Hadapi Ancaman Resesi, Simak Tips Pengelolaan Keuangan dan Investasi
KOMPAS.com – Ancaman resesi ekonomi global yang akan terjadi pada tahun 2023 masih ramai diperbincangkan khalayak.
Secara sederhana, resesi diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekenomian suatu negara sedang memburuk.
Hal tersebut terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Untuk menghadapi ancaman resesi, diperlukan pengelolaan keuangan yang baik agar tetap bisa bertahan di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi, Penyebab, dan Pengaruhnya
Pengamat Perbankan, Keuangan, dan Investasi Universitas Gadjah Mada (UGM) I Wayan Nuka Lantara Ph.D mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melakukan revisi perencanaan keuangan yang sebelumnya telah dibuat.
Dalam merencanakan keuangan menghadapi ancaman resesi, upaya penyiapan dana darurat sangat penting dilakukan.
“Namun perlu juga dibarengi upaya pada dua hal lainnya (tambahan penghasilan dan identifikasi ulang pengeluaran),” jelas Wayan dalam keterangan tertulis seperti dikutip Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Masyarakat dapat berupaya untuk mencari alternatif tambahan penghasilan selain dari gaji tetap, seperti memanfaatkan hobi untuk bisnis, berjualan online, dan tetap rutin berinvestasi.
Selain itu, identifikasi ulang pada pos-pos pengeluaran juga tidak kalah penting untuk dilakukan. Anda dapat mencari celah untuk melakukan penghematan pada pos-pos pengeluaran yang kurang penting atau bisa ditunda.
Baca juga: 4 Tips Atur Keuangan Hadapi Dampak Inflasi, Apa Saja?
Sejauh ini telah diketahui bahwa investasi memang menjadi cara efektif melawan dampak negatif dari inflasi. Inflasi akan melemahkan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga dan angka pengangguran yang meningkat.
Untuk mengahadapi terjadinya krisis ekonomi global, lanjut Wayan, pilihan investasi yang cocok adalah menggeser bobot dana investasi lebih banyak pada aset investasi yang tergolong aman.
Jenis investasi aman yang bisa dipilih unutk menghadapi resesi dapat berupa deposito, emas, dan surat berharga yang diterbitkan oleh negara.
Sementara itu, apabila ingin melakukan investasi saham, sebaiknya dilakukan pada sahan yang bergerak di sektor industri defensif.
“Misalnya saham perusahaan yang bergerak di industri consumer goods, kesehatan, bank, energi dan utilitas,” pungkas Wayan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Inflasi, Perhitungan, dan Pengendaliannya

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source