Wednesday, 15 Rabiul Akhir 1444 / 09 November 2022
Wednesday, 15 Rabiul Akhir 1444 / 09 November 2022
Selasa 08 Nov 2022 15:09 WIB
Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Siswa Muslim di Melbourne Diduga Dipaksa Tonton Kartun Nabi Muhammad di Sekolah
REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE — Sebuah sekolah di Melbourne, Australia diduga memaksa seorang siswa Muslim untuk menonton kartun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad di dalam kelas. Pemerintah negara bagian tengah menyelidiki kebenaran ini.
Menurut ayah dari siswa tersebut, seorang gurunya di perguruan tinggi, di utara Melbourne, diduga memainkan kartun eksplisit dan menghujat yang menggambarkan Nabi Muhammad di kelas. Departemen Pendidikan Victoria kemudian menindaklanjuti insiden itu.
“Kami menginginkan permintaan maaf resmi dan kami menuntut penjelasan mengapa peristiwa semacam ini bisa terjadi. Kami juga menuntut agar guru tersebut ditangguhkan dari sekolah dan dilakukan penyelidikan,” tulisnya, dilansir dari The Guardian, Selasa (8/11/2022).
Seorang juru bicara departemen pendidikan Victoria mengatakan peninjauan atas insiden itu sedang berlangsung. Departemen selanjutnya akan memutuskan saran terbaik yang harus diberikan kepada sekolah terkait dengan masalah sensitif yang serupa.
“Dukungan penuh diberikan kepada siswa yang terkena dampak,” kata juru bicara itu.
Video yang ditampilkan adalah salah satu dari serangkaian contoh yang digunakan di kelas tentang “media hibridisasi” dan pengaruhnya terhadap media sosial. Padahal materi tersebut bukan bagian dari pengajaran kurikulum yang diwajibkan di sekolah-sekolah pemerintah Victoria.
Beberapa sumber menyarankan agar peringatan dikeluarkan sebelum konten ditampilkan dan siswa diberitahu mereka bebas untuk meninggalkan kelas jika mereka mau. Dewan Islam Victoria (ICV) mengatakan anggota komunitas Muslim di Melbourne sangat kecewa dengan insiden tersebut.
“ICV memahami bahwa banyak orang di masyarakat sangat kecewa dengan apa yang mereka dengar dan ingin menyuarakan kemarahan dan ketidaksetujuan mereka,” kata dia.
Dewan mengatakan telah bertemu dengan departemen pendidikan dan sekolah, yang berjanji tidak lagi menggunakan materi tersebut. “Ada diskusi yang sedang berlangsung dengan sekolah sehubungan dengan perilaku guru yang bersangkutan, permintaan permintaan maaf publik dari sekolah, dan kesempatan untuk berbicara dengan komunitas sekolah tentang Islam dan Nabi Muhammad kita tercinta,” kata dewan tersebut.
“Kami berusaha untuk segera mengonfirmasi apakah konten ofensif ini merupakan bagian standar dari kurikulum DET, dan, jika demikian, kami akan meminta DET untuk segera menarik konten ini,” kata Dewan.
Sebagai orang Australia, mereka mengharapkan agar materi yang diajarkan di sekolah tidak secara serius menyinggung anggota komunitas yang berbeda dan menyadari keragaman multi-agama dan multi-budaya Australia. Awal tahun ini, sebuah studi Islamofobia di Australia menunjukkan 82 persen korban langsung insiden Islamofobia adalah wanita, di mana 85 persen di antaranya mengenakan jilbab. Hampir tiga perempat dari pelaku adalah laki-laki.
Pihak sekolah menolak memberikan komentar dan meminta agar pernyataan terkait insiden ini langsung dari Departemen Pendidikan.
Dapatkan Update Berita Republika
Tipe Perempuan yang Patut Dinikahi dan Ciri Wanita yang Sebaiknya Dihindari
Abdurrahman bin Auf: Sahabat Nabi yang Gila Sedekah
Ketika Nabi Muhammad Berbicara Mengenai Nabi-Nabi Lain
Bayi Prematur di Bawah Enam Bulan, Nasabnya Ikut Siapa?
Tindakan Fisik untuk Istri yang tidak Menyakitkan
Sumatra
Suami korban menolak untuk dilakukan autopsi.
Jabodetabek Nasional
Penundaan pemberian obat sirup atau tetes untuk mencegah gangguan ginjal akut.
Islam Nusantara
Internasionalisasi dilakukan perhimpunan pengasuh pesantren.
Berita Jurnal Haji
Vaksin meningitis untuk umroh sempat mengalami kelangkaan.
Keuangan
Pengendalian inflasi menjadi kunci untuk melanjutkan tren pertumbuhan.
4 PHOTO
6 PHOTO
6 PHOTO
12 PHOTO
8 PHOTO
Rabu , 09 Nov 2022, 02:04 WIB
Selasa , 08 Nov 2022, 15:11 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved