Tuesday, 14 Rabiul Akhir 1444 / 08 November 2022
Tuesday, 14 Rabiul Akhir 1444 / 08 November 2022

Selasa 08 Nov 2022 00:30 WIB
Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Perdana Menteri Israel dan ketua partai Likud, Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara memberi isyarat setelah hasil exit poll pertama untuk pemilihan Parlemen Israel di markas partainya di Yerusalem, Rabu, 2 November 2022.
REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV — Partai Daftar Arab Bersatu (Partai Ra’am), partai Arab Islam di Israel, menunjukkan sinyal bergabungnya mereka ke dalam pemerintahan baru Israel setelah Benjamin Netanyahu terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Israel.

Sinyal bergabungnya Partai Daftar Arab Bersatu ini disampaikan oleh pemimpinnya, Mansour Abbas, dalam wawancara TV yang dikutip media Israel Arutz Sheva, Ahad (6/11/2022). Mansour mengatakan dia ingin memiliki pengaruh untuk kepentingan masyarakat Arab.

Baca Juga

Dia juga tertarik untuk terus melaksanakan rencana pemberantasan kejahatan di masyarakat Arab. Dalam wawancara tersebut, ia tidak mengesampingkan bergabung dengan pemerintahan Benjamin Netanyahu. “Saya ingin memiliki pengaruh untuk kepentingan masyarakat Arab,” kata Mansour, seperti dilansir laman Arutz Sheva.

Mansour mengklaim, sebelum pembentukan pemerintahan saat ini, Partai Likud pimpinan Netanyahu telah menawarinya perjanjian koalisi. Namun Mansour belum mengungkapkan bukti yang dia klaim telah mendapat tawaran itu.

Sebab Partai Likud telah menolak klaim Mansour. Pernyataan Mansour berbeda dengan pernyataan yang disampaikannya pada Septemberlalu. Saat itu Mansour menyatakan bahwa partainya tidak akan mendukung Benjamin Netanyahu setelah pemilihan. Kala itu Mansour juga menyalahkan pemimpin Partai Likud atas peningkatan dramatis dalam kejahatan dan kekerasan di masyarakat Arab.

Netanyahu, yang kembali terpilih Perdana Menteri Israel berikutnya, telah mengundang para kepala partai nasionalis ke pertemuan pribadi pada Ahad (6/11) ini. Tujuan undangan ini adalah untuk memulai negosiasi koalisi.

Israel di bawah pemerintahan Netanyahu pada 2020 menormalkan hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain melalui kesepakatan Abraham Accords yang didorong Amerika Serikat. Desakan ini dilakukan atas kekhawatiran pengaruh regional Iran mendominasi strategi keamanan.

Benjamin Netanyahu meraih kemenangan dalam pemilihan umum pada Kamis (3/11/2022). Hasil akhir penghitungan mengkonfirmasi kemenangan mantan perdana menteri dengan aliansi sayap kanannya.

Kemenangan Netanyahu akan mengakhiri kebuntuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel setelah lima pemilihan dalam waktu kurang dari empat tahun. Kali ini Netanyahu memenangkan mayoritas parlemen didukung oleh partai-partai ultranasionalis dan agama.

Sinyal bergabungnya Partai Daftar Arab Bersatu ini disampaikan oleh pemimpinnya, Mansour Abbas, dalam wawancara TV yang dikutip media Israel Arutz Sheva, Ahad (6/11/2022). Mansour mengatakan dia ingin memiliki pengaruh untuk kepentingan masyarakat Arab.

Dia juga tertarik untuk terus melaksanakan rencana pemberantasan kejahatan di masyarakat Arab. Dalam wawancara tersebut, ia tidak mengesampingkan bergabung dengan pemerintahan Benjamin Netanyahu. “Saya ingin memiliki pengaruh untuk kepentingan masyarakat Arab,” kata Mansour, seperti dilansir laman Arutz Sheva.

Mansour mengklaim, sebelum pembentukan pemerintahan saat ini, Partai Likud pimpinan Netanyahu telah menawarinya perjanjian koalisi. Namun Mansour belum mengungkapkan bukti yang dia klaim telah mendapat tawaran itu.

Sebab Partai Likud telah menolak klaim Mansour. Pernyataan Mansour berbeda dengan pernyataan yang disampaikannya pada Septemberlalu. Saat itu Mansour menyatakan bahwa partainya tidak akan mendukung Benjamin Netanyahu setelah pemilihan. Kala itu Mansour juga menyalahkan pemimpin Partai Likud atas peningkatan dramatis dalam kejahatan dan kekerasan di masyarakat Arab.

Netanyahu, yang kembali terpilih Perdana Menteri Israel berikutnya, telah mengundang para kepala partai nasionalis ke pertemuan pribadi pada Ahad (6/11) ini. Tujuan undangan ini adalah untuk memulai negosiasi koalisi.

Israel di bawah pemerintahan Netanyahu pada 2020 menormalkan hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain melalui kesepakatan Abraham Accords yang didorong Amerika Serikat. Desakan ini dilakukan atas kekhawatiran pengaruh regional Iran mendominasi strategi keamanan.

Benjamin Netanyahu meraih kemenangan dalam pemilihan umum pada Kamis (3/11/2022). Hasil akhir penghitungan mengkonfirmasi kemenangan mantan perdana menteri dengan aliansi sayap kanannya.

Kemenangan Netanyahu akan mengakhiri kebuntuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel setelah lima pemilihan dalam waktu kurang dari empat tahun. Kali ini Netanyahu memenangkan mayoritas parlemen didukung oleh partai-partai ultranasionalis dan agama.

 
Dapatkan Update Berita Republika
Penuh Ketidakpastian, Fintech Hadapi Tantangan Pendanaan di 2023
AFPI: 60 Persen Pendanaan Bersama Disalurkan ke Sektor Produktif
AFTECH: Industri Fintech Tetap Bertumbuh di 2023
Masyarakat Diimbau Waspadai Penghimpunan Dana Berkedok Asep Kripto
Bank Jago Wakili Indonesia di Forum Internasional Singapore Fintech Festival
Korporasi

Masyarakat didorong memiliki pemahaman yang baik atas pengelolaan keuangan.
Hukum

Penyidik Kejagung menduga uang setoran tersebut diberikan untuk dua hal.
Ruzka

Jadwal pelayanan SIM Keliling di Kota Bogor, Jawa Barat, hari ini,Selasa (8/11/2022) ada di Taman Yasmin mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB
Islam Nusantara

Universitas Darunnajah diharapkan melahirkan sarjana yang terjun dalam bisnis.
Mobil

Keuntungan dari penjualan mobil mewah itu akan disalurkan seluruhnya sebagai donasi.
7 PHOTO
3 PHOTO
9 PHOTO
8 PHOTO
6 PHOTO
Selasa , 08 Nov 2022, 00:01 WIB
Senin , 07 Nov 2022, 21:59 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved

source