “Untuk cuci darah berat badan minimal harus 25 kg. Berat anak ini baru 16 kg,” ujar pengunggah video tersebut.
Si anak pun meninggal dunia.
Pemerintah sudah mengambil jalan yang pintas: melarang menjual dan memakai obat sirup. Untuk sementara.
Entah sampai kapan.
Obat sirup yang dilarang itu dinyatakan mengandung EG dan DEG. Itulah bahan kimia yang kegunaan umumnya untuk mencegah pengentalan. Obat dalam bentuk sirup harus dicampur dengan EG dan DEG, agar tetap cair.
Bahkan apa saja yang tidak boleh beku dicampuri EG/DEG. Misalnya air untuk radiator. Juga minuman keras.
Tentu produsen obat berbentuk sirup langsung jadi terdakwa. Disway pun menerima penjelasan dari lima pabrik obat ternama. Mereka ramai-ramai melakukan klarifikasi: obat paracetamol sirup yang mereka produksi tidak mengandung DE dan DEG.
Di samping melarang penjualan obat sirup, pemerintah juga sigap mencari solusi. Menkes Budi Gunadi Sadikin Jumat lalu mengumumkan ditemukannya obat untuk gagal ginjal akut itu.
Namanya: fomepizole.
Belum ada di Indonesia.
Menkes mengimpornya dari Singapura. Dan Australia. Awalnya 200 ampul dulu. Sudah dicoba. Berkhasiat. Bisa menetralkan racun DE. Harganya yang mahal: Rp 16 juta/ampul.
Ini bukan obat baru. Fomepizole mulai dipakai tahun 1981. Yang membuatnya: Jazz Pharmaceuticals, Inc. Yakni perusahaan farmasi global yang sudah tidak jelas milik negara mana. Awalnya di Amerika, merger, lalu Jazz kini berpusat di Irlandia.
Obat sudah ada. Kepanikan reda. Tapi tetap harus dicari apa penyebabnya. Itu juga disampaikan anggota DPR PKS dari Komisi IX Netty Prasetiyani Aher. Tanpa menemukan apa penyebabnya, obat sirup akan terus jadi tersangka tanpa proses peradilan.
Bahkan BPOM juga bisa disalahkan. Lembaga pengawasan obat dan makanan itu akan jadi sasaran: bagaimana obat berbahaya itu bisa lolos di pasaran.
Meski belum tentu bersalah obat sirup kini babak belur. Apotek tidak berani menjualnya. Sampai ada kejelasan statusnya.
Adakah dengan ditemukannya obat itu nama baik obat sirup akan direhabilitasi? Harusnya belum. Sampai jelas benar apa penyebab gagal ginjal dadakan itu.
Anda sudah tahu: ginjal rusak karena racun. Keracunan bahan kimia. Termasuk EG dan DEG dalam dosis yang berlebih. Ginjal Anda bukan radiator yang tahan EG dan DEG.
Tapi gagal ginjal juga bisa karena infeksi. Infeksi, Anda tahu, disebabkan virus. Maka penelitian terhadap pasien gagal ginjal dadakan itu akan bisa menjawab yang mana yang jadi penyebab.
Peneliti virus seperti drg Indro Cahyono bisa menjelaskan virus apa saja yang bisa merusak ginjal.
“Virus apa saja yang bisa ditumbuhkan di sel ginjal mamalia bisa merusak ginjal,” katanya pada Disway kemarin. Misalnya virus hepatitis A, B, C, D, E. Lalu adenovirus. Dan lihatlah dua jenis virus berikut ini: corona virus dan varicella zoster virus (VZV).
Maka dari 241 anak yang gagal ginjal mendadak itu –133 meninggal dunia– bisa diteliti keracunan apakah mereka itu. Atau virus apakah yang menyerang mereka.
Indro berkeyakinan itu terkait Covid-19. Baik dari virus asli maupun dari vaksinasi yang menggunakan vaksin mRNA. Indro sudah sangat mendalam melakukan penelitian itu. Ia juga sudah mengingatkan sejak hampir tiga tahun lalu.
Memang sudah ada obatnya. Tapi dengan harga Rp 16 juta/ampul, bagaimana rakyat bisa membelinya. Tentu bisa lewat BPJS. Tapi Indro memilih konsisten di jalur Protokol Rakyat.
Di bidang ini pun Indro sudah merumuskan Protokol Rakyat itu: pakai ramuan sapu jagat.
Ini bisa dilakukan dengan murah, mandiri, selama tiga bulan. Tidak tergantung pada orang lain, terutama pabrik obat yang kapitalistik.
“Tapi bagi yang ginjalnya sudah gagal tidak bisa lagi pakai Protokol Rakyat,” katanya.
Protokol Rakyat ”Sapu Jagat” itu berupa ramuan hasil bumi Indonesia. Terdiri dari 6 macam empon-empon: 1 jari kencur, 3 batang serai, 1 jari lengkuas, 7 bilah bunga pekak, 1 jari temu mangga, 3 siung bawang merah, 1 sendok makan kulit pulo sari/ pulo waras.
Semua itu direbus. Diminum. Mudah, murah, dan mandiri.
Istri saya sudah mulai belanja semua itu kemarin. Tinggal temu mangga dan adas pulo waras yang belum dapat. Saya pernah kena Covid. Anak saya juga vaksinasi pakai mRNA. Lebih baik mencegah daripada jadi radiator. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Edisi 23 Oktober 2022: Kerelaan Anda
Kliwon
Gpp om Jo.. Soalnya jam setengah tujuh tadi aku udah absen duluan nyapa pak DI. Ga sengaja ketemu pak DI dan geng senam nya di halaman rumah Gadang. Senam gembira nghadap jalan raya seolah dunia milik mereka. Sempat timbul niat mau ikut gabung senam. Tapi urung gara² lihat para pesertanya lansia semua. Kurang sesuai dengan hasrat muda ku yang masih menggelora dan penuh gairah..
 
AnalisAsalAsalan
Saran saya ke Xi, kalau Abah berkenan meneruskannya, hahahahaha, “Sampean mundur saja. Mumpung prestasi lagi tinggi-tingginya. Siapa yang menjamin akhir masa jabatan nanti ekonomi meroket. Sudah ada contohnya di negara seberang sampean. Lama menjabat, akhirnya ditumbangkan.” Itulah bentuk kerelaan saya kepada Xi. Hahahahaha.
 
No Name
Nah.. yg ini saya cukup sepakat dgn Pak Pry . Di Pemerintahan periode ini Pak Jokowi seakan menabrak julukan “petugas partai” yg disematkan Mega. Terlihat dr 4 Menko nya diisi oleh 2 kader Golkar(Airlangga & LBP), kader NU sekaligus HMI (Mahfud) serta Muhammadiyah (Muhadjir). & Terlihat Jokowi cukup nyaman dgn komposisi ini. Tentunya hal ini “meresahkan” PDIP. Saya menduga hal inilah yg membuat Mega & PDIP agak ragu memajukan Ganjar sbg Capres. Makanya sangat cerdas apa yg dilakukan KIB menggoda Ganjar utk menjadi capres nya. Salam hormat dari Lombok
 
Jimmy Marta
Kemaren2 hanya disebut samar. Pengurus PSSI diminta tanggung jawab di tragedi Kanjuruhan. Dan ketua TGIPF menyebut mundur tidak dilarang. Mungkin ada yg gk paham. Atau menganggap, itu hanya himbauan. Hari ini TGIPF terang2an menyebut rekomendasinya, ketum dan pengurus lainnya diminta mundur. Kalau itu belum juga, besok kalimatnya harus mundur. Duh..segitunyakah gk pahamnya..?.
 
Liam Then
Dimana bimi di pijak, disitu ada jandanya.
 
Mirza Mirwan
Sebenarnya saya ingin rehat dulu dari forum komentar CHD, agar bisa fokus pada ‘pekerjaan’. Tapi tadi ada teman kirim WA, katanya Bung Mario Handoko bertanya ihwal Hu Jintao yang “dipaksa” keluar dari Kongres PKT ke-20. Sepemahaman saya, Bung Mario, mantan Presiden Tiongkok 2 periode sebelum Xi Jinping itu bukan dipaksa keluar. Dalam video di portal Xinhuanet — saya tengok lagi sudah tidak ada, Hu Jintao memang nampak lemah (usianya sudah 79 tahun). Hu yang memegang lembaran kertas nampak bicara kepada dua orang petugas. Lalu dibarengi kedua petugas itu nampak Hu bicara pada Xi, yang nampak menganggukkan kepala lalu menepuk bahu PM Li Keqiang. Hu lantas berjalan menuju pintu keluar, ditemani kedua petugas tadi.Tak ada penjelasan mengapa ia keluar. Menurut dugaan saya, saat bicara kepada Xi, Hu minta ijin untuk tidak mengikuti kelanjutan kongres karena merasa kurang sehat. Sekali lagi usia Hu Jintao sudah 79 tahun. Benar-tidaknya dugaan saya, entahlah. Sekadar tambahan, dari 205 anggota Komite Sentral PKT yang terpilih Sabtu kemarin, ada 29 Wang (Wang Ning, Wang Qiang, Wang Yi, dll), 17 Li (Li Yi, Li Wei, Li Xi, dll), dan 11 Liu (Liu Ning, Liu Wei, Liu Xiaoming, dll).
 
Liam Then
Bayangkan level percaya dirinya. Menyatakan dunia butuh China. Sebenarnya China-lah yang butuh dunia, tanpa sumber daya alam dari seluruh dunia. Apa yang bisa dibuat China. Ini pernyataan ,ada terasa sedikit congkak. Tapi orang banyak duit memang ka DS ang boleh sedikit congkak. Karena memang benar adanya, ada duit apa saja kebeli.
 
Lukman bin Saleh
Dalam jumpa pers seusai muktamar, presiden Xi mengatakan ini: “China tak akan bisa berkembang tanpa dunia dan dunia juga membutuhkan China.” Setuju sekali dengan pernyataan tuan presiden. Bahwa China membutuhkan dunia tentu saja. Untuk mendapat bahan baku dan sebagai pasar. Tapi tidak kalah penting, dunia juga membutuhkan China. Tanpa China dunia sangat mahal…
 
Mirza Mirwan
Dalam CHD “Kado Muktamar”, Pak DI menebak dari 7 anggota Komite Tetap Politbiro PKT, selain Xi Jinping hanya ada satu yang akan dipertahankan oleh Xi. Pak DI tidak menyebut nama, tetapi yang dimaksudkan pasti Zhao Leji (65). Tetapi ternyata bukan Zhao Leji yang dipertahankan, melainkan juga Wang Huning. Usianya memang 67 lewat, tetapi hanya lewat beberapa hari. Empat anggote Komite Tetap Politbiro PKT yang baru adalah Li Qiang, Li Xi, Ding Xuexiang, dan Cai Qi.
Sumber:
News
28 menit
Catatan Harian Dahlan
10 jam
Health
2 hari
Health
2 hari
News
2 hari
News
2 hari
Health
2 hari
Health
2 hari
News
2 hari
Megapolitan
3 hari
News
6 menit
Fashion
18 menit
News
18 menit
Bola
21 menit
Opini
27 menit
Berita Daerah
News
Bola
Liga Spanyol
Berita Daerah
© 2022. All Right Reserved.

source