Tidak ada polling untuk saat ini.
Kab.Garut — Bupati Garut Rudy Gunawan membuka kegiatan Lokakarya Kepemimpinan Masa Depan Indonesia Dalam Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi (PPT) Kesehatan Reproduksi secara daring dan luring yang berlokasi di Aula Badan Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA) Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (05/04/2022).
Bupati Garut menuturkan, salah satu tugas dari kepala daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Rudy memaparkan, ada banyak hal yang harus dilakukan salah satunya hal menyangkut sumber daya manusia.
“Saya berharap apa yang dilakukan sekarang ini merupakan bagian terkecil untuk mewujudkan sesuatu bagi tujuan negara kita, banyak aspek yang harus dilakukan, tapi ini adalah yang fundamental karena ini menyangkut Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Manusia Indonesia di tahun 2045 nanti merupakan generasi emas yang berbeda dengan generasi kita,” katanya.
Rudy menyampaikan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah terintegrasi yang menyangkut dengan Angka Kematian Ibu/ Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) melalui salah satu program dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut yaitu STOP KABUR (Strategi Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur).
“Supaya tidak terjadi kematian (ibu) mungkin kematian diakibatkan oleh perkawinan yang muda maka STOP KABUR,” katanya.
Ia menyampaikan, pihaknya telah mengganggarkan anggaran terkait program STOP KABUR demi mendukung berjalannya program tersebut.
“Jadi dibuatkan video-videonya ya, bagaimana usaha-usaha itu tapi tetap aja kan usaha itu harus terintegrasi. STOP KABUR itu Stop Kawin Di Bawah Umur, ini sudah dilakukan dan kami anggarkan dukungan terhadap STOP KABUR,” ujarnya.
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga, Kementerian PPN (Perencanaan Pembangunan Nasional)/ Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Woro Srihastuti Sulistyaningrum, yang hadir secara virtual menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi atas kesungguhan pemerintah daerah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di daerahnya.
Ia menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya untuk menurunkan AKI di Indonesia sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 yaitu 183/100.000 kelahiran.
“Sebagaimana tadi disampaikan, bahwa memang angka kematian ibu tadi masih sangat tinggi kita bisa menemukan dari 346 ke 305 dari 2010 ke 2015, namun angka ini masih sangat tinggi dibandingkan dengan target yang akan kita capai di dalam RPJMN 2020-2024,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Tim PPT KESPRO, AKI dalam kondisi awal kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut pada tahun 2019 terakhir berada di angka 148,97. Sementara untuk target capaian AKI di tahun ini adalah 148,22, kemudian di tahun 2023 sebesar 147,97 dan di tahun 2024 adalah 147,72. (rdp*)
Press Release ini juga bisa diakses melalui laman Public Information Center Kabupaten Garut : www.picgarut.id