Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG – Kaum lanjut usia ( lansia ) di Kota Magelang akan menjadi kelompok prioritas mendapatkan fasilitas kesehatan.
Hal tersebut merupakan bentuk komitmen dari Pemkot Magelang yang berjanji akan meningkatkan indeks kesehatan di masyarakat.
Wali Kota Magelang , dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, inovasi layanan santun lansia di Kota Magelang antara lain Jemput Sakit Antar Sehat (JSAS), Siaga Among Raga (SIAMOR), Daftar KIS lewat WA dari Rumah (DAKWAH), dan Partisipasi Mengukur Kesehatan Badan Setelah Menginjak Usila di Posyandu Lansia.
“Program maupun kebijakan Pemkot Magelang diupayakan berpihak pada kaum lansia ,”ujarnya pada Rabu (09/11/2022).
Baca juga: Kirab Budaya Pandatara Sukses Hadirkan Pertunjukkan Seni Nusantara ke Kota Magelang
Selain itu, layanan lain yang juga dikembangkan untuk lansia yakni Sapu Bersih Makanan Berbahaya (SABER MAYA), Home Care Center (HCC), Kejar Target Vaksinasi Memanfaatkan Tema Spesifik (KETAN MENTIK), dan Kader Ketuk Pintu (KATUP)
Untuk mendapatkan semua layanan tersebut dapat diakses melalui kontak dengan nomor 119 sebagai nomor resmi Public Sefety Center (PSC) Kota Magelang yang sudah melayani berbagai laporan masyarakat terkait kesehatan.
“Lansia maupun pasien di Magelang, dijemput dan diantar. Saya tidak ingin mereka kebingungan cari kendaraan untuk pulang. Bagi yang tidak bisa ke rumah sakit atau ke puskesmas, ada tim yang datang untuk home care,” ucap Wali Kota Magelang itu.
Sementara itu, komitmen peningkatan pelayanan kesehatan bagi lansia juga dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Satu di antaranya menggelar Webinar Hari Kesehatan Nasional ke-58 dengan tema “Sehat di Usia Produktif Menuju Lansia Mandiri, Aktif, dan Bahagia” yang digelar oleh Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut , pada Senin (7/11/2022).
Baca juga: Pemkot Magelang Resmikan Balai RW Cacaban Melalui Program Rodanya Mas Bagia
Melalui Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono Dante memaparkan pertumbuhan penduduk diisi oleh usia produktif serta usia lanjut.
Sehingga, Kementerian Kesehatan berkomitmen melakukan transformasi dengan salah satu komponennya yaitu layanan primer.
Transformasi layanan primer difokuskan untuk meningkatkan layanan promotif dan preventif terhadap penyakit di masyarakat sedini mungkin.
“Tidak hanya itu, keselamatan dan kesehatan kerja termasuk pada kaum disabilitas,” urainya.( Tribunjogja.com )