atau cari berdasarkan hari
Tenaga kesehatan dari Puskesmas Ketabang memberikan vaksin human papiloma virus (HPV) kepada siswi SD Negeri Kaliasin V saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 15 Oktober 2020. Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan program imunisasi Measles Rubella (MR) dan Human Papiloma Virus (HPV) guna menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit campak dan penyakit rahim. ANTARA FOTO/Moch Asim
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan menambah tiga jenis vaksin ke dalam program imunisasi rutin lengkap, yaitu PCV, Rotavirus dan HPV. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak.
“Ketiga vaksin tersebut akan menjadi bagian dari imunisasi rutin lengkap yang dilakukan bertahap,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Sabtu, 23 April 2022.
Sebelumnya, hanya ada 11 jenis vaksin yang masuk program imunisasi rutin lengkap. Lalu, Kementerian menambah vaksin baru ini karena melihat intervensi kesehatan jadi lebih murah dan efektif bila dilakukan di tahap imunisasi.
Di sisi lain, Kemenkes menyebut saat ini ada dua masalah besar di Indonesia. Pertama, kematian ibu yang banyak diakibatkan oleh kanker serviks alias kanker leher rahim dan kanker payudara. Kedua, kematian anak yang paling banyak diakibatkan oleh infeksi dan yang paling tinggi adalah diare dan pneumonia.
Sehingga, dibuatkan penambahan tiga jenis vaksin ini. PCV digunakan untuk mencegah pneumonia pada anak. Vaksin ini mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.
Lalu Rotavirus untuk mencegah diare pada anak. Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks pada wanita.
Dari ketiga jenis tersebut, vaksinasi HPV sebenarnya sudah dilakukan di sejumlah kabupaten kota seperti di Yogyakarta. Kegiatan vaksinasi HPV sudah dilakukan cukup lama di sana, dan kali ini ingin dilakukan secara nasional.
Vaksinasi HPV selama ini di beberapa daerah dinilai membuahkan hasil yang baik. Kementerian ingin vaksinasi HPV ini juga dipercepat. “Untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh kanker serviks, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” kata Budi.
Dapatkan ringkasan berita eksklusif dan mendalam sesuai dengan topik pilihan Anda dengan membaca newsletter pilihan Tempo
Pilih Topik
Kejaksaan Agung berharap layanan konsultasi hukum secara online yang bernama Halo JPN dapat mempermudah masyarakat mendapat solusi hukum.
Tempo Media Group © 2017